Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NZBA Ditinggalkan, Industri Perbankan Terbebani Target Iklim?

Kompas.com, 29 September 2025, 10:54 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai bank besar memilih mundur dari keanggotaan Net-Zero Banking Alliance (NZBA), aliansi perbankan global yang berada di bawah payung Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ).

Sebelumnya, aliansi ini sempat digadang menjadi motor utama perbankan dalam mendukung target emisi nol bersih (net zero) pada 2050.

Dirangkum dari berbagai sumber, Senin (29/9/2025) beberapa nama besar industri finansial global yang mundur seperti halnya JPMorgan Chase, Morgan Stanley, Bank of America, Goldman Sachs, dan HSBC.

Lainnya Adalah Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG) dari Jepang serta Macquarie Group dari Australia juga memutuskan hengkang.

Baca juga: 85 Persen Publik Ingin Perusahaan Desak Pemerintah Ambil Tindakan Iklim

SMFG, bank terbesar kedua di Jepang, menyatakan keputusannya mengikuti “tren internasional.”

Kendati demikian, pihak bank menegaskan komitmennya terhadap target iklim tidak berubah, termasuk rencana mencapai emisi nol bersih untuk seluruh portofolio pinjaman dan investasinya pada 2050.

Macquarie Group menjadi bank Australia pertama yang keluar dari NZBA. Dalam keterangannya, Macquarie menyebut sudah memiliki “fondasi strategi dekarbonisasi” sejak 2022, sehingga tidak lagi membutuhkan kerangka kerja NZBA.

“Dengan fondasi tersebut, seperti banyak rekan kami, Macquarie tidak lagi menjadi anggota NZBA, karena kami fokus memperbarui dan melaksanakan rencana kami,” tulis perusahaan itu.

Industri Keuangan Terbebani

NZBA dibentuk pada April 2021 dengan 43 anggota awal, dan sempat berkembang hingga lebih dari 140 bank dengan total aset mencapai 74 triliun dolar AS pada 2024.

Anggota aliansi berkomitmen menyusun target berbasis sains, melaporkan emisi, termasuk yang dibiayai lewat kredit dan investasi, serta menyelaraskan bisnis dengan jalur 1,5°C.

Namun, semakin ketatnya aturan pelaporan dan standar pihak ketiga seperti Science Based Targets initiative (SBTi) membuat berbagai bank merasa terbebani.

Tekanan politik juga ikut mempercepat keluarnya sejumlah anggota. Di Amerika Serikat, politisi Partai Republik melancarkan kampanye anti-ESG dan memperingatkan lembaga keuangan soal potensi pelanggaran hukum jika tetap terlibat dalam aliansi iklim.

Situasi ini membuat bank-bank besar AS mulai mundur tak lama setelah Donald Trump memenangkan pemilu 2024. Mereka diikuti bank-bank Kanada pada Januari 2025, serta HSBC dari Inggris pada pertengahan 2025.

Baca juga: Krisis Iklim, Pulau Kecil Tenggelam dan Perlu Mitigasi Berbasis Lokal

Kini, dengan keluarnya SMFG di Jepang dan Macquarie di Australia, tren tersebut kian meluas ke Asia-Pasifik.

Kritik dan Kekhawatiran

Langkah mundur ini menuai kritik dari kelompok masyarakat sipil. Jeanne Martin, Co-Director Corporate Engagement ShareAction, menilai keputusan HSBC keluar dari NZBA “mengirimkan pesan kontraproduktif” di tengah meningkatnya risiko iklim.

Sementara itu, pihak bank beralasan tetap bisa menjalankan strategi iklim tanpa harus berada dalam aliansi multilateral. Mereka menilai pengelolaan internal dan tata kelola perusahaan cukup untuk menjaga komitmen dekarbonisasi.

Tren keluarnya sejumlah bank besar memperlihatkan tantangan serius bagi aliansi seperti NZBA.

Baca juga: Perubahan Iklim Picu Pohon di Hutan Hujan Amazon Tumbuh Lebih Besar

Jika sebelumnya koalisi global dianggap penting untuk menyatukan arah, kini strategi nol emisi lebih banyak ditentukan oleh kebijakan internal masing-masing institusi.

Kondisi ini memberi fleksibilitas, tetapi juga menimbulkan risiko fragmentasi dan menurunkan kredibilitas komitmen global.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
Pemerintah
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Pemerintah
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Pemerintah
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Swasta
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Swasta
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Pemerintah
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
LSM/Figur
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Swasta
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
Pemerintah
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Pemerintah
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
BUMN
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
LSM/Figur
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Pemerintah
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Pemerintah
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau