Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai "Silent Killer" Bernama Hipertensi, Cek Tekanan Darah Secara Rutin

Kompas.com - 13/06/2023, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kasus hipertensi di Indonesia sangat banyak bahkan sampai disebut silent killer.

Budi pun meminta masyarakat untuk rutin melakukan cek tekanan darah, sebagaimana dilansir situs web Kementerian Kesehatan.

"1 dari 3 orang Indonesia mengidap hipertensi, bahkan angka ini terus meningkat setiap tahunnya," kata Budi dalam webinar Hari Hipertensi Sedunia, Selasa (6/6/2023).

Baca juga: 8 Pola Hidup Sehat untuk Cegah Hipertensi

"Hipertensi sering disebut sebagai silent killer karena orang dengan tekanan darah tinggi tidak memiliki keluhan," sambungnya.

Hipertensi meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan penyakit lainnya yang menyebabkan kematian dan biaya perawatan kesehatan yang sangat besar.

"Oleh karena itu dalam memperingati hari hipertensi sedunia tahun 2023, saya mengajak kita semua untuk mengukur tekanan darah secara rutin, baik secara mandiri maupun di fasilitas kesehatan," ungkap Budi.

Dia menilai, deteksi dini hipertensi sangat penting untuk mencegah berbagai risiko penyakit akibat tekanan darah.

Baca juga: Mengapa Bisa Terjadi Hipertensi? Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Deteksi dini hipertensi harus digaungkan baik oleh pemerintah pusat dan daerah, maupun semua unsur masyarakat di berbagai sektor.

"Saya juga berpesan kepada masyarakat yang telah mengidap hipertensi untuk tetap menerapkan prinsip periksa kesehatan secara berkala, atasi penyakit dengan pengobatan tepat, tetap menjaga pola makan sehat dan gizi seimbang, serta upayakan beraktivitas fisik dan menghindari rokok," ucapnya.

Ketua Tim Kerja Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Fatcha Nuraliyah menyampaikan, prevalensi hipertensi di Indonesia sangat besar yaitu sebesar 34,1 persen berdasarkan survei nasional pada 2018.

Baca juga: Mengenal Retinopati Hipertensi: Gejala, Faktor Risiko, dan Pengobatannya

"Jadi kalau kita hitung, banyaknya orang yang diperkirakan menderita hipertensi sekitar 70 juta lebih penduduk Indonesia," ucapnya.

Sebelum seseorang menderita hipertensi, ada beberapa faktor risiko yang jadi penyebabnya.

Salah satunya adalah pola makan yang tidak sehat seperti kandungan gula garam lemak yang melebihi batas normal setiap harinya.

Masyarakat juga dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik setiap hari selama 15 hingga 20 menit untuk mencegah munculnya penyakit tidak menular.

Baca juga: Kenali Klasifikasi Hipertensi di Indonesia

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com