“Studi ini menunjukkan dampak mendalam dari upaya konservasi lokal di seluruh dunia sekaligus mencerminkan dedikasi banyak individu dan organisasi yang telah bekerja di darat dan di air untuk melindungi penyu,” kata Bryan Wallace, penulis utama penelitian.
Baca juga: Dampak Polusi Plastik pada Hewan, Burung Laut Alami Kerusakan Otak
Kendati demikian, laporan juga beberapa berisi peringatan.
Salah satunya adalah status konservasi penyu belimbing, yang kontras dengan tren positif yang diamati pada populasi penyu lainnya dalam studi.
Semua kelompok penyu belimbing dinilai berisiko tinggi, dan banyak yang menghadapi kombinasi risiko dan ancaman yang tinggi. Penurunan populasi terjadi secara global, bahkan di wilayah yang sebelumnya dianggap aman, dan status konservasi spesies ini telah memburuk menjadi "terancam punah" sejak tahun 2011.
Artinya, masih perlu upaya jika kita ingin memastikan kelangsungan hidup penyu.
"Kita membutuhkan lebih banyak pendanaan, kolaborasi yang lebih kuat, dan peningkatan kapasitas konservasi. Terutama di area yang penting bagi penyu laut dan juga menghadapi tantangan sosio-ekonomi," ungkap Mast.
"Kita tahu bahwa konservasi akan berhasil, terutama jika upaya kolaboratif yang mengatasi ancaman yang relevan dan membangun ketahanan pada populasi penyu laut dipertahankan dalam jangka panjang,” tambah Wallace.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya