Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vale Indonesia Klaim Telah Rehabilitasi 2,5 Kali Lahan Tambangnya

Kompas.com - 27/03/2025, 18:00 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Vale Indonesia mengeklaim telah merehabilitasi 2,5 kali lebih banyak lahan dari yang mereka gunakan untuk proyek pertambangan.

Chief Sustainability & Corp Affairs Officer PT Vale Indonesia, Bernadus Irmanto, mengatakan bahwa pihaknya juga menutup sekitar 64 persen lahan pertambangan yang sempat dibuka.

"Kami juga harus menghijaukan, melakukan rehabilitasi di luar wilayah konsesi. Sampai tahun kemarin, kami ini sudah merehabilitasi 2,5 kali lahan yang kami buka untuk tambang," ujar Bernadus dalam acara di Jakarta Pusat, Rabu (26/3/2025).

Dia menjelaskan bahwa proyek PT Vale Indonesia berada di sekitar Danau Matano, Sulawesi Selatan. Air danau mengalir ke tiga PLTA yang dibangun perusahaan untuk penambangan nikel.

"PT Vale adalah perusahaan yang mengoperasikan pabrik pengolahan nikel dengan intensitas emisi karbon paling rendah di Indonesia. Karena kami memiliki tiga PLTA tersebut," ungkap Bernadus.

"Kalau danau ini adalah jantung kehidupan operasi PT Vale, maka adalah sebuah keharusan buat perusahaan untuk menjaga kelestarian danau ini," imbuh dia.

Bernadus tak memungkiri bahwa jika kegiatan pertambangan berdampak langsung terhadap kualitas air. Oleh sebab itu, perusahaan mencari cara agar meminimalisir erosi serta sedimentasi. Hal ini dilakukan dengan reklamasi ataupun rehabilitasi lahan secara progresif.

Baca juga: Smelter Nikel Asal China Terancam Tutup, Bisakah Danantara Jadi Penyelamat? 

"Kedua, setelah kami meminimalkan erosi dan sedimentasi, bagaimana kami mengelola air limpasan tambang dengan cara yang komprehensif dengan membangun mungkin ratusan kolam pengendapan," ucap dia.

Lainnya, melakukan inovasi untuk menjaga kualitas limpasan air pertambangan ke danau agar tidak tercemar. Bernadus menyebut, PT Vale Indonesia tidak membuka lahan secara besar-besaran.

"Kami membuka atau membagi lahan pertambangan menjadi kompartemen-kompartemen kecil, kemudian menambah per kompartemen," kata Bernadus.

Ketika menyelesaikan proyek pertambangan, maka pihaknya langsung merehabilitasi kompartemen yang digunakan sebelum berpindah ke lahan lain.

Menurut Bernadus, Danau Matano memiliki kualitas air lebih baik dari standar air minum dalam kemasan meski di sekitarnya berdiri perusahaan tambang.

"Selama 50 tahun kami operasi di Soroako, betul-betul kami menunjukkan komitmen tersebut. Kami menjaga air, kami menjaga danau," tutur dia.

Baca juga: Morowali Jadi Langganan Banjir, Walhi Serukan Moratorium Tambang Nikel

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau