JAKARTA, KOMPAS.com – Ketika jutaan orang di dunia masih berjuang melawan kelaparan, lebih dari satu miliar porsi makanan justru terbuang setiap hari.
Di Indonesia, persoalan serupa juga terjadi: sekitar 40 persen sampah nasional berasal dari sisa makanan. Namun, di tengah persoalan besar ini, tiga remaja SMA asal Jakarta memilih untuk bertindak.
Mereka adalah Sanat Punj, Aditya Punj, dan Akul Punj, pendiri RenewFeed, sebuah inisiatif yang mengubah limbah makanan menjadi pakan unggas bagi peternak kecil.
Baca juga: Magi Farm Tawarkan Solusi Tangani Sampah Organik di Bali, Apa Itu?
Sejak berdiri, ketiganya telah berhasil mengolah lebih dari 1,2 ton sampah makanan menjadi sekitar 250 kilogram pakan unggas siap konsumsi.
“Awalnya kami hanya ingin mencari cara sederhana agar makanan yang terbuang tidak sia-sia,” kata Sanat. “Lalu kami sadar, sampah makanan bisa jadi solusi bagi peternak yang kesulitan membeli pakan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (17/10/2025).
Inisiatif RenewFeed berawal dari pengamatan sederhana di lingkungan sekolah mereka. Setiap hari, banyak sisa makanan dari kantin, restoran, hingga hotel berakhir di tempat sampah.
Di sisi lain, para peternak unggas kecil di Jakarta dan sekitarnya tertekan oleh tingginya harga pakan.
Dari situ, ketiganya merancang sistem pengolahan limbah makanan menjadi pakan. Menggunakan teknologi yang tengah dalam proses paten yakni menggabungkan dryer, dehydrator, dan crusher limbah makanan seperti sisa sayur, kulit buah, hingga cangkang telur dikeringkan dan dihancurkan hingga menjadi pakan unggas yang bergizi.
“Proyek ini menunjukkan bagaimana aksi iklim dan ketahanan pangan bisa berjalan beriringan,” ujar Ikbal, pendiri Kertabumi Recycling Center, salah satu penerima pakan hasil olahan RenewFeed.
Ia menyebut, pasokan pakan dari RenewFeed telah membantu peternakannya selama 7–8 bulan terakhir.
Keberhasilan RenewFeed tidak datang tanpa tantangan. Pada awalnya, banyak restoran enggan mengubah prosedur pengelolaan limbah mereka.
Baca juga: Kisah Alya Zahra, Mahasiswa yang Gencar Sulap Sampah Organik Jadi Kompos
Namun, berkat ketekunan dan data uji laboratorium yang menunjukkan keamanan produk, kini mereka bekerja sama dengan sejumlah mitra, seperti Simetri Coffee Roasters, Sodexo dan Ismaya Group, hingga Hotel Four Seasons Jakarta.
“Di Four Seasons Jakarta, kami bangga mendukung changemakers muda seperti Sanat, Aditya, dan Akul,” kata Vishal Sanadhya, Manajer Hotel Four Seasons Jakarta.
“Kreativitas mereka menunjukkan bahwa solusi berkelanjutan bisa dimulai dari ide sederhana dan niat baik,” jelas dia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya