Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Konflik Satwa-Manusia, Koridor Gajah Aceh Bakal Direplikasi di Lampung

Kompas.com - 01/09/2025, 12:41 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Editor

KOMPAS.com - Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengatakan bahwa pengelolaan koridor gajah yang tengah dipersiapkan di Aceh akan direplikasi di Provinsi Lampung guna mencegah adanya interaksi negatif satwa liar dengan manusia.

"Salah satu masalah krusial di Lampung adalah adanya interaksi negatif satwa liar seperti harimau serta gajah dengan manusia, dan ini secara faktual terjadi. Oleh karena itu tanggung jawab kita memastikan agar interaksi negatif tersebut menjadi interaksi positif," ujar Raja Juli Antoni di Lampung Timur, Sabtu (30/8/2025).

Ia mengatakan saat ini pihaknya tengah membuat proyek percontohan pembentukan koridor gajah Sumatera melalui program Peusangan Elephant Conservation Initiative (PECI) di Aceh.

Pengelolaan koridor gajah tersebut dilakukan di lahan hutan tanaman industri (HTI) milik Presiden seluas 90 ribu hektare, karena di area tersebut ada 11 desa yang berinteraksi negatif dengan satwa liar.

Baca juga: Gajah Sumatera Mati di Aceh Timur, BKSDA Curigai Racun sebagai Sebab

"Ini akan diselesaikan secara komprehensif dan akan direplikasi di Lampung. Intinya langkah cepat yang saat ini dapat dilakukan adalah dengan memperkaya pakan di home range atau wilayah jelajah satwa tersebut," katanya seperti dikutip Antara.

Dia menjelaskan satwa liar sering berinteraksi negatif dengan manusia akibat beberapa hal, yang pertama adanya wilayah jelajah yang sempit akibat ada bangunan ataupun desa. Serta ada adanya kekurangan pakan di wilayah jelajah mereka.

"Gajah bisa keluar karena mereka kurang pakan, dan yang kedua karena gajah punya memori yang sangat panjang jadi mereka tahu di mana mereka berasal dan ada keinginan untuk kembali ke tempat asal yang merupakan wilayah jelajah yang mulai menyempit. Sehingga ini yang coba kami mitigasi semaksimal mungkin," ucap dia.

Menurut dia, selain menyiapkan pakan, langkah mitigasi yang tengah dilakukan adalah dengan membuat dan memperdalam tanggul yang mengalami pendangkalan. Membuat kawat listrik atau alat kejut sebagai langkah pengendalian.

"Semua akan direplikasi di Lampung, tapi jawaban yang tidak kalah penting adalah memperbaiki ekosistem di sini, salah satunya di Taman Nasional Way Kambas (TNWK). Semakin pakan cukup, maka habitat dan ekosistem baik. Kami akan berusaha semaksimal mungkin agar interaksi negatif dapat menjadi interaksi positif di dalam kawasan," tambahnya.

Baca juga: Jaga Populasi, TN Way Kambas Gencarkan Breeding Gajah Sumatera

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Copot Segel di Pabrik Cikande, KLH Nyatakan Lokasi 'Clear and Clean'
Copot Segel di Pabrik Cikande, KLH Nyatakan Lokasi "Clear and Clean"
Pemerintah
Pertamina dan Kemenko Pangan Kolaborasi Wujudkan Ketahanan Pangan
Pertamina dan Kemenko Pangan Kolaborasi Wujudkan Ketahanan Pangan
BUMN
Guru Besar IPB: Sawah Kian Tergerus karena Alih Fungsi Lahan
Guru Besar IPB: Sawah Kian Tergerus karena Alih Fungsi Lahan
Pemerintah
Warga Desak KKP Cabut Izin Reklamasi karena Rusak Ekosistem Pulau Pari
Warga Desak KKP Cabut Izin Reklamasi karena Rusak Ekosistem Pulau Pari
Pemerintah
Tiga Remaja Jakarta Ubah 1,2 Ton Sampah Makanan Jadi Pakan Unggas
Tiga Remaja Jakarta Ubah 1,2 Ton Sampah Makanan Jadi Pakan Unggas
LSM/Figur
Pemprov Jakarta Punya 111 Stasiun Pemantau Kualitas Udara, Diklaim Terluas se-Indonesia
Pemprov Jakarta Punya 111 Stasiun Pemantau Kualitas Udara, Diklaim Terluas se-Indonesia
Pemerintah
Pengamat: Pengawasan Hutan Lemah karena Anggaran Pengelolaan Terlalu Kecil
Pengamat: Pengawasan Hutan Lemah karena Anggaran Pengelolaan Terlalu Kecil
LSM/Figur
Bappenas: Alokasi Dana Mitigasi Iklim Baru Rp 305 T, Pemerintah Buka Investasi
Bappenas: Alokasi Dana Mitigasi Iklim Baru Rp 305 T, Pemerintah Buka Investasi
Pemerintah
Perubahan Iklim Picu Musim Kebakaran Hutan Makin Parah
Perubahan Iklim Picu Musim Kebakaran Hutan Makin Parah
Pemerintah
Industri Makanan Gagal Penuhi Komitmen Dasar Kemasan Berkelanjutan
Industri Makanan Gagal Penuhi Komitmen Dasar Kemasan Berkelanjutan
Swasta
IUCN Akui Bahan Bakar Fosil Ancaman Alam, Dukung Perjanjian Penghentian Global
IUCN Akui Bahan Bakar Fosil Ancaman Alam, Dukung Perjanjian Penghentian Global
LSM/Figur
Kepunahan Massal karena Manusia Setara Era Dinosaurus
Kepunahan Massal karena Manusia Setara Era Dinosaurus
LSM/Figur
Panas Melanda RI, BMKG Catat Suhu Tertinggi Capai 38 Derajat
Panas Melanda RI, BMKG Catat Suhu Tertinggi Capai 38 Derajat
Pemerintah
Eropa Siapkan Bantuan Dana untuk Negara Terdampak Pajak Karbon Perbatasan
Eropa Siapkan Bantuan Dana untuk Negara Terdampak Pajak Karbon Perbatasan
Pemerintah
Antara Karbon dan Kedaulatan: Menakar Arah Transisi Energi Indonesia
Antara Karbon dan Kedaulatan: Menakar Arah Transisi Energi Indonesia
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau