Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi AI, Meta Kontrak Pakai Nuklir dari Pembangkit yang Nyaris Tutup

Kompas.com, 7 Juni 2025, 19:09 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meta, perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, ini telah menandatangani perjanjian jangka panjang selama 20 tahun untuk mendapatkan pasokan listrik dari tenaga nuklir.

Pasokan listrik dari tenaga nuklir ini dipakai untuk membantu memenuhi permintaan yang melonjak akibat kecerdasan buatan (AI) dan kebutuhan komputasi lain di perusahaan.

Kesepakatan ini secara spesifik melibatkan pembelian listrik dari sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir yang dioperasikan oleh Constellation Energy di Illinois, Amerika Serikat.

Namun rincian keuangan dari perjanjian tersebut tidak diungkapkan.

Pembangkit listrik tenaga nuklir Clinton milik Constellation seharusnya sudah ditutup pada tahun 2017 karena merugi. Namun, pemerintah negara bagian Illinois menyelamatkannya dengan memberikan subsidi melalui program "kredit nol emisi" yang menjamin operasionalnya hingga tahun 2027.

Kesepakatan pasokan listrik jangka panjang salah satunya dengan Meta akan mulai berlaku tepat pada Juni 2027, yaitu saat subsidi pemerintah tersebut berakhir.

Baca juga: BRIN-Denmark Kembangkan Reaktor Nuklir Model Terbaru

Ini menunjukkan bahwa kesepakatan komersial seperti dengan Meta menjadi solusi keberlanjutan finansial bagi pembangkit tersebut setelah subsidi publiknya habis.

Dengan adanya Meta sebagai pelanggan, pembangkit tersebut tidak hanya mengamankan kelangsungan operasionalnya dengan peningkatan kapasitas 30 MW dan mempertahankan 1.100 lapangan kerja lokal tetapi juga memberikan dampak finansial positif melalui pendapatan pajak tahunan sebesar 13,5 juta dollar AS.

Saat ini , pembangkit listrik ini memasok listrik untuk sekitar 800.000 rumah di AS.

George Gross, profesor teknik listrik dan komputer di University of Illinois memperkirakan tambahan 30 MW daya yang dibutuhkan Meta ini setara dengan kebutuhan listrik satu kota kecil dengan sekitar 30.000 penduduk selama satu tahun.

"Menjamin ketersediaan energi bersih dan andal diperlukan untuk terus memajukan ambisi AI kami," kata Urvi Parekh, kepala energi global Meta, dikutip dari Techxplore, Sabtu (7/6/2025).

Perusahaan teknologi besar, seperti Meta, Google, Amazon, dan Microsoft, menghadapi lonjakan kebutuhan energi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Hal tersebut terutama didorong oleh kebutuhan AI, pusat data, dan kebutuhan komputasi lainnya.

Di sisi lain, perusahaan-perusahaan teknologi ini juga memiliki tujuan jangka panjang yang ambisius untuk secara signifikan mengurangi emisi gas rumah kaca mereka.

Baca juga: Kapasitas Nuklir Dunia Terus Tumbuh, Diprediksi 494 GW pada 2035

Karena ada tuntutan tersebut, perusahaan teknologi besar semakin banyak berinvestasi pada reaktor nuklir kecil (Small Nuclear Reactors/SMRs).

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
LSM/Figur
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
LSM/Figur
Dunia Sepakat Hapus Tambalan Gigi Merkuri pada 2034
Dunia Sepakat Hapus Tambalan Gigi Merkuri pada 2034
Pemerintah
Fokus Perdagangan Karbon, Misi RI di COP 30 Dinilai Terlalu Jualan
Fokus Perdagangan Karbon, Misi RI di COP 30 Dinilai Terlalu Jualan
LSM/Figur
Pulau Obi Jadi Episentrum Baru Ekonomi Maluku Utara
Pulau Obi Jadi Episentrum Baru Ekonomi Maluku Utara
Swasta
Dari Gaza hingga Ukraina, Alam Jadi Korban Sunyi Konflik Bersenjata
Dari Gaza hingga Ukraina, Alam Jadi Korban Sunyi Konflik Bersenjata
Pemerintah
Cacing Tanah Jadi Sekutu Tak Terduga dalam Perang Lawan Polusi Plastik
Cacing Tanah Jadi Sekutu Tak Terduga dalam Perang Lawan Polusi Plastik
LSM/Figur
Subsidi LPG 3 Kg Diproyeksikan Turun 21 Persen, Jaringan Gas Jadi Alternatifnya
Subsidi LPG 3 Kg Diproyeksikan Turun 21 Persen, Jaringan Gas Jadi Alternatifnya
LSM/Figur
Laut Kunci Atasi Krisis Pangan Dunia, tapi Indonesia Tak Serius Menjaga
Laut Kunci Atasi Krisis Pangan Dunia, tapi Indonesia Tak Serius Menjaga
LSM/Figur
Konsumen Gandrungi Kendaraan Listrik, Penjualan Baterai EV Naik 9 Kali Lipat
Konsumen Gandrungi Kendaraan Listrik, Penjualan Baterai EV Naik 9 Kali Lipat
LSM/Figur
Indef: Ambisi B50 Sejalan dengan Transisi Energi, tapi Butuh Stabilitas Pendanaan
Indef: Ambisi B50 Sejalan dengan Transisi Energi, tapi Butuh Stabilitas Pendanaan
LSM/Figur
Ethiopia Jadi Tuan Rumah COP32, COP31 Masih Jadi Rebutan Australia dan Turki
Ethiopia Jadi Tuan Rumah COP32, COP31 Masih Jadi Rebutan Australia dan Turki
Pemerintah
RI Jadikan Sektor FOLU Pilar Pasar Karbon Internasional Dalam COP30
RI Jadikan Sektor FOLU Pilar Pasar Karbon Internasional Dalam COP30
Pemerintah
Masalah Baru, Cara Usang: Resep Orde Baru Dinilai Tak Akan Atasi Krisis Pangan
Masalah Baru, Cara Usang: Resep Orde Baru Dinilai Tak Akan Atasi Krisis Pangan
LSM/Figur
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
BUMN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau