Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terang Lampu Surya Selamatkan Penyu, Kurangi Kasus Terjerat hingga 63 Persen

Kompas.com, 21 Oktober 2025, 17:36 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Sumber Earth com

KOMPAS.com - Selain polusi dan pemanasan global, ancaman besar bagi penyu adalah jaring ikan.

Jaring nelayan tersebut tidak hanya menjaring ikan tetapi juga secara tidak sengaja menjerat penyu serta spesies lain yang bukan target tangkapan.

Sudah ada upaya menggunakan lampu sebagai pencegahan penyu terjerat jaring nelayan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan memasang lampu pada jaring ikan, jaring tersebut menjadi jelas terlihat oleh penyu, sehingga penyu dapat menghindari area jaring tersebut.

Sayangnya, ada masalah terkait penggunaan lampu tersebut yakni lampu bertenaga baterai cenderung cepat habis, membutuhkan biaya penggantian yang tinggi, dan berpotensi menyebabkan polusi lingkungan.

Selain itu, lampu tersebut berukuran besar dan dapat menyebabkan jaring tersangkut, sehingga menyulitkan nelayan.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut sekelompok peneliti pun bekerja sama dengan nelayan di Meksiko untuk mengembangkan solusi yang lebih baik.

Baca juga: Kabar Baik, Populasi Penyu Hijau Dunia Naik 28 Persen

Mereka mencoba menggunakan lampu LED yang menggunakan tenaga matahari dan sekaligus berperan sebagai pelampung.

Lampu-lampu ini dirancang untuk berkedip sebagai cara menghemat energi dan dapat bertahan menyala hingga lima hari lebih meskipun tanpa paparan sinar matahari.

Pemasangannya sangat praktis. Alat ini dapat dipasang langsung pada tali pelampung jaring, persis seperti pelampung tradisional sehingga tidak membutuhkan peralatan tambahan atau cara yang sulit.

Melansir Earth, Minggu (19/10/2025), pengujian langsung di Teluk California membuktikan bahwa lampu surya ini berhasil menurunkan jumlah penyu yang tertangkap secara tidak sengaja hingga 63 persen dibandingkan jaring konvensional.

Kabar baiknya lagi, penggunaan lampu ini tidak mengganggu hasil tangkapan ikan yang ditargetkan, misalnya ikan ekor kuning justru ada sedikit peningkatan jumlah tangkapannya meski tidak terlalu besar.

“Hasilnya cukup menggembirakan,” kata Jesse Senko, asisten profesor di Arizona State Univesity School of Ocean Futures yang memimpin penelitian ini.

Penyu laut bukan hanya simbol lautan. Mereka telah ada selama lebih dari 100 juta tahun dan memegang peranan khas dalam ekosistem laut yang tidak dimiliki oleh satwa lain.

"Walaupun beberapa jenis penyu tunjukkan tanda pemulihan, total populasi mereka saat ini masih jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah mereka di masa lampau.

“Penyu laut penting untuk menjaga kesehatan laut yang dibutuhkan untuk mempertahankan perikanan yang tangguh,” kata Senko.

Baca juga: Kisah Fitryanti, Akademisi yang Aktif Lindungi Penyu dan Beri Edukasi Masyarakat Papua

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LSM/Figur
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Pemerintah
Uni Eropa Tindak Tegas 'Greenwashing' Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Uni Eropa Tindak Tegas "Greenwashing" Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Pemerintah
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Pemerintah
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Pemerintah
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Pemerintah
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
Pemerintah
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Pemerintah
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
LSM/Figur
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
Pemerintah
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Pemerintah
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
LSM/Figur
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
Pemerintah
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
LSM/Figur
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau