Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Besar Sungai Tercemar Berat, Industri Didesak Kelola Limbahnya

Kompas.com - 10/04/2025, 20:17 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menyampaikan sebagian besar sungai di Indonesia tercemar limbah. Tingkat pencemaran sungai mulai dari ringan hingga berat, terutama pada 13 sungai di Jakarta.

"Hampir seluruh sungai di Indonesia ini kualitasnya sudah tercemar ringan sampai tercemar berat. Ini yang kemudian memicu kita untuk lebih hati-hati di dalam melakukan pembuangan air limbah pada badan sungai," ujar Hanif dalam acara diskusi bersama pimpinan kawasan industri se-Jabodetabek dan Karawang di Jakarta Selatan, Kamis (10/4/2025).

Berdasarakan data, 60 persen sampah dibuang ke sungai, jalan, maupun jurang pada 2023. Kata Hanif, 40 persen sisanya dikelola di tempat pemrosesan akhir (TPA).

Baca juga: Hanya 2,19 Persen Sungai di Indonesia yang Penuhi Baku Mutu

 Dia pun tak menampik, masih adanya kelemahan instrumen pada peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) periode sebelumnya.

"Tetapi secara prinsip bahwa polluters by principle menjadi hal yang kemudian ditekankan di Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009. Artinya siapa pun kita yang menyebabkan pencemaran lingkungan, maka kepadanya lah dimintakan untuk memenuhi tanggung jawabnya menyelesaikannya," jelas dia.

Hanif lantas menekankan agar pelaku industri mengelola limbah B3 atau bahan berbahaya dan beracun yang merusak ekosistem. Pengelola juga mesti mengantongi dokumen lingkungan terkait pengelolaan limbahnya.

"Karena di kawasan industri ini bebannya cukup sangat berat. Paling tidak mungkin dalam satu kawasan industri lebih dari 20 tenant dan macam-macam isinya, kontrolnya tidak sederhana. Untuk itu tentu ada beberapa perasyarat yang dimintakan di antaranya tenaga teknis yang berkompetensi," papar Hanif.

Baca juga: Studi: Air Sungai di Indonesia Tercemar Logam Berat, Mayoritas Ada di Jawa

Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mencatat hanya 2,19 persen yang memenuhi baku mutu. Deputi Tata Lingkungan KLH, Sigit Reliantoro, menuturkan data tersebut didapatkan dari penelitian di 2.195 sungai.

"Kami melakukan pemantauan di 2.195 sungai, ada 8.627 titik. Yang memenuhi baku mutu itu hanya 2,19 persen. Sebagian besar, 96 persen itu tercemar ringan," ucap Sigit dalam acara di Jakarta Pusat, Rabu (26/3/2025).

Meskipun jumlahnya sedikit, beberapa sungai dikategorikan tercemar berat. Sigit menyebut, kondisi tersebut berdampak pada kesehatan masyarakat maupun kelestarian ekosistem. 

Dia berpandangan, pencemaran di sungai menjadi tantangan bagi pemerintah terutama untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

"Sehingga sebetulnya untuk memenuhi kebutuhan air bersih itu perlu teknologi pengolahan, dan itu biasanya akan berimbas kepada peningkatan biaya untuk pengolahan. Kemudian juga kami melihat ada disparitas antara perkotaan dan pedesaan untuk pelayanan kebutuhan air," terang Sigit.

Baca juga: Cemari Pantai di Bali, Sampah dari 4 Sungai di Jawa Bakal Ditangani

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Inovasi Keberlanjutan: Startup Ini Ubah Sampah Menjadi Peluang Bisnis

Inovasi Keberlanjutan: Startup Ini Ubah Sampah Menjadi Peluang Bisnis

Swasta
Inggris Perkenalkan Rencana Kurangi Risiko Pestisida pada 2030

Inggris Perkenalkan Rencana Kurangi Risiko Pestisida pada 2030

Pemerintah
Jasa Tak Terkira Lebah dalam Melayani Kita dan Ekosistem

Jasa Tak Terkira Lebah dalam Melayani Kita dan Ekosistem

LSM/Figur
KG Media Berkomitmen soal Kredibilitas dan Independensi Lestari Awards

KG Media Berkomitmen soal Kredibilitas dan Independensi Lestari Awards

Swasta
Zulhas: Banyak Investor Antre untuk Kelola Sampah tapi Terkendala Aturan

Zulhas: Banyak Investor Antre untuk Kelola Sampah tapi Terkendala Aturan

Pemerintah
Selamatkan Badak Sumatera dari Kepunahan, Peneliti IPB Pikirkan Metode Bayi Tabung

Selamatkan Badak Sumatera dari Kepunahan, Peneliti IPB Pikirkan Metode Bayi Tabung

LSM/Figur
Masyarakat Indonesia Timur Diminta Waspada Cuaca Ekstrem Imbas Bibit Siklon Tropis di Laut Timor

Masyarakat Indonesia Timur Diminta Waspada Cuaca Ekstrem Imbas Bibit Siklon Tropis di Laut Timor

Pemerintah
Soal Timbunan Sampah Medis di Permukiman Karawang, DLHK: Kelalaian Rumah Sakit

Soal Timbunan Sampah Medis di Permukiman Karawang, DLHK: Kelalaian Rumah Sakit

Pemerintah
Perkembangan AI: Solusi atau Justru Memperparah Krisis Iklim?

Perkembangan AI: Solusi atau Justru Memperparah Krisis Iklim?

LSM/Figur
La Nina Dinyatakan Berakhir, Bagaimana Dampaknya di Indonesia?

La Nina Dinyatakan Berakhir, Bagaimana Dampaknya di Indonesia?

Pemerintah
Pertumbuhan PLTU Batu Bara Dunia Turun, Bagaimana Indonesia?

Pertumbuhan PLTU Batu Bara Dunia Turun, Bagaimana Indonesia?

LSM/Figur
Danantara: Bisnis Pengolahan Sampah Bisa Balik Modal 5 Tahun

Danantara: Bisnis Pengolahan Sampah Bisa Balik Modal 5 Tahun

Pemerintah
KLH Tak Kesampingkan Isu Polutan Berbahaya Pemicu Kanker dari PLTSa

KLH Tak Kesampingkan Isu Polutan Berbahaya Pemicu Kanker dari PLTSa

Pemerintah
Perusahaan Jerman Tingkatkan Fasilitas Daur Ulang Tembaga Di AS

Perusahaan Jerman Tingkatkan Fasilitas Daur Ulang Tembaga Di AS

Swasta
Konsumsi BBM Lebaran 2025 Turun dari 2024, KESDM: Kendaraan Listrik Naik

Konsumsi BBM Lebaran 2025 Turun dari 2024, KESDM: Kendaraan Listrik Naik

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau