Selain itu, belum adanya regulasi resmi yang mengatur PJL secara nasional membuat program ini masih berbasis kesepakatan sukarela antara industri dan komunitas setempat.
Hingga saat ini, Pusur Institute berperan sebagai perantara untuk menjembatani kepentingan petani hulu dan sektor industri.
Baca juga: Cerita Sukses Desa Mundu Klaten yang Berhasil Ubah Limbah Jadi Berkah
Rama menjelaskan, Pusur Institute berperan mengharmonisasikan berbagai kepentingan, termasuk dari sektor industri, masyarakat, pemerintah desa, akademisi, dan non-governmental organization (NGO).
Lembaga tersebut bertanggung jawab dalam menentukan nilai insentif yang diberikan kepada petani atau masyarakat hulu, dengan mempertimbangkan beberapa variabel, seperti kepemilikan lahan, pola tanam, dan upaya konservasi yang dilakukan.
Selain itu, lanjut Rama, Pusur Institute juga berperan dalam mendukung lapang pertanian dan berbagai inisiatif konservasi air di Sub DAS Pusur. Keberadaannya memungkinkan penerapan PJL berjalan lebih transparan dan obyektif lantaran melibatkan berbagai pihak dalam perhitungan valuasi insentif bagi masyarakat hulu
Sejak PJL diterapkan, kawasan Sub DAS Pusur mengalami peningkatan daya serap air. Berdasarkan data pemantauan yang dilakukan oleh AQUA Klaten, debit mata air di sekitar kawasan konservasi menunjukkan tren yang lebih stabil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Baca juga: Ubah Sampah Jadi Berkah, Kisah Bank Sampah Semutharjo Selamatkan Sungai Pusur
Sebagai bentuk komitmennya, AQUA Klaten juga mengembalikan 10 persen dari total air yang diambil ke lingkungan, baik dalam bentuk aliran alami maupun program konservasi yang mendukung ekosistem daerah resapan.
"Ini adalah bagian dari tanggung jawab kami untuk memastikan bahwa sumber daya air tetap berkelanjutan, tidak hanya untuk industri, tetapi juga untuk masyarakat sekitar," ujar Rama.
Dengan adanya PJL, diharapkan semakin banyak pihak yang terlibat dalam konservasi sumber air, sehingga keberlanjutan lingkungan dan ketersediaan air bersih dapat terus terjaga untuk generasi mendatang.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya