Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Dapat Kucuran Dana dari Australia untuk Produksi Hidrogen

Kompas.com - 05/03/2025, 21:35 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Australia mengucurkan dana senilai 6,3 juta dolar AS ke beberapa negara termasuk Indonesia, untuk mengembangkan produksi hidrogen.

Selain itu, pendanaan juga diberikan bagi penelitian terkait kecerdasan buatan (AI), manufaktur canggih, vaksin dan terapi RNA termasuk mRNA, serta komputasi kuantum.

"Australia dan Indonesia terus memperkuat kolaborasi sains dan teknologi untuk mengatasi tantangan bersama,” ujar Wakil Duta Besar Australia, Gita Kamath, dalam keterangan tertulis, Rabu (5/3/2025).

Baca juga: Pemerintah Komitmen Tekan Emisi meski Target EBT Tak Tercapai Tahun Ini

Dia menjelaskan bahwa program tersebut merupakan bagian dari Diplomacy Fun Strategic Element (GSTDF-SE), untuk mempererat hubungan sains internasional.

Australia turut menggandeng negara lainnya yakni Brazil, Jepang, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Selandia Baru, dan Korea Selatan.

“Hibah ini akan memperkuat pembelajaran antara negara kami, dan dengan mitra-mitra dekat lainnya," kata Kamath.

Melalui GSTDF-SE, peneliti maupun perusahaan di seluruh dunia dapat meningkatkan sains dan teknologi ataupun mengembangkan perekonomian. Kemudian, menyediakan pendanaan bagi peneliti lokal dan akses teknologi, hingga mendukung potensi sains di negara mitra.

Hibah yang ditargetkan berkisar antara 100.000 dolar AS hingga 1 juta dolar AS untuk mendukung kegiatan yang berkontribusi pada tema prioritas dengan satu mitra.

Kamath menyebut, GSTDF-SE diselenggarakan Australian Academy of Technology, Science and

Engineering bekerja sama dengan Australian Academy of Science.

Baca juga: Pemerintah: Peta Jalan Kendaraan Hidrogen Terkendala Regulasi dan Insentif

Pendaftaran untuk GSTDF-SE putaran 2 akan ditutup pada 4 Mei 2025. Untuk informasi lebih lanjut terkait pendaftatan, calon peserta dapat mengunjungi laman www.glodip.org.au.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

BRIN Kembangkan Material Sel Surya Ramah Lingkungan Bebas Timbal

BRIN Kembangkan Material Sel Surya Ramah Lingkungan Bebas Timbal

Pemerintah
Perusahaan UEA Manfaatkan Lalat ubah Sisa Makanan Jadi Bahan Bakar Pesawat

Perusahaan UEA Manfaatkan Lalat ubah Sisa Makanan Jadi Bahan Bakar Pesawat

Pemerintah
Bagian dari Jihad Lingkungan, 10 Pesantren Dapat Pelatihan Kelola Sampah 

Bagian dari Jihad Lingkungan, 10 Pesantren Dapat Pelatihan Kelola Sampah 

LSM/Figur
Indonesia dan Jepang Sepakat dorong Pembangunan PLTA Kayan

Indonesia dan Jepang Sepakat dorong Pembangunan PLTA Kayan

Pemerintah
Seberapa Besar Kontribusi Sampah Gelas Plastik Industri AMDK terhadap Lingkungan?

Seberapa Besar Kontribusi Sampah Gelas Plastik Industri AMDK terhadap Lingkungan?

Swasta
Evaluasi Tata Ruang Puncak Bogor, Dedi Mulyadi Sebut Ada Arah Moratorium

Evaluasi Tata Ruang Puncak Bogor, Dedi Mulyadi Sebut Ada Arah Moratorium

Pemerintah
RI Dapat Kucuran Dana dari Australia untuk Produksi Hidrogen

RI Dapat Kucuran Dana dari Australia untuk Produksi Hidrogen

Pemerintah
UE Longgarkan Target Emisi Produsen Mobil

UE Longgarkan Target Emisi Produsen Mobil

Pemerintah
Menakar Potensi Bangunan Ramah Lingkungan untuk Cegah Banjir di Jakarta

Menakar Potensi Bangunan Ramah Lingkungan untuk Cegah Banjir di Jakarta

Pemerintah
Ekspansi Sawit: Peluang Ekonomi yang Mengancam Lingkungan?

Ekspansi Sawit: Peluang Ekonomi yang Mengancam Lingkungan?

Pemerintah
Tanaman Pangan Penting Dunia Terancam Punah karena Pemanasan Global

Tanaman Pangan Penting Dunia Terancam Punah karena Pemanasan Global

Pemerintah
Banjir Parah, Apa Sebenarnya Hubungannya dengan Perubahan Iklim?

Banjir Parah, Apa Sebenarnya Hubungannya dengan Perubahan Iklim?

Pemerintah
Cegah Mubazir Makanan Selama Ramadhan, Bapanas Serukan Gerakan Selamatkan Pangan 

Cegah Mubazir Makanan Selama Ramadhan, Bapanas Serukan Gerakan Selamatkan Pangan 

Pemerintah
'Green Property' Jadi Solusi Atasi Perubahan Iklim di Perkotaan

"Green Property" Jadi Solusi Atasi Perubahan Iklim di Perkotaan

Pemerintah
Tak Ekonomis dan Beremisi, Proyek DME Batu Bara Diminta Dievaluasi

Tak Ekonomis dan Beremisi, Proyek DME Batu Bara Diminta Dievaluasi

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau