JAKARTA, KOMPAS.com - Rohmat Marzuki, yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) mengakui belum ada pesan khusus dari Presiden Prabowo Subianto pasca pelantikan, Rabu (17/9/2025) kemarin. Bendahara DPD Gerindra Jawa Tengah ini menggantikan posisi Sulaiman Umar Shiddiq.
"Belum, belum ada (pesan khusus). Jadi kami juga masih menunggu nanti bersama Pak Menteri dipanggil Pak Presiden," ungkap Rohmat ditemui usai serah terima jabatan di Kementerian Kehutanan, Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2025).
Dalam kesempatan itu, Rohmat menyampaikan bahwa Kemenhut menghadapi sejumlah tantangan antara lain penguatan perhutanan sosial, penertiban kawasan hutan, serta pengendalian kebakaran hutan.
Baca juga: Tahun ini, Kemenhut Targetkan Rehabilitasi 15.387 Ha Mangrove di 4 Provinsi
"Lalu percepatan pencapaian FOLU Net Sink 2030, kemudian pemanfaatan potensi hasil hutan bukan kayu, termasuk tanaman obat dan bioprospeksi, hingga penyelesaian persoalan tenurial yang masih kita hadapi bersama," ucap dia.
Sementara itu, Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni mengatakan bahwa Rohmat bertugas membantu pekerjaannya di Kemenhut, menggantikan Sulaiman yang sebelumnya menjabat selama 11 bulan. Dia meyakini, latar belakang pendidikan Rohmat sebagai sarjana kehutanan bisa berkontribusi banyak pada sektor ini.
"Saya yakin Mas Wamen adalah orang yang fast learner, quick learner, akan bisa belajar dengan cepat terutama memiliki background studi tentang kehutanan," ucap Raja Juli.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo melantik Rohmat Marzuki menjadi Wakil Menteri Kehutanan menggantikan Sulaiman Umar di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/9/2025).
Baca juga: Gantikan Sulaiman Umar, Rohmat Marzuki Resmi Jabat Wakil Menteri Kehutanan
Rohmat Marzuki dilantik berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 96/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode Tahun 2024-2029.
Pria kelahiran 11 Oktober 1980 ini diketahui menjabat sebagai anggota DPRD Jawa Tengah Periode 2024-2029. Ia tercatat sebagai anggota Komisi B yang membidangi perekonomian dan keuangan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya