KOMPAS.com - Ada dampak lain dari pemanasan global yang mungkin luput dari perhatian. Dalam hal ini, pemanasan global ternyata membantu meningkatkan perkembangbiakan tikus di kota-kota besar di seluruh dunia, menjadikan mereka spesies hama yang mengkhawatirkan.
Mengutip New Scientist, Senin (3/2/2025) studi terhadap 16 kota besar menemukan bahwa populasi tikus tumbuh paling cepat di daerah-daerah yang suhu rata-ratanya meningkat paling cepat.
Untuk mengetahui seberapa banyak pertumbuhan tikus, peneliti dari University of Richmond di Virginia AS, Jonathan Richardson bersama rekan-rekannya melihat jumlah keluhan tentang tikus yang dicatat masing-masing kota.
Di Amerika Serikat, informasi tersebut sering kali tersedia untuk umum. Tim juga memperoleh data untuk beberapa tempat di luar AS dengan menghubungi pejabat kota.
Baca juga:
Para peneliti juga hanya memasukkan kota-kota dalam studi mereka jika setidaknya data tujuh tahun tersedia dan metode pengumpulannya tidak berubah.
Hingga akhirnya mereka mendapatkan data untuk 13 kota di AS, serta Tokyo, Amsterdam, dan Toronto.
Analisis mereka kemudian menunjukkan jumlah pertumbuhan tikus tercepat terjadi di Washington DC, San Fransisco, Toronto, New York. Sementara satu kota lainnya adalah Amsterdam.
Richardson dan koleganya kemudian mengamati beberapa faktor yang mungkin menjelaskan tren tersebut.
Mereka menemukan ada hubungan peningkatan suhu rata-rata selama seabad terakhir dengan pertumbuhan jumlah tikus.
Penyebab pertumbuhan tikus lainnya adalah urbanisasi, diikuti kepadatan populasi manusia.
Sementara di kota-kota yang lebih dingin, jumlah tikus menurun selama musim dingin namun mencapai puncak di musim panas.
Jadi masuk akal jika suhu yang meningkat menyebabkan peningkatan populasi.
Baca juga:
Peningkatan populasi ini perlu menjadi perhatian. Pasalnya, lebih banyak tikus berarti risiko yang lebih besar pula bagi orang untuk tertular penyakit yang dibawa tikus, seperti misalnya leptospirosis.
Temuan tersebut menunjukkan bahwa kota-kota perlu berbuat lebih banyak untuk mengendalikan populasi tikus saat planet ini menghangat, dan memutus pasokan makanan mereka adalah satu-satunya tindakan yang paling penting.
"Mengamankan sampah makanan dan membuatnya tidak dapat diakses oleh tikus adalah pendekatan yang akan memberikan dampak terbesar dalam mengendalikan tikus,” kata Richardson.
Cara tersebut sudah diterapkan kota New York yang melakukan uji coba di lingkungan tertentu dan hasilnya cukup signifikan dalam mengurangi jumlah tikus.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya