Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/04/2025, 13:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Setiap 22 April, dunia memperingati Hari Bumi. Tahun ini, peringatan Hari Bumi 2025 menginjak usia ke-55 tahun sejak dimulai pada 1970.

Perayaan Hari Bumi ini jatuh pada Selasa (22/4/2025), pekan ketiga April. Tema peringatan Hari Bumi tahun ini adalah "Our Power, Our Planet" atau "Energi Kita, Planet Kita".

Tema Hari Bumi 2025 mengajak semua orang di seluruh dunia untuk bersatu mendukung energi terbarukan dan menyuarakan peningkatan pembangkitan listrik terbarukan global hingga tiga kali lipat pada 2030.

Baca juga: 6 Kegiatan Sederhana dari Rumah untuk Ikut Rayakan Hari Bumi

Fokus Hari Bumi 2025

Perayaan Hari Bumi tahun ini berfokus pada peningkatan pemanfaatan sumber energi terbarukan di seluruh dunia.

Hari Bumi 2025 menyerukan untuk mendidik, mengadvokasi, dan memobilisasi masyarakat untuk mendukung energi terbarukan.

Energi terbarukan dianggap sebagai kekuatan pemersatu yang kuat, yang menyatukan berbagai negara, kawasan, negara bagian, dan masyarakat yang sering kali berseberangan secara politik dan ekonomi.

Energi bersih melampaui batas ideologis, dan menunjukkan daya tarik universal dari energi yang terjangkau.

Baca juga: Peringati Hari Bumi, Kemenag Berencana Tanam 1 Juta Pohon

Dikutip dari situs web Earthday.org, pengembangan energi terbarukan secara masif sangat penting karena sumber dayanya melimpah ruah di alam seperti angin, matahari, air, hingga panas bumi.

Sumber energi terbarukan tersebut terus bersirkulasi dan mengeluarkan sedikit atau tidak sama sekali gas rumah kaca atau polutan ke udara.

Beralih ke sumber energi terbarukan sangat penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca karena energi terbarukan menghasilkan listrik tanpa menghasilkan karbon dioksida.

Baca juga: Hari Bumi Sedunia: Sejarah, Urgensi, dan Temanya

Manfaat energi terbarukan

Energi terbarukan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Berikut manfaat dari energi terbarukan:

  • Tersedia melimpah di alam, tidak akan habis, dan damah lingkungan. Sumber energi terbarukan bisa dimanfaatkan secara gratis.
  • Perawatan relatif lebih mudah dan murah dibandingkan teknologi yang memanfaatkan energi tak terbarukan.
  • Mandiri energi, tidak perlu mengimpor energi tak terbarukan atau energi fosil dari luar negeri. Membantu mendorong perekonomian dan menciptakan peluang kerja.
  • Bebas dari fluktuasi harga seperti yang dialami energi fosil kayak batu bara, minyak bumi, dan gas bumi.
  • Lebih murah daripada energi fosil dalam jangka panjang.
  • Beberapa terknologi mudah diterapkan di daerah-daerah terpencil. Produksi bisa dihasilkan di berbagai tempat, tak perlu disentralisasi.

Baca juga: Hari Bumi, Menparekraf Ajak Wisatawan Reduksi Karbon Saat Berwisata

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau