Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cabai Palurah dari IPB, Solusi Pedas Berkelanjutan untuk Dapur dan Industri

Kompas.com, 18 Juni 2025, 15:03 WIB
Eriana Widya Astuti,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Guru Besar Fakultas Pertanian IPB University, Muhammad Syukur, bersama timnya memperkenalkan varietas cabai super pedas bernama ‘Cabai Palurah IPB’.

Varietas ini dinilai memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan berkelanjutan dan kemandirian industri lokal.

Berbeda dengan cabai pada umumnya, Cabai Palurah memiliki bentuk unik menyerupai jambu air dan tingkat kepedasan yang luar biasa.

“Cabai Palurah ini memiliki tingkat kepedasan 500 kali lebih pedas dari cabai besar biasa, bahkan lima kali lebih pedas dari cabai rawit terpedas yang ada saat ini,” ujar Muhammad, dikutip dari laman resmi IPB University, Selasa (17/6/2025).

Kepedasan yang sangat tinggi ini membuat penggunaannya dalam konsumsi atau produksi makanan menjadi lebih efisien.

“Cukup sedikit saja, sudah memberikan sensasi pedas maksimal,” ujarnya. Efisiensi ini tidak hanya menguntungkan konsumen, tetapi juga membuka peluang penghematan bahan baku bagi industri pangan dan kuliner.

Baca juga: Masuk Varietas Unggulan, Cabai Rawit Hiyung Bisa Diolah Jadi Aneka Produk

Selain potensi kuliner, Cabai Palurah juga menjanjikan manfaat bagi sektor biofarmaka. Kandungan capsaicin yang tinggi berpeluang dimanfaatkan untuk produk olahan seperti koyo cabai, yang selama ini masih banyak bergantung pada impor.

Menurut data Kementerian Pertanian, volume impor cabai pada 2024 mencapai 60,1 ribu ton dengan nilai 142 juta Dolar AS. Hadirnya varietas lokal seperti Cabai Palurah, diharapkan bisa menekan angka impor dan memperkuat kemandirian sektor cabai nasional, baik untuk konsumsi maupun kebutuhan industri.

Di Toraja, Sulawesi Selatan, cabai dengan kepedasan serupa telah digunakan untuk konsumsi segar dan olahan. Muhammad berharap varietas Palurah bisa memenuhi kebutuhan serupa di berbagai daerah di Indonesia.

Baca juga: Warga Sulap Tempat Penuh Sampah Jadi Lahan Urban Farming, 700 Pohon Cabai Panen Dua Hari Sekali

Saat ini, belum ada varietas nasional cabai super pedas yang dilepas secara resmi oleh Kementerian Pertanian. “Yang sudah terdaftar baru varietas lokal seperti Katokkon dari Sulawesi Selatan. Cabai Palurah ini telah kami daftarkan untuk dilepas secara nasional,” pungkasnya.

Dengan keunggulan efisiensi rasa, potensi substitusi impor, dan manfaat dibidang kesehatan, Cabai Palurah IPB menjadi salah satu upaya konkret dalam membangun sistem pangan dan industri berbasis sumber daya lokal yang lebih berkelanjutan dan mandiri.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Indef: Ambisi B50 Sejalan dengan Transisi Energi, tapi Butuh Stabilitas Pendanaan
Indef: Ambisi B50 Sejalan dengan Transisi Energi, tapi Butuh Stabilitas Pendanaan
LSM/Figur
Ethiopia Jadi Tuan Rumah COP32, COP31 Masih Jadi Rebutan Australia dan Turki
Ethiopia Jadi Tuan Rumah COP32, COP31 Masih Jadi Rebutan Australia dan Turki
Pemerintah
RI Jadikan Sektor FOLU Pilar Pasar Karbon Internasional Dalam COP30
RI Jadikan Sektor FOLU Pilar Pasar Karbon Internasional Dalam COP30
Pemerintah
Masalah Baru, Cara Usang: Resep Orde Baru Dinilai Tak Akan Atasi Krisis Pangan
Masalah Baru, Cara Usang: Resep Orde Baru Dinilai Tak Akan Atasi Krisis Pangan
LSM/Figur
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
BUMN
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Swasta
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pemerintah
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Pemerintah
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
LSM/Figur
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Swasta
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
LSM/Figur
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Swasta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
BUMN
Bumi Memanas, Hasil Panen di Berbagai Benua Menurun
Bumi Memanas, Hasil Panen di Berbagai Benua Menurun
Pemerintah
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat yang Bisa Picu Banjir Sepekan ke Depan
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat yang Bisa Picu Banjir Sepekan ke Depan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau