Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas

Kompas.com, 7 November 2025, 21:38 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) menegaskan pentingnya penegakan standar keselamatan kerja dan standarisasi kompetensi tenaga kerja di sektor gas industri, menyusul insiden ledakan tabung gas oksigen di Banda Aceh pada 5 November 2025.

Ketua Umum AGII Rachmat Harsono mengatakan, sektor industri seharusnya memiliki sistem pengamanan dan pengawasan yang jauh lebih ketat dibandingkan dengan penggunaan gas di rumah tangga.

“Aspek keselamatan harus ditegakkan, bukan sekadar disosialisasikan,” ujarnya, dalam keterangan resmi Jumat (7/11/2025).

Baca juga: Studi EY: Mayoritas Perusahaan akan Tingkatkan Anggaran Keselamatan Kerja

Rachmat menambahkan, keselamatan di sektor gas industri erat kaitannya dengan fasilitas dan kompetensi kerja.

“Ketika salah satunya tidak memenuhi kaidah keselamatan, risikonya bisa sangat besar, apalagi gas industri termasuk kategori bahan berbahaya dan beracun (B3),” katanya.

Sejak berdiri pada 1972, AGII menjadikan keselamatan sebagai visi utama dalam seluruh kegiatan industri gas di Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir, AGII juga mulai menerapkan enforcement safety compliance di berbagai stasiun pengisian gas industri dan pabrik anggota asosiasi.

Saat ini, lebih dari 100 filling station dan 50 pabrik gas di 29 provinsi telah menjalankan program tersebut.

Salah satu langkah penguatan keselamatan dilakukan melalui uji kelayakan tabung (hydrotest) setiap lima tahun sekali sesuai standar internasional.

Uji ini memastikan tabung penyimpanan bertekanan tinggi, hingga 150 bar, masih layak digunakan dan bebas dari kebocoran, korosi, atau kerusakan struktural.

Selain itu, AGII juga memastikan penerapan standar warna tabung sesuai ketentuan internasional guna mencegah kesalahan penyimpanan antarjenis gas.

AGII menilai, aspek keselamatan tidak hanya bergantung pada peralatan, tetapi juga kompetensi sumber daya manusia.

Baca juga: Kadin Dorong Penerapan AI di Tambang untuk Tingkatkan Efisiensi dan Keselamatan Kerja

Karena itu, asosiasi tersebut tengah bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Ketenagakerjaan untuk menyusun Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di sektor gas industri.

“Dengan SKKNI, kami ingin memastikan tenaga kerja industri gas memiliki keahlian yang diakui secara nasional, mulai dari pengoperasian hingga pengendalian kualitas,” kata Rachmat.

Ia berharap seluruh pelaku usaha gas di Indonesia dapat bergabung dengan AGII agar penerapan keselamatan kerja bisa dilakukan secara menyeluruh dan terintegrasi. “Tujuannya satu, menciptakan industri gas nasional yang aman, profesional, dan berdaya saing global,” ujarnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Swasta
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau