Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbitan Obligasi Berkelanjutan Global Tembus 1 Triliun Dollar AS pada 2025

Kompas.com - 10/03/2025, 17:28 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Sumber Edie

KOMPAS.com - Penerbitan obligasi berkelanjutan global diproyeksikan mencapai 1 triliun dollar AS pada 2025.

Temuan tersebut berdasarkan hasil laporan baru dari S&P Global Ratings yang meneliti tren utama yang membentuk pasar obligasi berkelanjutan pada tahun-tahun mendatang.

Menurut laporan tersebut, obligasi hijau akan terus mendominasi pasar, sementara obligasi transisi dan obligasi terkait keberlanjutan dapat berkontribusi untuk mendorong total penerbitan hingga mencapai 1 triliun dollar AS.

Namun, laporan menggarisbawahi potensi rintangan terhadap penerbitan obligasi berkelanjutan pada 2025, termasuk ketidakpastian mengenai dukungan politik dan komitmen sektor keuangan untuk memajukan tujuan dekarbonisasi.

Baca juga: Penanganan Krisis Iklim Butuh Obligasi Hijau, Apa Itu?

Selain itu, ketahanan pasar obligasi berkelanjutan juga masih diuji mengingat lebih dari 900 miliar obligasi berkelanjutan akan jatuh tempo selama 2 tahun ke depan dan hampir 2,5 miliar dollar AS sebelum akhir dekade ini.

Periode itu akan menantang komitmen pelaku pasar terhadap aksi iklim serta mengukur bagaimana ketahanan pasar obligasi berkelanjutan.

Mengutip Edie, Senin (10/3/2025), laporan ini juga menyoroti beberapa faktor yang memengaruhi penerbitan obligasi berkelanjutan tahun ini.

Di Eropa, upaya dekarbonisasi dari negara-negara dan perusahaan utilitas utama dapat mempertahankan tingkat penerbitan.

Upaya Taksonomi UE untuk membedakan antara kegiatan yang mendukung lingkungan dan kegiatan transisi dapat memberikan panduan bagi penerbit yang ingin membiayai proyek transisi.

Sementara di kawasan Asia Pasifik, suku bunga yang menguntungkan, kebijakan ekonomi, serta keberlanjutan nasional dapat lebih mendorong pertumbuhan penerbitan obligasi.

Jepang, menurut laporan tersebut, telah memosisikan dirinya sebagai pemimpin global dalam obligasi transisi, dan penerbit lain di kawasan tersebut dapat mengikutinya.

Seiring dengan terus berkembangnya keuangan berkelanjutan, laporan juga menunjukkan bahwa upaya untuk menutup kesenjangan keuangan iklim, peningkatan obligasi terkait keberlanjutan, dan perluasan penerbitan di China dapat menjadi faktor penting yang memengaruhi pertumbuhan pasar tahun ini.

Baca juga: Meski Politik Labil, 92 Persen CFO Tetap Niat Investasi Keberlanjutan

Lebih lanjut, meski terjadi pertumbuhan di beberapa area, laporan juga menyoroti kesenjangan dalam penerbitan obligasi berdasarkan tingkat pendapatan.

Pada tahun 2024, penerbitan dari negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah hampir dua kali lipat menjadi 17 miliar dollar AS tetapi hanya menyumbang 1,7 persen dari total volume.

Sementara itu, penerbitan obligasi dari negara-negara pasar berkembang menurun sebesar 2 persen. Negara-negara berpenghasilan rendah memberikan kontribusi kurang dari 1 miliar dollar AS dalam total nilai.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

UNESCO Resmikan 16 Geopark Baru, 2 dari Indonesia

UNESCO Resmikan 16 Geopark Baru, 2 dari Indonesia

Pemerintah
Kearifan Lokal Perlu Dilibatkan dalam Penanggulangan Krisis Iklim

Kearifan Lokal Perlu Dilibatkan dalam Penanggulangan Krisis Iklim

LSM/Figur
Kemenkeu Sebut APBN Gelontorkan Rp 610,12 Triliun untuk Aksi Iklim

Kemenkeu Sebut APBN Gelontorkan Rp 610,12 Triliun untuk Aksi Iklim

Pemerintah
Indonesia Bisa Ciptakan 2 Juta Green Jobs jika Jadi Hub Produksi EV

Indonesia Bisa Ciptakan 2 Juta Green Jobs jika Jadi Hub Produksi EV

Swasta
Indonesia Bisa Jadi Pemasok Besar Hidrogen Hijau Dunia, Begini Strateginya

Indonesia Bisa Jadi Pemasok Besar Hidrogen Hijau Dunia, Begini Strateginya

LSM/Figur
Sebar Kurban di Pelosok Maluku, Human Initiative Hadirkan Harapan untuk Warga

Sebar Kurban di Pelosok Maluku, Human Initiative Hadirkan Harapan untuk Warga

Advertorial
Mangrove Rumah bagi 700 Miliar Satwa Komersial, Kerusakannya Picu Krisis

Mangrove Rumah bagi 700 Miliar Satwa Komersial, Kerusakannya Picu Krisis

LSM/Figur
Ekspansi Pembangkit Listrik Gas Dikhawatirkan Bikin Energi Terbarukan Jalan di Tempat

Ekspansi Pembangkit Listrik Gas Dikhawatirkan Bikin Energi Terbarukan Jalan di Tempat

LSM/Figur
97 Persen Pemimpin Perusahaan Global Desak Transisi Listrik Terbarukan

97 Persen Pemimpin Perusahaan Global Desak Transisi Listrik Terbarukan

Swasta
PLN Mengaku Siap Kaji Pensiun Dini PLTU Batu Bara

PLN Mengaku Siap Kaji Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Pemerintah
Konsumen dan Investor akan Semakin Kritis terhadap 'Sustainability Washing'

Konsumen dan Investor akan Semakin Kritis terhadap "Sustainability Washing"

Swasta
Perusahaan yang Gabungkan AI dan Keberlanjutan Raih Keuntungan Lebih Tinggi

Perusahaan yang Gabungkan AI dan Keberlanjutan Raih Keuntungan Lebih Tinggi

Swasta
MIND ID-PT Timah Kembangkan Proyek Logam Tanah Jarang

MIND ID-PT Timah Kembangkan Proyek Logam Tanah Jarang

BUMN
KKP Rilis Panduan untuk Selamatkan 30 Persen Laut Indonesia

KKP Rilis Panduan untuk Selamatkan 30 Persen Laut Indonesia

Pemerintah
RI harus Selesaikan Isu 'Sustainability' Agar Produk Nikel Tembus Pasar Negara Maju

RI harus Selesaikan Isu "Sustainability" Agar Produk Nikel Tembus Pasar Negara Maju

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau