KOMPAS.com - Badan Energi Internasional (IEA) mengumumkan tingkat efisiensi energi global meningkat pesat pada tahun 2024, sebagian besar berkat lebih dari 250 kebijakan dari pemerintah.
Namun, laju peningkatan ini masih belum cukup cepat untuk memenuhi komitmen yang telah ditandatangani lebih dari 100 negara pada tahun 2023.
Dalam laporannya, IEA menemukan bahwa metrik utama untuk melacak kemajuan efisiensi diperkirakan akan meningkat sebesar 1,8 persen pada 2025, naik 1 persen dari 2024.
Sejumlah negara, termasuk India dan China mengalami kemajuan lebih cepat daripada rata-rata mereka sejak tahun 2019.
Baca juga: IESR: RI Belum Siap Transisi Energi karena Lembaga Pembayaran Gelontorkan Dana ke Energi Fosil
Namun kebijakan dalam hal efisiensi energi ini ternyata tertinggal dari proses teknologi. Misalnya lebih banyak orang yang kini memiliki akses ke AC tetapi sebagian besar berkualitas buruk sehingga ada kesenjangan dalam hal penghematan energi.
Sementara akses ke model pendingin yang paling efisien sebenarnya bisa mengurangi biaya tagihan energi serta permintaan listrik.
Melansir Edie, Kamis (20/11/2025) IEA menyatakan negara-negara dapat mempercepat efisiensi dengan dua cara utama.
Pertama dengan meningkatkan ambisi kebijakan yang ada dan kedua dengan mengisi kesenjangan kebijakan yang masih ada, seperti penerapan standar efisiensi minimum untuk bangunan baru.
IEA mencatat bahwa peningkatan efisiensi energi global berjalan lambat sejak 2019, dengan rata-rata sekitar 1,3 persen setiap tahun, turun dari 2 persen per tahun antara 2010 dan 2019.
Baca juga: Indonesia Mundur dalam Transisi Energi, 19 Juta Lapangan Kerja Berpeluang Hilang
Target 4 persen pada tahun 2030 ditetapkan oleh hampir 200 pemerintah pada COP28 di Dubai pada tahun 2023.
“Percepatan kemajuan global dalam efisiensi energi yang kita saksikan sangat menggembirakan, termasuk tanda-tanda positif di beberapa negara berkembang utama. Namun, analisis kami menunjukkan bahwa pemerintah perlu bekerja lebih keras lagi untuk memastikan bahwa seluruh manfaat efisiensi energi dinikmati oleh sebanyak mungkin orang," papar Direktur Eksekutif IEA, Fatih Birol.
Efisiensi energi memiliki kekuatan untuk meningkatkan kehidupan dan penghidupan masyarakat melalui ketahanan energi yang lebih baik, tagihan yang lebih terjangkau, daya saing ekonomi yang lebih baik, dan emisi yang lebih rendah.
Pemerintah di seluruh dunia secara kolektif menerapkan 250 perubahan peraturan dan perundang-undangan pada tahun 2024 yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi energi. Banyak di antaranya dibingkai sebagai langkah-langkah untuk meningkatkan ketahanan energi.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya