KOMPAS.com - Video realitas virtual atau sering disebut video VR ternyata dapat membantu meningkatkan kesadaran lingkungan.
Kesimpulan itu didapat setelah sekelompok psikolog dari University of Cologne di Jerman melakukan penelitian untuk mengetahui perbedaan efek antara menonton film dokumenter tentang perlindungan lingkungan dalam bentuk video realitas virtual (VR) 360° dengan media tradisional lainnya.
Video VR adalah video 360° interaktif yang memberikan pengalaman seolah-olah penonton berada di dalam lingkungan digital tersebut dan dapat melihat dari berbagai arah, biasanya dengan menggunakan headset atau kacamata VR.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta penelitian merasa lebih terlibat secara mendalam dengan cerita yang disajikan dalam realitas virtual.
Baca juga: Deterjen dari Kayu dan Jagung Solusi Pembersih Ramah Lingkungan
Hal ini kemudian memicu peningkatan motivasi untuk menjaga lingkungan dan keinginan yang lebih besar untuk memberikan donasi.
Hasil penelitian itu kemudian dipublikasikan di jurnal Computers in Human Behavior.
Mengutip Phys, Sabtu (29/3/2025), salah satu kesulitan utama yang dihadapi oleh organisasi pelestarian lingkungan adalah bagaimana mengajak masyarakat untuk peduli dan terlibat dalam isu-isu yang terasa jauh, baik secara lokasi maupun emosi.
Peneliti pun ingin mengetahui lebih lanjut apakah media alternatif seperti VR bisa digunakan sebagai sarana mengajak masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan dan mempromosikan kegiatan amal, termasuk penggalangan dana.
Dalam studi ini, peneliti melibatkan 128 peserta. Mereka dibagi secara acak menjadi empat kelompok dan masing-masing kelompok menonton tiga film dokumenter dengan cara yang berbeda.
Kelompok pertama menonton dalam bentuk video realitas virtual 360°, kelompok kedua menonton sebagai video 2D di televisi, kelompok ketiga hanya mendengarkan audionya seperti podcast, dan kelompok keempat membaca teks yang terkait dengan film dokumenter tersebut.
Setelah menonton film dokumenter, para peserta diminta untuk memberikan penilaian subyektif mengenai seberapa nyata mereka merasa berada di dalam adegan yang ditampilkan, seberapa dalam mereka merasa terlibat dalam cerita yang disajikan, dan bagaimana perasaan mereka dipengaruhi oleh film dokumenter tersebut.
Baca juga: Media Sosial Bisa Dipakai untuk Pantau Migrasi Satwa karena Iklim
Selain itu, para peserta juga ditanya tentang motivasi mereka dalam melindungi lingkungan dan seberapa besar kesediaan mereka untuk menyumbang pada kampanye yang ditampilkan.
Eksperimen menunjukkan bahwa penggunaan realitas virtual (VR) menghasilkan perasaan yang lebih kuat pada peserta, seolah-olah mereka benar-benar berada di dalam adegan yang ditampilkan, dan mereka juga lebih terbawa oleh cerita yang disajikan.
Selain itu, VR juga menimbulkan efek emosional positif yang lebih besar dibandingkan dengan media lainnya.
Penelitian ini pun menyimpulkan VR memiliki potensi besar VR sebagai alat untuk kampanye perlindungan lingkungan.
Profesor Dr. Kai Kaspar yang memimpin studi ini menambahkan bahwa VR, dengan kemampuannya untuk menciptakan pengalaman yang mendalam, dapat memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap sikap dan tindakan seseorang dibandingkan media konvensional.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya