Untuk mengatasi tantangan tersebut dan mendorong transformasi bisnis yang berkelanjutan, perusahaan harus mau melakukan sejumlah hal.
Hal itu, seperti berinvestasi dalam teknologi, berkolaborasi untuk menetapkan standar, serta mendorong penguatan sinergi dengan pemangku kepentingan.
Namun, di tengah berbagai tantangan tersebut, sejumlah praktik positif mulai bermunculan sebagai contoh keberhasilan dalam membangun transparansi ESG di Indonesia.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), misalnya, menunjukkan komitmen kuat dalam pengelolaan keberlanjutan yang transparan.
Salah satu komitmen itu dibuktikan melalui kesuksesn PGEO dalam meraih peringkat Negligible Risk dengan skor 7,1 dalam ESG Risk Rating dari Sustainalytics.
Peringkat tersebut menempatkan PGEO sebagai perusahaan dengan risiko ESG terendah di sub-sektor energi terbarukan dan industri utilitas global.
Tak hanya itu, PGEO juga menjadi penyedia kredit karbon pertama di Bursa Karbon Indonesia dan berhasil meraih penghargaan Gold dalam Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024.
Di sektor pembiayaan, sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) perbankan turut mengambil peran dalam mendukung ekosistem keberlanjutan.
Bank tersebut, seperti PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI yang menerbitkan green bond dalam denominasi rupiah senilai Rp 5 triliun pada 2022 dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau yang BRI memimpin penerbitan global senilai 80 juta dollar AS dengan target penggalangan dana hijau hingga Rp 15 triliun dari 2022 hingga 2024.
Baca juga: Pendaftaran Lestari Award 2025 Resmi Dibuka
Kemudian, Bank Mandiri bersama sejumlah perusahaan energi terbarukan lainnya juga mengikuti langkah serupa dengan menerbitkan instrumen pembiayaan berbasis keberlanjutan.
Berbagai langkah sektor keuangan tersebut sejalan dengan visi pembangunan jangka panjang pemerintah.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045, pemerintah menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca hingga 81,96 persen pada 2045 dibandingkan proyeksi baseline 2025.
Transparansi dalam penerapan ESG bukan hanya kewajiban, tetapi juga peluang untuk membangun reputasi, menarik investasi, dan menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.
KG Media melalui Lestari Awards 2025 ingin mendorong lebih banyak perusahaan di Indonesia untuk menunjukkan komitmennya dalam membangun bisnis yang lestari dan bertanggung jawab.
Ingin tahu lebih jauh tentang praktik ESG dan bagaimana perusahaan Anda bisa menjadi bagian dari inisiatif ini? Kunjungi laman berikut dan ikuti rangkaian agendanya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya