Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KG Media Jadi Finalis INMA Global Media Awards 2025

Kompas.com, 10 Maret 2025, 18:08 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - KG Media dan Kompas Media Nusantara menjadi finalis di ajang International News Media Association (INMA) Global Media Awards 2025.

Manajemen KG Media menyebut, perusaan ini terpilih dalam kategori Best Use of AI for Internal Productivity berkat inovasi AI Media Intelligence for SDGs.

Teknologi berbasis kecerdasan buatan itu, mampu mengklasifikasikan artikel berdasarkan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs serta menganalisis sentimen kontennya.

Baca juga: OJK Rancang Aturan Baru untuk Awasi Perilaku Financial Influencer di Media Sosial

"Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan, KG Media mengembangkan AI Media Intelligence for SDGs guna mempercepat kurasi berita dan memastikan keselarasan informasi dengan misi keberlanjutan perusahaan," tulis Manajemen KG Media, Senin (10/3/2025).

Disebutkan, tantangan utama dalam mendukung SDGs melalui media adalah pengelolaan ribuan artikel yang diterbitkan setiap hari.

Alam tetapi, dengan tingkat akurasi lebih dari 90 persen teknologi tersebut mampu mengotomatiskan pengelompokan konten di 15 penerbit berita utama KG Media yang mencakup lebih dari 1,7 juta artikel.

"Selain meningkatkan produktivitas internal, inovasi ini juga berdampak secara bisnis. Pada 2024, inisiatif berbasis keberlanjutan ini berkontribusi terhadap pendapatan lebih dari Rp 8,2 miliar, serta menghemat lebih dari 30.000 jam kerja manual," tulis mereka.

Kampanye Media Sosial

Sementara itu, Kompas Media Nusantara memenangkan penghargaan dalam kategori Best Use of Social Media melalui kampanye Young Voices, Young Choices (#MudaMemilih): Political Literacy for Gen Z, yang sukses meningkatkan partisipasi politik generasi muda dalam Pemilu 2024.

Kampanye Young Voices, Young Choices (#MudaMemilih) Kompas Media Nusantara berperan penting dalam memberikan literasi politik kepada Generasi Z sebagai pemilih pemula.

Kampanye itu mendorong mereka lebih aktif dalam Pemilu 2024 melalui konten jurnalistik. Kemudian, meningkatkan keterlibatan anak muda melalui akun media sosial @kompasmuda serta menarik pelanggan baru untuk Kompas.id.

Hasil Kampanye #MudaMemilih periode Januari-Oktober 2024 menunjukkan, adanya 2.179 unggahan dengan tagar #MudaMemilih, 6.386 komentar, 224.096.740 estimasi impresi, dan 7.766.942 estimasi jangkauan.

Baca juga: Indonesia Berkomitmen Bangun Tata Kelola AI Inklusif

Lalu, tingkat keterlibatan sebesar mencapai 4,34 persen, sebanyak 478 puisi dikirimkan dalam 32 hari dalam tantangan Puisi Pemilu, serta 379 pelanggan baru Kompas.id yang berasal dari tantangan Puisi Pemilu.

Keberhasilan kampanye Young Voices, Young Choices (#MudaMemilih) memperlihatkan komitmen Kompas Media Nusantara dalam membangun generasi muda yang lebih cerdas, aktif, dan sadar politik melalui pendekatan digital yang inovatif.

Pengakuan Global atas Inovasi Media Nasional

Pencapaian KG Media dan Kompas Media Nusantara di INMA Global Media Awards 2025 memperkuat posisi sebagai pemimpin inovasi media digital.

Ajang penghargaan tahun ini menerima 839 entri dari 286 perusahaan media di 49 negara, dengan 199 finalis dari berbagai belahan dunia, termasuk Asia, Eropa, dan Amerika Utara.

Sebanyak 60 pakar media dari 26 negara menjadi juri lalu menilai setiap kandidat berdasarkan hasil terobosan, konsep unik, kreativitas kuat, pemikiran inovatif, serta sinergi yang unggul di seluruh platform.

Baca juga: Ledakan AI Bisa Picu Lonjakan Biaya Lingkungan dan Kesehatan

Pemenang utama dalam setiap kategori akan diumumkan pada 22 Mei 2025 dalam acara puncak di Edison Ballroom, New York, yang merupakan bagian dari INMA World Congress of News Media.

Sebagai informasi, INMA adalah komunitas global yang berfokus pada pertumbuhan pendapatan, perluasan audiens, dan transformasi media melalui berbagai inovasi.

Dengan lebih dari 22.000 anggota dari lebih 1.000 perusahaan media di 90 negara, INMA menjadi jaringan berbagi ide terdepan dalam industri media.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
Pemerintah
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Pemerintah
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Pemerintah
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Swasta
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Swasta
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Pemerintah
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
LSM/Figur
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Swasta
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
Pemerintah
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Pemerintah
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
BUMN
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
LSM/Figur
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Pemerintah
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Pemerintah
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau