Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transparansi ESG Jadi Sorotan Baru Dunia Usaha, Bagaimana di Tanah Air?

Kompas.com, 23 Juni 2025, 16:21 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Dalam beberapa tahun terakhir, konsep Environmental, Social, and Governance (ESG) telah berkembang menjadi salah satu tolok ukur utama dalam praktik bisnis global.

Lebih dari sekadar tren, ESG kini menjadi fondasi bagi perusahaan yang ingin bertahan dan berkembang di era yang menuntut keberlanjutan.

Paradigma ini menggeser fokus perusahaan dari sekadar mengejar keuntungan finansial jangka pendek menuju penciptaan nilai jangka panjang, yang mencakup pelestarian lingkungan, kesejahteraan sosial, dan tata kelola yang akuntabel.

Pergeseran ini tak lepas dari tekanan konsumen dan investor. Di tingkat konsumen, misalnya, preferensi terhadap praktik bisnis berkelanjutan terus menguat dalam beberap tahun terakhir.

Baca juga: Lestari Award 2025 Menebar Inspirasi Keberlanjutan dengan Tiga Inovasi

Menurut data dari PwC pada 2021, sekitar 75 persen konsumen mengaku bersedia membayar lebih untuk produk yang berkelanjutan. Jumlah ini terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Di sisi lain, investor—baik institusi maupun ritel—kian menjadikan ESG sebagai salah satu kriteria utama dalam pengambilan keputusan investasi.

Tren tersebut menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Namun, klaim keberlanjutan tidak cukup hanya disampaikan secara normatif.

Publik dan pemangku kepentingan kini menuntut transparansi dalam bentuk data konkret, indikator terukur, dan laporan yang dapat diverifikasi secara independen.

Standar transparansi meningkat

Di tingkat global, regulasi pelaporan keberlanjutan kian diperketat. Di Amerika Serikat, misalnya, hampir seluruh perusahaan dalam indeks S&P 500 telah menerbitkan laporan keberlanjutan. Sementara Uni Eropa memberlakukan Corporate Sustainability Reporting Directive (CSRD) yang mewajibkan perusahaan menyusun laporan ESG terstruktur dan terverifikasi.

Laporan yang transparan bukan hanya memperkuat kepercayaan publik dan investor, tetapi juga membantu perusahaan mengelola risiko dan mematuhi regulasi yang terus berkembang.

Indonesia pun tak ketinggalan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mewajibkan perusahaan publik dan lembaga jasa keuangan untuk mengintegrasikan prinsip ESG melalui POJK No. 51/2017 dan SEOJK No. 16/2021.

Baca juga: Lestari Award 2025: Panggung Inspirasi Keberlanjutan Kini Jangkau UMKM dan Regional Asia

Bursa Efek Indonesia juga meluncurkan platform SPE IDXnet pada 2023 untuk menstandarkan pelaporan ESG di Tanah Air. Tujuannya: memperkuat transparansi dan mendukung pengambilan keputusan investasi yang lebih berbasis data.

Namun, tantangan masih ada. Standar nasional belum sefleksibel CSRD atau Task Force on Climate-related Financial Disclosures (TCFD). Banyak perusahaan menghadapi kendala dalam mengumpulkan data, menentukan isu material yang relevan, dan membangun sistem pelaporan yang kredibel.

Kemudian, ada juga tantangan lain berupa kompleksitas pengumpulan data, kurang jelasnya standar yang ada, dan kebutuhan untuk menentukan isu material yang relevan bagi perusahaan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Dekan FEM IPB Terima Penghargaan Dean of the Year pada LEAP 2025
Dekan FEM IPB Terima Penghargaan Dean of the Year pada LEAP 2025
Pemerintah
Akademisi UI: Produksi Etanol untuk BBM Tak Ganggu Ketersediaan Pangan
Akademisi UI: Produksi Etanol untuk BBM Tak Ganggu Ketersediaan Pangan
LSM/Figur
Kata Walhi, RI dan Brasil Kontraproduktif Atasi Krisis Iklim jika Transisi Energi Andalkan Lahan
Kata Walhi, RI dan Brasil Kontraproduktif Atasi Krisis Iklim jika Transisi Energi Andalkan Lahan
LSM/Figur
BPBD Gelar Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir di Jabodetabek
BPBD Gelar Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir di Jabodetabek
Pemerintah
Hari Pahlawan dan Pejuang Lingkungan Kita
Hari Pahlawan dan Pejuang Lingkungan Kita
LSM/Figur
Kunjungan Menteri PKP Tegaskan Komitmen Astra Wujudkan Hunian Layak bagi Warga
Kunjungan Menteri PKP Tegaskan Komitmen Astra Wujudkan Hunian Layak bagi Warga
BrandzView
Ambisi Iklim Turun, Dunia Gagal Penuhi Perjanjian Paris
Ambisi Iklim Turun, Dunia Gagal Penuhi Perjanjian Paris
Pemerintah
Mayoritas Penduduk Negara Berpenghasilan Menengah Rasakan Dampak Krisis Iklim
Mayoritas Penduduk Negara Berpenghasilan Menengah Rasakan Dampak Krisis Iklim
Pemerintah
Kebijakan Iklim Dapat Dukungan, Tapi Disinformasi Picu Keraguan
Kebijakan Iklim Dapat Dukungan, Tapi Disinformasi Picu Keraguan
LSM/Figur
Dampak Perubahan Iklim: Sudah Telat Selamatkan Kopi, Cokelat, dan Anggur
Dampak Perubahan Iklim: Sudah Telat Selamatkan Kopi, Cokelat, dan Anggur
LSM/Figur
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
Pemerintah
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Swasta
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau