KOMPAS.com - International Union for Conservation of Nature (IUCN) memperingatkan, deforestasi, pertanian, dan kebakaran yang disebabkan oleh perubahan iklim dapat memicu meningkatnya ancaman pada jamur, sumber kehidupan sebagian besar tanaman di Bumi.
Menurut pembaruan terbaru "Daftar Merah Spesies Terancam" resmi IUCN, setidaknya 411 jamur dari 1.300 varietas yang status konservasinya diketahui dengan baik terancam punah.
Melansir Science Alert, Jumat (28/3/2025), hampir 300 jamur yang terancam punah disebabkan oleh pertumbuhan pesat wilayah pertanian dan perkotaan.
Limpasan nitrogen dan amonia dari pupuk serta polusi mesin juga mengancam 91 spesies jamur. Salah satunya menimbulkan ancaman serius bagi spesies jamur populer di Eropa seperti Hygrocybe intermedia.
Penggundulan hutan untuk kayu atau untuk membuka lahan bagi tanaman pangan juga merupakan ancaman eksistensial utama bagi sedikitnya 198 spesies jamur.
Baca juga: Perubahan Iklim dan El Nino Sebabkan Seni Gua Prasejarah Maros-Pangkep Mengelupas
"Penebangan hutan tua secara besar-besaran sangat merusak bagi jamur, karena jamur tersebut tidak memiliki waktu yang cukup untuk pulih dalam sistem rotasi kehutanan," kata IUCN.
Misalnya, spesies jamur Tricholoma colossus. Spesies ini telah diklasifikasikan sebagai rentan karena hilangnya 30 persen hutan pinus tua di Finlandia, Swedia, dan Rusia sejak pertengahan 1970-an
Pemanasan global juga merupakan faktor pemicu, dengan lebih dari 50 spesies jamur berisiko punah.
"Jamur adalah pahlawan kehidupan yang tidak dikenal di Bumi. Mereka membentuk fondasi ekosistem yang sehat tetapi keberadaannya telah lama diabaikan," kata direktur jenderal IUCN Grethel Aguilar.
Baca juga: Gajah Bisa Jadi Kunci Selamatkan Planet dari Dampak Perubahan Iklim
"Sekarang saatnya untuk mengubah pengetahuan ini menjadi tindakan untuk menjaga populasi jamur yang luar biasa," paparnya lagi.
Penilaian kepunahan jamur ini hanya mencakup sebagian kecil dari jumlah spesies jamur yang tercatat hingga sekarang, yakni sekitar 150.000 spesies jamur.
Sementara jumlah spesies jamur di Bumi sekitar 2,5 juta spesies. Ini menunjukkan jamur yang terancam punah mungkin jauh lebih besar dari angka yang dilaporkan.
"Meskipun jamur sebagian besar hidup tersembunyi di bawah tanah dan di dalam kayu, hilangnya jamur berdampak pada kehidupan di atas tanah yang bergantung padanya," kata Profesor Anders Dahlberg, yang mengoordinasikan penilaian terbaru ini.
Ketika kita kehilangan jamur, kita mengurangi layanan ekosistem dan ketahanan yang mereka berikan, mulai dari ketahanan terhadap kekeringan dan patogen pada tanaman dan pohon hingga penyimpanan karbon di dalam tanah.
Selain itu, banyak jamur juga dapat dimakan, digunakan dalam produksi makanan dan minuman termasuk fermentasi serta menjadi dasar obat-obatan.
Baca juga: Tanaman Pangan Penting Dunia Terancam Punah karena Pemanasan Global
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya