Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri UMKM Minta Bank Tak Persulit Syarat KUR untuk Usaha Mikro

Kompas.com, 18 Desember 2025, 11:44 WIB
Zintan Prihatini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman minta perbankan tidak persulit syarat Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pengusaha mikro. Menurut catatannya, tahun 2025 terdapat sekitar 4,5 juta pelaku UMKM yang mayoritas merupakan usaha mikro dan membutuhkan akses pembiayaan.

Apabila skema pembiayaan diterapkan dengan pola konvensional yang ketat, ia menilai jutaan pelaku usaha tersebut tidak akan mampu mengakses kredit.

Baca juga: 

"Maka dari itu, dalam konteks pembiayaan KUR dibuat relatif lebih fleksibel agar saudara-saudara kita yang nggak mampu bisa mengakses, tanpa mengesampingkan prinsip kehati-hatian ya," kata Maman setelah menghadiri Anugerah Mitra Usaha Mikro 2025 di Jakarta Barat, Rabu (17/12/2025).

Dia menjelaskan, dalam regulasi KUR, pembiayaan pada kisaran Rp 1 juta hingga Rp 100 juta tidak diperkenankan mensyaratkan agunan tambahan.

Ketentuan tersebut ditetapkan oleh Komite Pembiayaan dengan tujuan memperluas akses pembiayaan bagi pengusaha mikro di daerah dan desa.

Di samping itu, Maman berharap perbankan bekerja sama dalam meningkatkan literasi keuangan pengusaha UMKM yang selama ini masih menjadi kendala. 

"Sekaligus memastikan akses KUR tidak dipersulit dengan persyaratan agunan yang memberatkan,” ucap dia.

Baca juga:

Pemberian penghargaan

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, menjelaskan soal KUR, Jakarta Barat, Rabu (17/12/2025). KOMPAS.com/ZINTAN Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, menjelaskan soal KUR, Jakarta Barat, Rabu (17/12/2025).

Kementerian UMKM mengadakan Anugerah Mitra Usaha Mikro 2025, sebuah bentuk apresiasi bagi mitra dan sahabat usaha mikro dari seluruh Indonesia yang dinilai konsisten mendukung penguatan dan pemberdayaan pengusaha mikro.

Para pemenangnya, antara lain Indomaret, MWX, Koperasi Simpan Pinjam Guna Prima Dana, BPD Daerah Istimewa Yogyakarta, BRI, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Konekin, SPPG Cileunyi Cimekar Alkasyaf, dan PNM. 

Baca juga:

“Anugerah Mitra Usaha Mikro 2025 ini adalah cara kami menyampaikan secara tegas bahwa negara melihat kontribusi berbagai pihak, negara menghargainya, dan negara berterima kasih,” kata Maman.

Dia turut mengajak para mitra, terutama kalangan usaha menengah dan besar, memperkuat kerja sama dalam rantai pasok yang saling menguntungkan dan berkelanjutan.

Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM, Riza Damanik melaporkan lebih dari 27.000 usaha mikro telah menjalin kemitraan dengan usaha kecil, menengah, dan besar hingga Desember 2025.

“Kemitraan ini menjadi upaya nyata untuk mendorong pengusaha mikro naik kelas, yang ditandai dengan peningkatan modal usaha, produktivitas, serta perluasan jaringan kemitraan yang semakin kuat,” jelas Riza.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Lindungi Pemain Tenis dari Panas Ekstrem, ATP Rilis Aturan Baru
Lindungi Pemain Tenis dari Panas Ekstrem, ATP Rilis Aturan Baru
LSM/Figur
IEA: 60 Persen Perusahaan Global Kekurangan 'Tenaga Kerja Hijau'
IEA: 60 Persen Perusahaan Global Kekurangan "Tenaga Kerja Hijau"
Pemerintah
Pertamina Andalkan Strategi Migas Tetap Jalan, Geothermal Jadi Masa Depan
Pertamina Andalkan Strategi Migas Tetap Jalan, Geothermal Jadi Masa Depan
BUMN
ASRI Awards, Penghargaan bagi Siswa hingga Sekolah lewat Inovasi Keberlanjutan
ASRI Awards, Penghargaan bagi Siswa hingga Sekolah lewat Inovasi Keberlanjutan
Swasta
Pelindo Terminal Petikemas Terapkan Teknologi Terumbu Buatan di Karimunjawa
Pelindo Terminal Petikemas Terapkan Teknologi Terumbu Buatan di Karimunjawa
BUMN
Teknologi Satelit Ungkap Sumber Emisi Metana dari Minyak, Gas, dan Batu Bara Global
Teknologi Satelit Ungkap Sumber Emisi Metana dari Minyak, Gas, dan Batu Bara Global
LSM/Figur
Sinarmas Land dan Waste4Change Resmikan Rumah Pemulihan Material di Tangerang
Sinarmas Land dan Waste4Change Resmikan Rumah Pemulihan Material di Tangerang
Swasta
Transisi EV Bisa Cegah 700.000 Kematian Dini, tapi Tren Pemakaian Masih Rendah
Transisi EV Bisa Cegah 700.000 Kematian Dini, tapi Tren Pemakaian Masih Rendah
LSM/Figur
Google Rilis Panduan untuk Bantu Laporan Keberlanjutan dengan AI
Google Rilis Panduan untuk Bantu Laporan Keberlanjutan dengan AI
Swasta
Indonesia Tak Impor Beras, Pemerintah Dinilai Perlu Waspadai Harga dan Stok
Indonesia Tak Impor Beras, Pemerintah Dinilai Perlu Waspadai Harga dan Stok
LSM/Figur
Walhi Kritik Usulan Presiden Prabowo Ekspansi Sawit dan Tebu di Papua
Walhi Kritik Usulan Presiden Prabowo Ekspansi Sawit dan Tebu di Papua
Pemerintah
Greenpeace Sebut Banjir Sumatera akibat Deforestasi dan Krisis Iklim
Greenpeace Sebut Banjir Sumatera akibat Deforestasi dan Krisis Iklim
LSM/Figur
Menteri UMKM Minta Bank Tak Persulit Syarat KUR untuk Usaha Mikro
Menteri UMKM Minta Bank Tak Persulit Syarat KUR untuk Usaha Mikro
Pemerintah
Satwa Liar Terjepit Deforestasi, Perburuan, dan Perdagangan Ilegal
Satwa Liar Terjepit Deforestasi, Perburuan, dan Perdagangan Ilegal
LSM/Figur
Menteri UMKM Berencana Putihkan Utang KUR Korban Banjir Sumatera
Menteri UMKM Berencana Putihkan Utang KUR Korban Banjir Sumatera
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau