JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) berupaya menjalin kolaborasi dengan para pemain energi baru terbarukandi tingkat global, untuk mencapai transisi energi melalui ajang konferensi dan pameran ketenagalistrikan bertajuk Electricity Connect 2024.
Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Energi dan Lingkungan Hidup Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan, langkah itu berkaitan dengan upaya Indonesia beralih dari bahan bakar fosil ke energi baru terbarukan (EBT).
"Transisi energi bukan hanya soal mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan keberlanjutan lingkungan," ungkap Hashim dalam keterangan tertulis, Kamis (21/11/2024).
Baca juga:
Di samping itu, pemerintah juga berencana menambah kapasitas pembangkit listrik 100 Gigawatt (GW), dengan 75 persen di antaranya berasal dari EBT, 5 GW dari nuklir, dan sisanya dari gas hingga 2040 mendatang.
"Kami akan mewujudkan energi yang bersih, ramah lingkungan, dan terjangkau, sambil mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen," kata Hashim.
Sementara itu, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyampaikan bahwa Electricity Connect 2024 diperlukan untuk melihat tantangan dalam penyediaan energi.
Yuliot berkata, kolaborasi menuju transisi energi yang terjalin dalam agenda Electricity Connect 2024 diharapkan memberikan manfaat secara global.
"Tentu dengan adanya kolaborasi yang sudah dilakukan akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Bukan hanya masyarakat Indonesia, tetapi masyarakat dunia secara keseluruhan," papar Yuliot.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menilai, Electricity Connect 2024 ialah forum strategis untuk mempertemukan gagasan, teknologi, dan solusi inovatif dalam menghadapi tantangan transisi energi.
"Seluruh kekuatan di sektor kelistrikan kini bersatu, untuk menghadapi tantangan masa depan dan mencapai tujuan bersama," tutur dia.
Baca juga: Genjot Pemanfaatan EBT, PLN akan Bangun Smart Grid dan Jaringan Transmisi
Adapun Electricity Connect 2024 diinisiasi oleh Masyarakat Ketenagalistrikan (MKI), dengan melibatkan 168 perusahaan dari dalam maupun luar negeri. Perusahaan yang hadir akan memperkenalkan teknologi EBT, hingga digitalisasi ketenagalistrikan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya