Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hemat Pestisida dan Lahan, Tanaman Bioteknologi Dukung Keberlanjutan

Kompas.com, 20 Juni 2025, 09:04 WIB
Eriana Widya Astuti,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Tanaman hasil rekayasa genetika hasil bioteknologi umumnya dinilai negatif, seperti tidak aman dikonsumsi hingga merusak keanekaragaman hayati. 

Namun, Regulatory Science Manager Seed & Traits Bayer Indonesia, Woro Umayi Ananda (Ayi), menyatakan sebaliknya. Tanaman bioteknologi bisa mendukung keberlanjutan.

Salah satu buktinya, kata Ayi, tanaman bioteknologi mampu menekan penggunaan pestisida yang merugikan tanah hingga 17,3 persen.

Antara tahun 1998 - 2020, tanaman bioteknologi antiserangga telah mengurangi penggunaan pestisida global 748,6 juta kilogram, setara 7,2 persen.

Tanaman bioteknologi juga tidak merugikan serangga menguntungkan seperti lebah, kupu-kupu, cacing tanah, dan kepik.

Baca juga: Sistem Tanam Padi Rendah Karbon, Apakah Memungkinkan?

Penggunaan lahan pertanian juga semakin menurun dengan tanaman bioteknologi sehingga lebih efisien dan berpotensi mencegah eksploitasi lahan.

Secara ekonomi, tanaman bioteknologi punya produktivitas tinggi. Di Vietnam, tanaman bioteknologi bisa tingkatkan produksi hingga 23,5 persen. Di Filipina, 30,4 persen. 

“Dengan data-data ini, konsensus global menyatakan bahwa penggunaan tanaman bioteknologi itu aman untuk manusia, hewan, dan lingkungan,” ujar Ayi.

Dalam Media Class 2025 “The Science Behind: Food Security” pada Kamis (19/6/2025) Ayi menuturkan, tanaman bioteknologi di Indonesia belum massif karena minimnya edukasi.

Selain itu, proses pengembangan satu jenis tanaman bioteknologi dapat memakan waktu 12 hingga 16 tahun.

Lamanya prosedur itu untuk memastikan keamanan pangan, pakan, dan lingkungan, yang membuat produk tanaman bioteknologi masih jarang dijumpai di pasaran oleh para petani.

Menurut Ayi, masyarakat tidak boleh menutup mata terhadap kontribusi tanaman bioteknologi terhadap keberlanjutan

Tanaman bioteknologi memiliki potensi besar untuk menjadi bagian dari sistem pertanian berkelanjutan.

Baca juga: Penerapan Bioteknologi Benih Jadi Kunci Hadapi Krisis Pangan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Swasta
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Pemerintah
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
BUMN
Pertamina EP Cepu Dorong Desa Sidorejo Jadi Sentra Pertanian Organik Blora
Pertamina EP Cepu Dorong Desa Sidorejo Jadi Sentra Pertanian Organik Blora
BUMN
Pergerakan Manusia Melampaui Total Migrasi Satwa Liar, Apa Dampaknya?
Pergerakan Manusia Melampaui Total Migrasi Satwa Liar, Apa Dampaknya?
Pemerintah
Tambang Batu Bara Bekas Masih Lepaskan Karbon, Studi Ungkap
Tambang Batu Bara Bekas Masih Lepaskan Karbon, Studi Ungkap
Pemerintah
KKP Pastikan Udang RI Bebas Radioaktif, Kini Ekspor Lagi ke AS
KKP Pastikan Udang RI Bebas Radioaktif, Kini Ekspor Lagi ke AS
Pemerintah
Sampah Plastik “Berlayar” ke Samudra Hindia dan Afrika, Ini Penjelasan Peneliti BRIN
Sampah Plastik “Berlayar” ke Samudra Hindia dan Afrika, Ini Penjelasan Peneliti BRIN
Pemerintah
75 Persen Hiu Paus di Papua Punya Luka, Tunjukkan Besarnya Ancaman yang Dihadapinya
75 Persen Hiu Paus di Papua Punya Luka, Tunjukkan Besarnya Ancaman yang Dihadapinya
LSM/Figur
Jangan Sia-siakan Investasi Hijau China, Kunci Transisi Energi Indonesia Ada di Sini
Jangan Sia-siakan Investasi Hijau China, Kunci Transisi Energi Indonesia Ada di Sini
Pemerintah
Eropa Sepakat Target Iklim 2040, tapi Ambisinya Melemah, Minta Kelonggaran
Eropa Sepakat Target Iklim 2040, tapi Ambisinya Melemah, Minta Kelonggaran
Pemerintah
Human Initiative Gelar Forum Kolaborasi Multipihak untuk Percepatan SDGs
Human Initiative Gelar Forum Kolaborasi Multipihak untuk Percepatan SDGs
Advertorial
Batu Bara Sudah Tidak Cuan, Terus Bergantung Padanya Sama Saja Bunuh Diri Perlahan
Batu Bara Sudah Tidak Cuan, Terus Bergantung Padanya Sama Saja Bunuh Diri Perlahan
Pemerintah
Kisah Nur Wahida Tekuni Songket hingga Raup Cuan di Mancanegara
Kisah Nur Wahida Tekuni Songket hingga Raup Cuan di Mancanegara
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau