KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, sejumlah bendungan yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) dapat dimanfaatkan untuk pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan, pemasangan PLTS terapung di bendungan menjadi program hybrid dam.
"Hybrid dam itu kombinasi antara bendungan-bendungan yang sekarang ada di Kementerian PUPR," kata Eniya dalam Green Economy Expo yang diselenggarakan Kementerian PPN/Bappenas di Jakarta, Kamis (4/7/2024), sebagaimana dilansir Antara.
Baca juga: BRIN Kembangkan PLTS Terapung Mobile Pertama di RI
Dia menambahkan, maksimal 20 persen luas permukaan genangan bendungan bisa dipakai sebagai area untuk PLTS terapung.
Dengan pemanfaatan permukaan bendungan untuk PLTS, maka tidak diperlukan lagi pembukaan lahan.
Pemanfaatan bendungan untuk PLTS terapung tersebut telah disetujui oleh Kementerian PUPR, sehingga para pelaku industri energi baru terbarukan (EBT) bisa memanfaatkan bendungan.
"Lalu mungkin kombinasi dengan hydropower (pembangkit listrik tenaga air), ini kita sudah menyebutnya hybrid dam program. Kita sudah menerbitkan daftarnya bekerja sama dengan Kementerian PUPR bahwa ada 259 lokasi bendungan," kata Eniya.
Baca juga: Produsen Mi Instan Manfaatkan PLTS Atap di Pabrik Sidoarjo
Sebagai informasi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kementeriannya terus mengutamakan prinsip lingkungan berkelanjutan dengan mengoptimalkan seluruh potensi yang ada di berbagai infrastruktur.
Salah satunya adalah memperkuat pemanfaatan 187 bendungan eksisting dan 61 bendungan baru untuk menyediakan energi listrik terbarukan dari tenaga air dan tenaga surya.
Ada 23 bendungan eksisting yang dibangun oleh Kementerian PUPR yang dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas total sebesar 507 megawatt (MW).
Sedangkan dari 61 bendungan baru yang dibangun, 43 di antaranya mempunyai potensi pembangkit listrik tenaga air sebesar 258 MW.
Baca juga: BRIN Kembangkan PLTS Terapung Mobile Pertama di RI
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya