Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UE Longgarkan Target Emisi Produsen Mobil

Kompas.com - 05/03/2025, 20:51 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber ESG News

KOMPAS.com - Komisi Eropa mengumumkan rencana untuk memperpanjang periode kepatuhan produsen mobil terhadap target emisi CO2 dari satu tahun menjadi tiga tahun.

Pelonggaran ini akan memberikan lebih banyak waktu bagi produsen mobil untuk memenuhi regulasi yang ketat dan menghindari denda yang besar.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengonfirmasi usulan tersebut dengan menekankan bahwa targetnya tetap sama tetapi perpanjangan jangka waktu tersebut memberikan lebih banyak ruang bernapas bagi industri.

Mengutip ESG News, Rabu (5/3/2025) regulasi mobilitas bersih UE, yang diadopsi pada tahun 2023, mengharuskan pengurangan emisi CO2 sebesar 100 persen dari mobil dan van baru pada tahun 2035.

Baca juga:

Produsen mobil pun diharuskan untuk memenuhi target tambahan kendaraan listrik setiap tahun yang dimulai pada tahun 2025.

Namun, produsen mobil Eropa yang berjuang dengan melambatnya permintaan kendaraan listrik dan menghadapi tantangan persaingan dari produsen AS dan China, melobi untuk keringanan.

Para pemimpin industri, termasuk CEO Volkswagen Oliver Blume, menyambut baik perubahan tersebut sebagai pendekatan pragmatis yang memungkinkan produsen untuk meningkatkan produksi kendaraan listrik dengan fleksibilitas yang lebih besar.

Sedangkan produsen mobil Renault mencatat langkah tersebut membantu menyeimbangkan tujuan emisi dengan realitas pasar.

Sementara para produsen mobil melihat keputusan tersebut sebagai penyelamat, kelompok lingkungan dan beberapa pembuat kebijakan mengkritiknya.

Direktur Eksekutif Transport & Environment, William Todts, berpendapat bahwa langkah tersebut merupakan kemunduran.

"Kunci daya saing adalah memproduksi kendaraan listrik dengan harga yang diinginkan konsumen massal. Menunda hal ini di Eropa tidak membuat lebih kompetitif," katanya.

BEUC, kelompok advokasi konsumen Eropa, menyebut penundaan tersebut sangat disesalkan dan dapat memperlambat peluncuran kendaraan listrik yang terjangkau.

Baca juga:

Lebih lanjut, perubahan yang diusulkan ini masih perlu disahkan oleh Parlemen UE dan pemerintah Uni Eropa sebelum menjadi undang-undang.

Sementara itu, produsen mobil harus terus menavigasi lanskap regulasi yang terus berkembang sambil meningkatkan produksi kendaraan listrik agar tetap kompetitif.

Von der Leyen juga mempertimbangkan kebijakan tambahan, termasuk netralitas teknologi penuh yang menunjukkan potensi perubahan dari kendaraan listrik menjadi bahan bakar elektronik dan alternatif lainnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Indonesia di Tengah Krisis Iklim: Mitra Strategis Dunia dan Pemasok Produk Hijau
Indonesia di Tengah Krisis Iklim: Mitra Strategis Dunia dan Pemasok Produk Hijau
Pemerintah
Ini Daftar Para Pemenang Lestari Awards 2025
Ini Daftar Para Pemenang Lestari Awards 2025
Swasta
Melejit 40 Persen, 126 Peserta Berebut Trofi dari Tusuk Sate di Lestari Award 2025
Melejit 40 Persen, 126 Peserta Berebut Trofi dari Tusuk Sate di Lestari Award 2025
Swasta
Danantara Sebut Reforestasi Jadi Quick Win Ekonomi Indonesia
Danantara Sebut Reforestasi Jadi Quick Win Ekonomi Indonesia
Pemerintah
Buntut Radiasi Cs-137, Pemerintah Kaji Larangan Impor Scrap Besi
Buntut Radiasi Cs-137, Pemerintah Kaji Larangan Impor Scrap Besi
Pemerintah
Adopsi Energi Hijau, PLN Malang Ajak Pegawai hingga Pelanggan Pasang Panel Surya
Adopsi Energi Hijau, PLN Malang Ajak Pegawai hingga Pelanggan Pasang Panel Surya
BUMN
Studi: Koral Tangguh, Mulai Tunjukan Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim
Studi: Koral Tangguh, Mulai Tunjukan Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim
LSM/Figur
Cegah Terulangnya Pencemaran Cesium-137, Pemerintah Aktifkan RPM di Pelabuhan
Cegah Terulangnya Pencemaran Cesium-137, Pemerintah Aktifkan RPM di Pelabuhan
Pemerintah
Dampak Ganda Mikroplastik: Rusak Tanah, Emisi Gas Rumah Kaca Meningkat
Dampak Ganda Mikroplastik: Rusak Tanah, Emisi Gas Rumah Kaca Meningkat
LSM/Figur
Praktik Baik Kota Surabaya, Mengubah Sampah Menjadi Energi dan Inovasi Global Kota Berkelanjutan
Praktik Baik Kota Surabaya, Mengubah Sampah Menjadi Energi dan Inovasi Global Kota Berkelanjutan
Pemerintah
Adaptasi Keberlanjutan, Lebih dari 1000 BPR di Indonesia akan Gunakan Platform ESG
Adaptasi Keberlanjutan, Lebih dari 1000 BPR di Indonesia akan Gunakan Platform ESG
Swasta
OJK Ungkap Urgensi Keuangan Berkelanjutan untuk Hadapi Krisis Iklim
OJK Ungkap Urgensi Keuangan Berkelanjutan untuk Hadapi Krisis Iklim
Swasta
Soal Cengkeh Tercemar Cs-137, Menteri LH Nyatakan Radiasi di Pabrik Normal
Soal Cengkeh Tercemar Cs-137, Menteri LH Nyatakan Radiasi di Pabrik Normal
Pemerintah
Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen pada 2029 Lewat Hilirisasi Sawit
Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen pada 2029 Lewat Hilirisasi Sawit
Pemerintah
Lestari Summit & Awards 2025: Buah-buahan Lokal dan Coffee Cup Gratis untuk Peserta
Lestari Summit & Awards 2025: Buah-buahan Lokal dan Coffee Cup Gratis untuk Peserta
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau