Jejak Karbon "Urban Farming" 6 Kali Lipat Lebih Besar dari Pertanian Konvensional

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar

Jejak Karbon "Urban Farming" 6 Kali Lipat Lebih Besar dari Pertanian Konvensional

Faqihah Muharroroh Itsnaini

Kompas.com - 10/02/2024, 11:00 WIB

Sebuah studi di negara barat menunjukkan bahwa urban farming menghasilkan jejak karbon enam kali lebih besar daripada pertanian biasa.

Kembali ke artikel...

Berikan Komentar

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Video pilihan

Lihat Semua

Laporkan komentar

Iklan atau spam

Porno atau asusila

Ujaran kebencian atau SARA

Perundungan atau pelecehan

Lainnya

Akun Terdeteksi Anonim

Kami mendeteksi email anonim pada akunmu. Untuk berkomentar, mohon gunakan email yang valid.

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Batal edit?

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Hapus Komentar

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Oke

Rekomendasi untuk anda

PEMERINTAH

Suhu Udara Tinggi Bikin Produktivitas Pertanian...

PEMERINTAH

Modernisasi Pertanian, Kementan Dorong Listrik Masuk...

PEMERINTAH

Cara Wujudkan Ketahanan Pangan di Tengah...

PEMERINTAH

Sri Mulyani Bahas Peluang Dagang Karbon...

SWASTA

BRIN-PT Nestle Indonesia Kolaborasi Riset Pertanian...

PEMERINTAH

Hadapi Aturan Baru Eropa, Kementerian ESDM...

SWASTA

Violet Sun Agro+, Solusi Pertanian Lahan...

BUMN

PLN: Kendaraan Listrik Kurangi Emisi Karbon...

Terkini Lainnya

PLN: Co-Firing PLTU Manfaatkan Limbah Biomassa

BUMN

10/05/2024, 18:00 WIB

Dosen IPB Tingkatkan Kualitas Pepaya dan Cabai dengan Geotekstil Sabut Kelapa

Swasta

10/05/2024, 17:28 WIB

Teknologi Pompa Berbasis IoT Berhasil Menghemat Energi hingga 43 Persen

Swasta

10/05/2024, 16:16 WIB

Jambi Jadi Referensi Restorasi Lahan Gambut Nasional

Pemerintah

10/05/2024, 16:00 WIB

Mobil Listrik Karya Mahasiswa Palangkaraya Bakal Bertarung di Jakarta

LSM/Figur

10/05/2024, 15:00 WIB

23 Provinsi Punya Prevalensi Stunting di Atas Nasional

Pemerintah

10/05/2024, 14:00 WIB

BRIN-UMUKA Kolaborasi Kembangkan Riset Bidang Fitofarmaka

Swasta

10/05/2024, 13:00 WIB

Pemerintah Terus Kembangkan Inovasi Energi Hijau, Termasuk Hidrogen

Pemerintah

10/05/2024, 12:00 WIB

Puncak Produksi Listrik dari Energi Fosil Kemungkinan Telah Lewat

LSM/Figur

10/05/2024, 11:00 WIB

Perusahaan Cat Ini Sulap Tampilan Kapal Wisata di Serang Lebih Berwarna

Swasta

10/05/2024, 10:00 WIB

Cara Wujudkan Ketahanan Pangan di Tengah Perubahan Iklim

Pemerintah

10/05/2024, 09:28 WIB

Indonesia Akan Pamerkan Program Pamsimas dalam WWF di Bali

Pemerintah

10/05/2024, 09:00 WIB

Perubahan Iklim Berkaitan Erat dengan Kasus Stunting

Pemerintah

10/05/2024, 07:00 WIB

10 Provinsi dengan Prevalensi Stunting Tertinggi 2023

Pemerintah

09/05/2024, 17:00 WIB

11 Bulan Berturut-turut, Bumi Pecahkan Rekor Suhu Terrpanas

LSM/Figur

09/05/2024, 15:00 WIB

Terkini Lainnya

PLN: Co-Firing PLTU Manfaatkan Limbah Biomassa

Dosen IPB Tingkatkan Kualitas Pepaya dan Cabai dengan Geotekstil Sabut Kelapa

Teknologi Pompa Berbasis IoT Berhasil Menghemat Energi hingga 43 Persen

Jambi Jadi Referensi Restorasi Lahan Gambut Nasional

Mobil Listrik Karya Mahasiswa Palangkaraya Bakal Bertarung di Jakarta

23 Provinsi Punya Prevalensi Stunting di Atas Nasional

BRIN-UMUKA Kolaborasi Kembangkan Riset Bidang Fitofarmaka

Pemerintah Terus Kembangkan Inovasi Energi Hijau, Termasuk Hidrogen

Puncak Produksi Listrik dari Energi Fosil Kemungkinan Telah Lewat

Perusahaan Cat Ini Sulap Tampilan Kapal Wisata di Serang Lebih Berwarna

Cara Wujudkan Ketahanan Pangan di Tengah Perubahan Iklim

Indonesia Akan Pamerkan Program Pamsimas dalam WWF di Bali

Perubahan Iklim Berkaitan Erat dengan Kasus Stunting

10 Provinsi dengan Prevalensi Stunting Tertinggi 2023

11 Bulan Berturut-turut, Bumi Pecahkan Rekor Suhu Terrpanas

Terpopuler

Menkeu Ungkap RI Segera Pensiunkan PLTU Batu Bara Berkapasitas 660 MW

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di RI, Bukan "Heatwave"

Harga Baterai Dunia Anjlok 90 Persen, Penetrasi Energi Terbarukan Makin Luas

Baterai Makin Murah, PLTS Jadi Lebih Ekonomis daripada PLTU

Tomat dan Bawang Merah Penyumbang Inflasi Tertinggi NTT

Terkini Lainnya

Terpopuler

Menkeu Ungkap RI Segera Pensiunkan PLTU Batu Bara Berkapasitas 660 MW

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di RI, Bukan "Heatwave"

Harga Baterai Dunia Anjlok 90 Persen, Penetrasi Energi Terbarukan Makin Luas

Baterai Makin Murah, PLTS Jadi Lebih Ekonomis daripada PLTU

Tomat dan Bawang Merah Penyumbang Inflasi Tertinggi NTT

Now Trending