KOMPAS.com - Pemerintah Inggris umumkan Rencana Aksi Nasional (NAP) untuk mengurangi risiko penggunaan pestisida sebanyak 10 persen per tahun 2030.
Rencana ini diumumkan pada 21 Maret 2025 oleh keempat pemerintah Inggris dalam rangka mengajak petani untuk mulai melakukan pengelolaan hama dengan sistem keberlanjutan dan ramah lingkungan.
NAP mendorong para petani untuk berfokus pada solusi berbasis alam sehingga mereka bisa memenuhi target 10 persen pada tahun 2030 mendatang.
Pemerintah Inggris menyatakan, rencana ini dibuat karena resistensi pestisida, perubahan iklim, dan spesies invasif dalam jangka panjang bisa menjadi tantangan besar bagi ketahanan pangan di tahun-tahun mendatang.
Beralih ke praktik pengelolaan hama yang lebih berkelanjutan justru akan meningkatkan kesehatan tanaman dan ekosistem dengan melindungi penyerbuk alami seperti lebah.
“Saat ini pemerintah berkomitmen untuk memulihkan lingkungan alam dan mendukung produktivitas pertanian jangka panjang. Itulah sebabnya kami melarang pestisida pembunuh lebah di Inggris dan kami pastikan akan melangkah lebih jauh untuk mendukung petani dan penanam untuk mengadopsi praktik berkelanjutan,” ujar Menteri Lingkungan Hidup Emma Hardy, sebagaimana dikutip dari Sustainability News pada Sabtu (12/04/2025).
Sejauh ini NAP menetapkan empat tujuan untuk memandu penggunaan pestisida dan strategi pengelolaan hama.
Baca juga: Perubahan Iklim dan Deforestasi Sebabkan Sejumlah Jamur Terancam Punah
Pertama, menetapkan target yang jelas dan pantau dampaknya. NAP memperkenalkan target pengurangan nasional yang difokuskan pada meminimalkan dampak pestisida terhadap lingkungan, bukan sekadar mengurangi volume. Kemajuan akan dilacak menggunakan Indikator Beban Pestisida, yang mengukur dampak penggunaan pestisida dengan 20 indikator.
Kedua, mendorong penerapan Pengelolaan Hama Terpadu (PHT). PHT mendorong penggunaan kombinasi berbagai teknik untuk mengelola hama. Ini termasuk menciptakan habitat bagi predator alami, rotasi tanaman untuk memutus siklus hama dan penyakit, dan penggunaan biopestisida atau metode aplikasi presisi seperti drone.
Ketiga, memperkuat kepatuhan dan mempromosikan praktik terbaik. NAP menguraikan langkah-langkah untuk memperkuat penegakan hukum dan kepatuhan. Ini termasuk memberikan pelatihan, panduan, dan peningkatan inspeksi untuk memastikan pestisida digunakan secara aman dan bertanggung jawab.
Keempat, berinvestasi dalam inovasi pertanian. Mendukung penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan pengelolaan hama yang berkelanjutan. Melalui Program Inovasi Pertanian, Defra telah berkomitmen sebesar 150 juta poundsterling untuk penelitian dan pengembangan pertanian yang dipimpin oleh industri. Ini termasuk proyek-proyek pada alat-alat pengelolaan hama yang digerakkan oleh kecerdasan buatan dan teknologi aplikasi yang presisi.
Rencana tersebut menekankan pentingnya melindungi penyerbuk dengan mempromosikan penggunaan pestisida yang berkelanjutan, meningkatkan keanekaragaman hayati dan menjaga ketahanan pangan dalam jangka panjang.
Baca juga: Ekonomi 11 Negara Asia-Pasifik Rentan Terdampak Perubahan Iklim, Mana Saja?
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya