KOMPAS.com - Perusahaan perangkat lunak, GaiaLens baru-baru ini meluncurkan alat berbasis AI yang dikembangkan melalui kemitraan dengan Aberdeen dan HSBC, untuk mendukung investor dalam mengidentifikasi greenwashing di perusahaan.
Alat Analisis Greenwashing Berbasis AI menggunakan data untuk menilai kinerja ESG, dampak iklim, dan kontroversi yang muncul pada suatu perusahaan.
Selain itu, alat ini bisa digunakan untuk melihat target perusahaan, siaran pers, dan komunikasi lainnya sehingga bisa dibandingkan dengan data kuantitatif, seperti emisi yang dilaporkan dan hasil kontroversi, untuk menilai tanda-tanda greenwashing pada suatu perusahaan.
Baca juga: Bagaimana Agar Perusahaan Terhindar dari Praktik Greenwashing?
CEO dan pendiri GaiaLens, Gordon Tveito-Duncan mengatakan bahwa, alat untuk membantu mendeteksi greenwashing ini dapat menguji data kinerja ESG secara ketat baik di tingkat perusahaan maupun pendanaan.
“Hal ini jelas sangat membantu investor untuk terhindar risiko greenwashing pada suatu perusahaan. Dengan memberikan transparansi dan akuntabilitas, kami memberdayakan investor untuk membuat keputusan yang tepat dan bertanggung jawab.” ujar Gordon sebagaimana dikutip dari esgclarity.com pada Rabu (09/04/2025).
Greenwashing adalah praktik klaim yang dilakukan perusahaan untuk membuat seolah-olah ramah lingkungan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan penjualan dan citra perusahaan, tanpa mengubah praktik bisnis yang merusak lingkungan.
Baca juga: Greenwashing: Pengertian, Sejarah, dan Ciri-cirinya
Selain itu, greenwashing juga dapat terjadi ketika perusahaan berupaya menekankan aspek keberlanjutan untuk menutupi keterlibatan perusahaan dalam praktik yang merusak lingkungan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya