Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Remehkan, Pohon Mati Masih Efektif Simpan Karbon

Kompas.com - 09/04/2025, 18:51 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Studi yang dilakukan oleh peneliti dari University of Vermont, Amerika Serikat menunjukkan pohon mati di hutan, terutama yang berada di aliran sungai ternyata masih efektif menyimpan karbon dalam jumlah signifikan.

Selain itu, peneliti juga menemukan pohon-pohon besar di tepi sungai juga berperan penting dalam memasok karbon ke ekosistem sungai.

Temuan ini menyoroti pentingnya pohon-pohon besar dan tua bagi siklus karbon di lingkungan tersebut.

"Kita tahu bahwa sekitar 20 persen emisi gas rumah kaca tahunan global berasal dari penggunaan lahan dan deforestasi," kata Dr. William Keeton, profesor University of Vermont dan penulis studi ini.

Baca juga: Perubahan Iklim Picu Kematian Pohon di Perkotaan, Kita Terancam Makin Kegerahan

Sementara, seperti dikutip dari Phys, Rabu (9/4/2025) hutan juga dapat menjadi solusi alami untuk mengatasi perubahan iklim dengan menyerap dan menyimpan karbon.

Penelitian ini kemudian membuktikan bahwa kayu lapuk di aliran sungai yang terdapat di hutan tua ternyata mampu menyimpan karbon dalam jumlah signifikan, bahkan lebih besar daripada kayu mati di daratan hutan dengan ukuran yang sama.

"Ada kesadaran yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir bahwa kayu di sungai, danau, dan sistem perairan lainnya menyimpan karbon tetapi penyimpan karbon di ekosistem tersebut belum pernah diukur sebelumnya," terang Peters-Collaer, seorang Peneliti Pascasarjana di Gund Institute for Environment.

Lebih lanjut, Keeton menjelaskan kayu mati berukuran besar, terutama yang berada di dalam air, merupakan penyimpan karbon yang efektif karena proses penguraiannya berjalan lambat.

Baca juga: FAO: Krisis Benih Pohon Ancam Dunia

Selain itu, kayu-kayu ini dapat membentuk bendungan di sungai kecil, yang memerangkap lebih banyak bahan organik dan meningkatkan kapasitas penyimpanan karbon di ekosistem sungai secara keseluruhan.

"Kita dapat memperkirakan kumpulan karbon yang tersimpan di hutan-hutan ini akan meningkat secara substansial," papar Keeton.

"Penemuan ini pun mengisi kekurangan dalam model-model karbon global sebelumnya dan memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang bagaimana alam dapat berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim," tambahnya.

Temuan ini berdasarkan pada penelitian di Hutan Eksperimental Hubbard Brook di New Hampshire dan hutan primer di Taman Negara Bagian Adirondack di New York.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau