Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Berkelanjutan, Danantara Dorong Konversi Sampah Jadi Energi

Kompas.com, 3 Oktober 2025, 09:31 WIB
Intan Afrida Rafni,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Managing Director sekaligus Chief Economist Danantara, Reza Yamora Siregar, menegaskan, pengelolaan sampah menjadi energi atau waste to energy menjadi salah satu fokus utama investasi Danantara saat ini.

Ia menyebut, kondisi itu mendesak untuk segera ditangani karena masalah sampah pasti akan menyangkut dengan kesehatan, lingkungan, sekaligus energi terbarukan.

So it is an urgent that we deal with waste to energy. Ini yang kita kerjakan," ujar Reza dalam dalam acara Lestari Summit 2025 yang diadakan di Jakarta, Kamis (2/10/2025).

Baca juga: Danantara Sebut Reforestasi Jadi Quick Win Ekonomi Indonesia

Lebih lanjut, rencana tersebut nantinya akan dilakukan di tujuh titik yang sebagian besarnya akan dikerjakan di Jakarta.

Menurut Reza, pengelolaan sampah tidak hanya berbicara soal energi terbarukan, tetapi juga terkait dampak kesehatan.

Ia menilai, sampah yang tidak terkelola telah menimbulkan masalah serius, mulai dari pencemaran tanah dan air hingga meningkatnya risiko penyakit di masyarakat.

“Kalau kita bikin studi tentang daerah pembuangan sampah, itu penyakit mulai dari gatal sampai kanker itu insidensinya cukup tinggi. Jadi waste to energy bukan hanya renewable, tapi juga tentang kesehatan,” jelas dia.

Reza menambahkan, strategi investasi Danantara diarahkan untuk sejalan dengan mandat sebagai sovereign wealth fund sekaligus agen pembangunan ekonomi.

Selain mengejar keuntungan, Danantara juga mendorong pembangunan sektor strategis seperti energi terbarukan, kesehatan, ketahanan pangan, infrastruktur, hingga ekonomi digital.

Renewable energy itu bagian dari tematik investasi kami, itu juga masuk ke healthcare,” kata Reza.

Selain waste to energy, Reza menyebut Danantara juga akan memfokuskan investasi pada sektor-sektor padat karya yang memiliki kapasitas besar dalam menciptakan lapangan kerja.

Baca juga: Bos Danantara Sebut Patriot Bonds Bakal Bantu Biayai Proyek Sampah Jadi Energi

"Ini ada 5-6 sektor yang 60 persen ekonomi kita dan setengah punya kapasitas untuk job creation. Kita akan melihat bagaimana efisiensi dari setiap sektor tersebut," jelas dia.

Ia menekankan, setiap langkah investasi yang dilakukan Danantara akan diarahkan untuk memberikan dampak ganda, yakni pertumbuhan ekonomi sekaligus perbaikan kualitas hidup masyarakat.

“Kami tidak hanya mencari keuntungan, tapi juga menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi. Danantara adalah agent of economic development,” ucap Reza.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Ketika Indonesia Sibuk Menyelamatkan Bisnis, Bukan Bumi
Ketika Indonesia Sibuk Menyelamatkan Bisnis, Bukan Bumi
Pemerintah
Iran Alami Kekeringan Parah, 14 Juta Warga Teheran Berisiko Direlokasi
Iran Alami Kekeringan Parah, 14 Juta Warga Teheran Berisiko Direlokasi
Pemerintah
Studi Sebut Mobil Murah Jauh Lebih Berpolusi
Studi Sebut Mobil Murah Jauh Lebih Berpolusi
LSM/Figur
Uni Eropa Tunda Setahun Penerapan Regulasi Deforestasi EUDR
Uni Eropa Tunda Setahun Penerapan Regulasi Deforestasi EUDR
Pemerintah
Dekan FEM IPB Beri Masukan untuk Pembangunan Afrika dengan Manfaatkan Kerja Sama Syariah
Dekan FEM IPB Beri Masukan untuk Pembangunan Afrika dengan Manfaatkan Kerja Sama Syariah
LSM/Figur
Studi: Negara-negara Kaya Kompak Pangkas Bantuan untuk Negara Miskin
Studi: Negara-negara Kaya Kompak Pangkas Bantuan untuk Negara Miskin
Pemerintah
Baru 2 Bandara Pakai BTT Listrik, Kemenhub Siapkan Revisi Standar Nasional
Baru 2 Bandara Pakai BTT Listrik, Kemenhub Siapkan Revisi Standar Nasional
Pemerintah
BRIN: Peralihan ke BTT Listrik Pangkas Emisi Bandara hingga 31 Persen
BRIN: Peralihan ke BTT Listrik Pangkas Emisi Bandara hingga 31 Persen
LSM/Figur
Etika Keadilan Masyarakat dan Iklim
Etika Keadilan Masyarakat dan Iklim
Pemerintah
Akhiri Krisis Air, Vinilon Group dan Solar Chapter Alirkan Air Bersih ke Desa Fafinesu NTT
Akhiri Krisis Air, Vinilon Group dan Solar Chapter Alirkan Air Bersih ke Desa Fafinesu NTT
Swasta
Kisah Kampung Berseri Astra Cidadap, Ubah Tambang Ilegal Jadi Ekowisata
Kisah Kampung Berseri Astra Cidadap, Ubah Tambang Ilegal Jadi Ekowisata
Swasta
IEA: Dunia Menjadi Lebih Hemat Energi, tetapi Belum Cukup Cepat
IEA: Dunia Menjadi Lebih Hemat Energi, tetapi Belum Cukup Cepat
Pemerintah
Intensifikasi Lahan Tanpa Memperluas Area Tanam Kunci Keberlanjutan Perkebunan Sawit
Intensifikasi Lahan Tanpa Memperluas Area Tanam Kunci Keberlanjutan Perkebunan Sawit
Swasta
Industri Penerbangan Asia Pasifik Siap Penuhi Target 5 Persen Avtur Berkelanjutan
Industri Penerbangan Asia Pasifik Siap Penuhi Target 5 Persen Avtur Berkelanjutan
Pemerintah
Indonesia Ingin Bangun PLTN, tapi Geopolitik Jadi Pertimbangan Utama
Indonesia Ingin Bangun PLTN, tapi Geopolitik Jadi Pertimbangan Utama
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau