JAKARTA, KOMPAS.com - World Wide Fund for Nature (WWF) menginisiasi program Plastic Smart Cities (PSC) untuk mengajak berbagai pihak menanggulangi sampah plastik.
Program Manager Plastic Smart Cities WWF Indonesia, Sekti Mulatsih, mengungkapkan PSC adalah panduan untuk meningkatkan kinerja mitra dalam mengurangi kebocoran sampah plastik yang disusun oleh Resources & Waste Advisory Group.
"Panduan digunakan bagi para mitra kami sebagai acuan untuk meminimalisir kebocoran sampah plastik ke alam dalam setiap alur kegiatannya," ujar Sekti saat dihubungi, Selasa (4/3/2025).
"Diharapkan para mitra dapat menerapkan panduan ini dalam kegiatan pengelolaan sampah yang mereka lakukan," imbuh dia.
Panduan PSC mencakup pentingnya penerapan standar kinerja dalam berbagai tahap pengelolaan sampah, mulai dari pengumpulan, pemilahan, pengangkutan, hingga pembuangan akhir.
Dengan menerapkan 19 standar kinerja, mitra dapat mengidentifikasi titik-titik kritis kebocoran plastik dan menerapkan solusi berbasis praktik terbaik guna mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Selain sebagai referensi teknis, panduan itu berfungsi sebagai alat pelaporan bagi mitra WWF Indonesia dalam mengukur perkembangan mereka.
Melalui sistem pemantauan yang terstruktur, mitra dapat secara berkala melaporkan capaiannya dalam menangani kebocoran sampah plastik, sekaligus mendapatkan dukungan teknis dan strategis untuk meningkatkan kinerja.
Di sisi lain, Sekti menyebutkan bahwa panduan PCS tidak serta-merta disusun berdasarkan peningkatan timbulan sampah.
"Namun, dengan mengikuti tahapan yang ada dalam panduan ini, mitra Plastic Smart Cities diharapkan bisa menjadi pihak yang berkontribusi dalam mencegah bocornya sampah plastik ke alam. Sehingga jumlah sampah yang bocor di lingkungan bisa berkurang," ucap Sekti.
Panduan Plastic Smart Cities pun bisa digunakan oleh masyaramat lantaran mudah diterapkan. Tujuannya, mengurangi 30 persen kebocoran plastik ke lingkungan di 25 kota pada 2025.
WWF Indonesia telah bermitra dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Pemkot Depok, dinas terkait, private sector, LSM lokal, komunitas bank sampah unit, bank sampah induk, lapak, pengelola TPS3R, sekolah, kampus, serta statup sejak 2022.
"Panduan ini hanya ditujukan untuk mencegah kebocoran sampah plastik di alam, bukan untuk ekonomi sirkular. Lebih kepada memastikan bahwa setiap proses pengelolaan sampah khususnya plastik yang ada lapangan tidak bocor atau bahkan menghasilkan sampah baru," jelas Sekti.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya