Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendanaan Jadi Masalah Utama Kompleksnya Pengadaan Bus Listrik di Indonesia

Kompas.com - 06/08/2025, 17:00 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - International Project Lead Nevce Australia, Idris F Sulaiman, menilai bahwa pendanaan masih menjadi masalah utama pengadaan bus listrik di Indonesia. Padahal, transportasi publik ini dapat menurunkan emisi karbon.

Karenanya, dia mengusulkan pendekatan multidisipliner hingga inovasi pembiayaan dari pemerintah daerah (pemda).

"Dari sisi keuangannya tentunya perlu ada suatu pendekatan di mana beberapa kota bisa 'patungan', sehingga beban untuk satu kota tidak terlalu berat," ujar Idris saat ditemui di Jakarta Pusat, Selasa (5/8/2025).

Baca juga: Bus Makin Modern tetapi Belum Inklusif, Perempuan dan Disabilitas Terpinggirkan

Ia menyebut, mayoritas pemda masih terbebani dengan skema pembiayaan konvensional yang membuat proyek ini sulit dijalankan secara mandiri. Idris mencontohkan, di Australia pengadaan bus dan fasilitas pengisian daya dilakukan langsung oleh pemerintah dan perasionalnya dijalankan swasta.

Selain itu, pendanaan didapatkan juga dari iklan komersial pada badan bus.

"Di Australia pemasukan advertensi swasta di bus pemerintah cukup tinggi. Jadi harus proaktif lah di semua level, dan percontohan adalah salah satu yang bisa memberikan stimulasi agar terjadi lompatan," jelas Idris.

Pemerintah Indonesia membutuhkan investasi, salah satunya melalui skema Energy Service Company (ESCO) yang banyak digunakan pada proyek bangunan hijau. Dalam skema ini, biaya awal dapat dicicil layaknya angsuran di mana penghematan listrik yang diperoleh menjadi bagian dari investasi.

"Jadi perbedaannya misalnya setiap savingnya katakan Rp 20 juta dari Rp 100 juta, itu tetap diambil. Tetapi itu bisa dibayar, jadi kayak macam angsuran," ucap dia.

Langkah Pemerintah

Kepala Subdirektorat Transportasi Perkotaan Direktorat Transportasi Jalan Kementerian Perhubungan, Andi Faizah Arsal, menyebut pihaknya menempatkan aksi mitigasi perubahan iklim sebagai bagian utama dari kebijakan sektor transportasi.

Baca juga: Kurangi Polusi Udara, Bus Listrik Didorong Jadi Transportasi Perkotaan

Hal ini tetuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 8 Tahun 2023, yang mencakup pengembangan transportasi umum termasuk bus listrik.

"Kegiatan ini sudah diselenggarakan di 11 kota Indonesia dan telah diimplementasi operasional bus listrik di dua kota, yaitu delapan unit di Kota Bandung dan 14 Unit di Surabaya," jelas Andi.

Lainnya, mendorong sistem bus rapid transit (BRT). Di Medan, misalnya, ada 60 unit bus listrik yang disediakan sebagai transportasi ramah lingkungan. Sedangkan Jakarta memiliki 300 bus listrik yang beroperasi. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Pangkas Emisi dari Transportasi, MTI Dorong Integrasi Tarif Angkutan Umum
Pangkas Emisi dari Transportasi, MTI Dorong Integrasi Tarif Angkutan Umum
LSM/Figur
Mangrove di Kamal Muara Dikembangkan, 40.000 Bibit Bakal Ditanam
Mangrove di Kamal Muara Dikembangkan, 40.000 Bibit Bakal Ditanam
Pemerintah
Temuan BFA: Konsumsi Ikan Tinggi, Stunting Tak Turun, Salah Kaprah Gizi Sebabnya
Temuan BFA: Konsumsi Ikan Tinggi, Stunting Tak Turun, Salah Kaprah Gizi Sebabnya
Pemerintah
Selatan Jawa Harus Siap Siaga Bencana, Tsunami Besar Bisa Terjadi Lagi
Selatan Jawa Harus Siap Siaga Bencana, Tsunami Besar Bisa Terjadi Lagi
Pemerintah
Rumpon Ilegal Menjamur, Lemahnya Pengawasan Laut Sebabnya
Rumpon Ilegal Menjamur, Lemahnya Pengawasan Laut Sebabnya
LSM/Figur
Meta Bangun Pusat Data dengan Kayu Rekayasa agar Lebih Berkelanjutan, Cukupkah?
Meta Bangun Pusat Data dengan Kayu Rekayasa agar Lebih Berkelanjutan, Cukupkah?
Pemerintah
Menteri KKP: Perikanan Tangkap Harus Dekati Nol, Misi 1.100 Kampung Nelayan Strateginya
Menteri KKP: Perikanan Tangkap Harus Dekati Nol, Misi 1.100 Kampung Nelayan Strateginya
Pemerintah
Pendanaan Jadi Masalah Utama Kompleksnya Pengadaan Bus Listrik di Indonesia
Pendanaan Jadi Masalah Utama Kompleksnya Pengadaan Bus Listrik di Indonesia
LSM/Figur
Bappenas: Mengonsumsi Ikan Lebih Ramah Lingkungan ketimbang Hewan Ruminansia
Bappenas: Mengonsumsi Ikan Lebih Ramah Lingkungan ketimbang Hewan Ruminansia
Pemerintah
15,5 Kg Sisik Trenggiling Diselundupkan, Pelaku Terancam 15 Tahun Penjara
15,5 Kg Sisik Trenggiling Diselundupkan, Pelaku Terancam 15 Tahun Penjara
Pemerintah
Menilik Peran Sawit dalam Gaya Hidup Modern Berkelanjutan
Menilik Peran Sawit dalam Gaya Hidup Modern Berkelanjutan
BrandzView
Batang Toru dan Ujian Keberlanjutan di Sumatra Utara
Batang Toru dan Ujian Keberlanjutan di Sumatra Utara
LSM/Figur
Sejarawan: Masalah Krisis Iklim Dimulai Sekitar 200 Tahun Lalu
Sejarawan: Masalah Krisis Iklim Dimulai Sekitar 200 Tahun Lalu
Pemerintah
Ahli Ungkap Sidik Jari Genetik Penyu, Penting untuk Kompas Konservasi
Ahli Ungkap Sidik Jari Genetik Penyu, Penting untuk Kompas Konservasi
Pemerintah
Jaga Populasi, TN Way Kambas Gencarkan 'Breeding' Gajah Sumatera
Jaga Populasi, TN Way Kambas Gencarkan "Breeding" Gajah Sumatera
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau