Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Lintasan Ikan Masih Minim Keterlibatan Masyarakat

Kompas.com - 25/02/2025, 13:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Pembangunan lintasan ikan di Indonesia masih minim keterlibatan dari masyarakat. Padahal, peran masyarakat sangat penting dalam menjaga lintasan ikan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Riset Konservasi Sumber Daya Laut dan Perairan Darat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Arif Wibowo dalam pelatihan bertajuk Social Research Training for Fish Conservation Scientists di Gedung BJ Habibie, Jakarta, Senin (24/2/2025).

Untuk diketahui, lintasan ikan dirancang untuk memfasilitasi migrasi ikan melintasi bangunan melintang sungai, seperti bendungan atau penghalang lainnya. 

Baca juga: Bendungan Bisa Dimanfaatkan untuk PLTA dan PLTS Terapung

"Kita perlu riset-riset sosial untuk meningkatkan persepsi masyarakat pentingnya lintasan ikan ini," kata Arif dikutip dari situs web BRIN.

Arif menambahkan, dalam riset lintasan ikan selama ini, fokusnya pada aspek biologi, seperti biodiversitas ikan yang terdapat pada bendungan.

Akan tetapi, penelitian sosial mengenai masyarakat terkait lintasan ikan masih sedikit.

"Dengan penelitian sosial, peneliti dan pemangku kepentingan dapat memperoleh pemahaman keterkaitan antara pembangunan lintasan ikan untuk keamanan pangan, keamanan energi, sekaligus ketersediaan protein dan nutrien untuk masyarakat," ucap Arif.

Baca juga: Ikut WWF ke-10 di Bali, Hutama Karya Pamer 17 Bendungan yang Dibangun

Selain itu, riset sosial juga penting untuk memvaluasi atau memberikan nilai seberapa penting keberadaan ikan di sungai. 

"Ini harus ditanya betul-betul ke masyarakat dan nanti bisa kita lihat perkiraan nilai valuasi ekonominya akan seperti apa," jelas Arif.

Pada implementasinya, ujar Arif, lintasan ikan tidak hanya memberikan pengaruh dari aspek ekologis tetapi juga sosial, terutama pada komunitas masyarakat yang bergantung pada sumber daya perikanan. 

Karena itu, diperlukan pemahaman bagi para peneliti di bidang konservasi ikan terkait penggunaan metode ilmiah dalam penelitian sosial.

"Setiap penelitian ilmu alam pasti melibatkan ilmu sosial. Dengan ilmu sosial, kita akan mengetahui bagaimana persepsi masyarakat tentang konservasi ikan. Tidak hanya kepada masyarakat lokal, tetapi juga berbagai pemangku kepentingan," jelas Arif.

Baca juga: Merawat Bendungan di Tengah Krisis Iklim

Pentingnya lintasan ikan

Dia menegaskan, lintasan ikan diperlukan demi melindungi populasi ikan yang membutuhkan migrasi dan mencegah terjadinya fragmentasi habitat. 

Di Indonesia, lintasan ikan sudah ada di berbagai bendungan. Contohnya di Pulau Sumatera, lintasan ikan terdapat di Perjaya-Sumatera Selatan, Batanghari-Jambi, dan Sei Ular-Sumatera Utara.

Kemudian di Pulau Jawa, sudah dibangun lintasan ikan di Sungai Opak-Yogyakarta. 

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Usung Kearifan Lokal, BREWi JAYA Jadi Wujud Bisnis Berkelanjutan UB untuk Pendidikan Terjangkau
Usung Kearifan Lokal, BREWi JAYA Jadi Wujud Bisnis Berkelanjutan UB untuk Pendidikan Terjangkau
LSM/Figur
OECD: Biaya Kekeringan Diperkirakan Naik 35 Persen pada 2035
OECD: Biaya Kekeringan Diperkirakan Naik 35 Persen pada 2035
Pemerintah
Ramai PHK dan Susah Dapat Kerja? FAO Ajak Lirik Sektor Pertanian
Ramai PHK dan Susah Dapat Kerja? FAO Ajak Lirik Sektor Pertanian
LSM/Figur
Perubahan Iklim Bakal Bikin Aroma Vanila Alami Lebih Sulit Didapatkan
Perubahan Iklim Bakal Bikin Aroma Vanila Alami Lebih Sulit Didapatkan
LSM/Figur
KLH Perketat PROPER, Klaim Perusahaan Bakal Diikuti Survei Lapangan
KLH Perketat PROPER, Klaim Perusahaan Bakal Diikuti Survei Lapangan
Pemerintah
ITS Perluas Akses Beasiswa, Dorong Pendidikan Inklusif
ITS Perluas Akses Beasiswa, Dorong Pendidikan Inklusif
Swasta
MethaneSAT Hilang di Angkasa, Pemantauan Emisi Metana di Ujung Tanduk
MethaneSAT Hilang di Angkasa, Pemantauan Emisi Metana di Ujung Tanduk
Swasta
Mangrove Diselamatkan, Manusia dan Buaya Sama-Sama Aman
Mangrove Diselamatkan, Manusia dan Buaya Sama-Sama Aman
LSM/Figur
Jual Kayu Ilegal, Direktur Perusahaan Terancam 15 Tahun Penjara
Jual Kayu Ilegal, Direktur Perusahaan Terancam 15 Tahun Penjara
Pemerintah
Semua Kawasan Komersial di Jakarta Harus Kelola Sampah Mandiri, Tak Bebani APBD
Semua Kawasan Komersial di Jakarta Harus Kelola Sampah Mandiri, Tak Bebani APBD
Pemerintah
Bus Listrik Bisa Pangkas Emisi GRK, tetapi Berpotensi Jadi Proyek FOMO
Bus Listrik Bisa Pangkas Emisi GRK, tetapi Berpotensi Jadi Proyek FOMO
Swasta
Tambang Ancam Ekosistem Kerapu dan Ketahanan Pangan di Raja Ampat
Tambang Ancam Ekosistem Kerapu dan Ketahanan Pangan di Raja Ampat
LSM/Figur
Susu Terancam Panas Ekstrem, Produksinya Turun 10 Persen oleh Iklim
Susu Terancam Panas Ekstrem, Produksinya Turun 10 Persen oleh Iklim
Pemerintah
Setiap Makanan Berisiko Terkontaminasi Mikroplastik dari Kemasan
Setiap Makanan Berisiko Terkontaminasi Mikroplastik dari Kemasan
Pemerintah
Transisi Energi Terbarukan yang Adil Tingkatkan PDB Global 21 Persen
Transisi Energi Terbarukan yang Adil Tingkatkan PDB Global 21 Persen
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau