Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya dan Angin Kalahkan Batu Bara, Saatnya Semua Gaspol Investasi Hijau

Kompas.com, 7 Oktober 2025, 12:00 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, produksi energi surya dan angin dunia mengalahkan batu bara dalam pemenuhan listrik.

Rekor ini menegaskan satu hal, sudah saatnya tenaga surya dan angin dipercepat agar transisi energi global benar-benar memberi manfaat.

Laporan terbaru lembaga riset energi Ember menunjukkan, pada paruh pertama 2025, tenaga surya dan angin tumbuh cukup cepat untuk memenuhi seluruh kenaikan permintaan listrik dunia.

Tenaga surya saja sudah memenuhi 83 persen dari kenaikan permintaan listrik yang sebesar 2,6 persen atau setara 369 TWh berkat lonjakan produksi listrik sebesar 306 TWh, naik 31 persen dibanding tahun sebelumnya.

Gabungan tenaga surya dan angin menekan dominasi energi fosil yang selama ini mendominasi sektor listrik dunia.

Pembangkit batu bara turun 0,6 persen (-31 TWh) dan gas turun 0,2 persen (-6 TWh). Total penurunan dari seluruh pembangkit fosil mencapai 0,3 persen (-27 TWh), membuat emisi listrik global ikut turun 0,2 persen.

Baca juga: IESR : Metana Sektor Energi Belum Terkontrol, Indonesia Harus Bergerak Lebih Cepat

Total listrik dari sumber bersih mencapai 5.072 TWh, naik dari 4.709 TWh pada periode yang sama tahun 2024. Sementara itu, batu bara turun menjadi 4.896 TWh, merosot 31 TWh dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut Ember, setengah dunia kini telah melewati puncak penggunaan energi fosil. Tren penurunan ini sudah dimulai, meski kecepatannya berbeda di tiap negara.

“Analisis ini menegaskan apa yang kami lihat di lapangan: tenaga surya dan angin bukan lagi teknologi marginal, mereka kini menjadi pendorong utama sistem kelistrikan global,” kata Sonia Dunlop, CEO Global Solar Council.

Ember menegaskan, perubahan bersejarah itu perlu ditindaklanjuti dengan keseriusan melanjutkan transisi.

"Untuk memastikan kemajuan ini berkelanjutan, pemerintah dan industri harus mempercepat investasi dalam tenaga surya, angin, dan penyimpanan baterai, agar listrik bersih, terjangkau, dan andal bisa dinikmati oleh semua komunitas di seluruh dunia," kata Sonia.

Ma?gorzata Wiatros-Motyka, Senior Electricity Analyst at Ember menambahkan, “Seiring biaya teknologi terus menurun, sekarang adalah waktu yang tepat untuk meraih manfaat ekonomi, sosial, dan kesehatan dari peningkatan penggunaan tenaga surya, angin, dan baterai.”

Baca juga: Pertama Kalinya, Energi Bersih Geser Batu Bara dari Tahta Listrik Dunia

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kunjungan Menteri PKP Tegaskan Komitmen Astra Wujudkan Hunian Layak bagi Warga
Kunjungan Menteri PKP Tegaskan Komitmen Astra Wujudkan Hunian Layak bagi Warga
BrandzView
Ambisi Iklim Turun, Dunia Gagal Penuhi Perjanjian Paris
Ambisi Iklim Turun, Dunia Gagal Penuhi Perjanjian Paris
Pemerintah
Mayoritas Penduduk Negara Berpenghasilan Menengah Rasakan Dampak Krisis Iklim
Mayoritas Penduduk Negara Berpenghasilan Menengah Rasakan Dampak Krisis Iklim
Pemerintah
Kebijakan Iklim Dapat Dukungan, Tapi Disinformasi Picu Keraguan
Kebijakan Iklim Dapat Dukungan, Tapi Disinformasi Picu Keraguan
LSM/Figur
Dampak Perubahan Iklim: Sudah Telat Selamatkan Kopi, Cokelat, dan Anggur
Dampak Perubahan Iklim: Sudah Telat Selamatkan Kopi, Cokelat, dan Anggur
LSM/Figur
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
Pemerintah
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Swasta
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau