Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Sebabkan 6,7 Juta Hektar Hutan Tropis Hilang pada 2024

Kompas.com - 21/05/2025, 16:00 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Kebakaran yang dipicu oleh perubahan iklim menyebabkan hilangnya hutan tropis global secara signifikan ada 2024.

Laporan yang diterbitkan oleh World Resources Institute dan University of Maryland menyebut, hutan tropis yang hilang sepanjang 2024 mencapai 6,7 juta hektar.

Jumlah tersebut melonjak 80 persen dibandingkan dengan tahun 2023.

Matthew Hansen, salah satu direktur lab di University of Maryland yang menyusun dan menganalisis data tersebut mengatakan temuan ini merupakan hasil suram bagi ekosistem hutan tropis yang seharusnya tidak terbakar.

Baca juga: Apakah Kredit Karbon Hutan Berfungsi dan Membantu Lingkungan?

"Ketakutannya adalah sinyal iklim ini akan melampaui kita untuk merespons secara efektif," katanya dikutip dari Reuters, Rabu (21/5/2025).

Laporan menyebut Amerika Latin mengalami kehilangan jumlah hutan tertinggi sejak 2016.

Brasil diketahui berjuang untuk menahan terjadinya kebakaran di hutan Amazon, di tengah kekeringan terburuk yang pernah tercatat di hutan hujan itu.

Brasil yang memiliki bagian hutan tropis terbesar di dunia, kehilangan 2,8 juta hektar, terbanyak di antara negara mana pun.

"Ini belum pernah terjadi sebelumnya, yang berarti kita harus menyesuaikan semua kebijakan kita dengan realitas baru," kata Andre Lima, yang mengawasi kebijakan pengendalian deforestasi untuk Kementerian Lingkungan Hidup Brasil.

Sementara banyak negara lain termasuk Bolivia sekarang menjadi negara kedua dengan kehilangan hutan tropis terbanyak.

Baca juga: 1 Miliar Orang Terpapar Asap Kebakaran Hutan Tiap Tahun

Kehilangan hutan Bolivia melonjak hingga 200 persen pada tahun 2024, dengan kekeringan, kebakaran hutan, dan perluasan pertanian yang diinsentifkan pemerintah sebagai penyebab utamanya.

Laporan tersebut mencatat tren serupa di Meksiko, Peru, Nikaragua, dan Guatemala.

Konflik di Kolombia dan Republik Demokratik Kongo juga meningkatkan laju deforestasi, karena kelompok bersenjata menghabiskan sumber daya alam.

Sedangkan hutan boreal juga mencatat rekor kehilangan pohon dalam jumlah signifikan pada 2024.

Kanada dan Rusia masing-masing kehilangan 5,2 juta hektar pada 2024 karena kebakaran hutan yang tak terkendali.

Namun kondisi penurunan tersebut menurut laporan justru tidak terlihat di wilayah Asia Tenggara.

Hutan di Malaysia, Laos dam Indonesia mencatatkan penurunan dua digit dalam kehilangan hutan primer.

Baca juga: 3.207 Hektare Lahan Gambut dan Tanah Mineral Kebakaran hingga April 2025

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Harapan Orangutan di Tengah Ancaman Kepunahan: Sains, Politik, Publik
Harapan Orangutan di Tengah Ancaman Kepunahan: Sains, Politik, Publik
LSM/Figur
Pulau untuk Dijaga, Bukan Dijual: Jalan Menuju Wisata Berkelanjutan
Pulau untuk Dijaga, Bukan Dijual: Jalan Menuju Wisata Berkelanjutan
Pemerintah
GAPKI Gandeng IPOSS untuk Perkuat Sawit Indonesia di Tingkat Dunia
GAPKI Gandeng IPOSS untuk Perkuat Sawit Indonesia di Tingkat Dunia
Swasta
Bioteknologi Jagung, Peluang Indonesia Jawab Masalah Ketahan Pangan
Bioteknologi Jagung, Peluang Indonesia Jawab Masalah Ketahan Pangan
Swasta
Peluang 'Green Jobs' di Indonesia Besar, tapi Produktivitas SDM Masih Rendah
Peluang "Green Jobs" di Indonesia Besar, tapi Produktivitas SDM Masih Rendah
LSM/Figur
IEA Prediksi Penurunan Permintaan Minyak Global Mulai 2030
IEA Prediksi Penurunan Permintaan Minyak Global Mulai 2030
Pemerintah
PGN Perluas Akses Internet di Lingkungan Kampus Unsri
PGN Perluas Akses Internet di Lingkungan Kampus Unsri
BUMN
Peta Baru Ungkap 195 Juta Hektar Lahan Potensial untuk Perbaikan Hutan
Peta Baru Ungkap 195 Juta Hektar Lahan Potensial untuk Perbaikan Hutan
LSM/Figur
Mata dari Langit: Bagaimana Penginderaan Jauh Bantu Selamatkan Bumi?
Mata dari Langit: Bagaimana Penginderaan Jauh Bantu Selamatkan Bumi?
LSM/Figur
16 Sistem Penambatan Bakal Dipasang untuk Jaga Terumbu Karang Raja Ampat
16 Sistem Penambatan Bakal Dipasang untuk Jaga Terumbu Karang Raja Ampat
Pemerintah
Picu Kerusakan Lingkungan, 2 Perusahaan Tambang Didenda Rp 47 Miliar
Picu Kerusakan Lingkungan, 2 Perusahaan Tambang Didenda Rp 47 Miliar
Pemerintah
Peringati HUT Ke-47, Pasar Modal Indonesia Serahkan Bantuan Ambulans untuk Masyarakat Papua
Peringati HUT Ke-47, Pasar Modal Indonesia Serahkan Bantuan Ambulans untuk Masyarakat Papua
Swasta
Satu Prompt ChatGPT Konsumsi Setengah Liter Air Bersih
Satu Prompt ChatGPT Konsumsi Setengah Liter Air Bersih
Swasta
KKP Ungkap Pendapatan Sektor Perikanan Indonesia Capai Rp116 Triliun
KKP Ungkap Pendapatan Sektor Perikanan Indonesia Capai Rp116 Triliun
Pemerintah
Menelusuri Jejak Kayu Ilegal lewat Forensik DNA, Harapan Baru dalam Penegakan Hukum Kehutanan
Menelusuri Jejak Kayu Ilegal lewat Forensik DNA, Harapan Baru dalam Penegakan Hukum Kehutanan
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau