Ninis menuturkan, proses pembuatan Biomiru bisa dilakukan secara mandiri sesuai panduan yang sudah disediakan atau didampingi oleh tenaga ahli.
"Proses pembuatan sampai pemanfaatan sudah ada panduannya. Kalau membutuhkan asistensi secara teknisnya bisa menghubungi Rumah Energi," ujar Ninis.
Baca juga: Ubah Limbah Tongkol Jagung Jadi Energi, Pabrik Biogas Dibangun di Lombok
Dia menambahkan, investasi untuk kapasitas biodigester paling kecil sekitar Rp 7 juta, tergantung harga material di sekitar lokasi.
Setelah instalasi selesai, biodigester tersebut perlu diisi campuran kotoran sapi dan sampah organik sebagai starter atau resep awal untuk membuat biogas.
Setelah memasukkan sampuran awal, kemudian diamkan selama 14 hari. Usai itu, biodigester bisa diisi sampah organik rumah tangga secara kontinyu, bisa sehari tiga kali atau sehari sekali.
Campurannya adalah satu wadah sampah organik dicampur dengan satu wadah air.
Kendati demikian, ada beberapa sampah organik yang tidak bisa dimasukkan ke dalam biodigester, yakni sampah bersifat asam seperti kulit jeruk dan tulang-tulang.
Baca juga: Sulap Limbah Tahu Jadi Biogas, Warga Sambak Lepas Ketergantungan Elpiji
Ninis menggarisbawahi, biodigester yang sudah terpasang dan menghasilkan biogas perlu diisi secara kontrinyu agar proses kimia di dalamnya terus berjalan.
Kedisiplinan tersebut perlu dilakukan. Pasalnya, apabila pengisiannya macet dan proses produksi biogasnya terhenti, maka pemilik perlu mengulangi prosesnya dari awal.
Masing-masing kapasitas biodigester memiliki durasi nyala api untuk memasak yang berbeda-beda.
Kapasitas 650 liter memiliki durasi sekitar 30 menit, kapasitas 1.000 liter berdurasi sekitar 60 menit, dan kapasitas 2.000 liter memiliki durasi sekitar 90 menit.
Setelah biogas habis, pemilik perlu menunggu proses kimia dalam biodigester hingga gas tersedia kembali.
Dengan demikian, kehadiran instalasi biogas bisa menjadi cadangan atau opsi lain untuk meningkatkan ketahanan energi di rumah, sekaligus mengatasi sampah organik.
"Poin plusnya adalah yaitu memanfaatkan limbah yang ada walaupun mungkin belum memenuhi kebutuhan masak secara penuh," ujar Ninis.
Sejak diluncurkan beberapa tahun lalu, jumlah rumah tangga yang memanfaatkan Biomiru di Indonesia tercatat sekitar 1.800 rumah tangga.
Baca juga: Mengolah Sampah Organik Jadi Biogas
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya