KOMPAS.com - Dua ekor bayi harimau sumatera lahir di Kebun Binatang Amiens Metropolo di Perancis.
Kedua bayi harimau tersebut masing-masing diberi nama Rimba dan Toba, sebagaimana dilansir dari Yahoo News.
Rimba dan Toba lahir dari induk harimau sumatera bernama Menya pada 22 Maret sebagai hasil dari program European Breeding Program of Sumatran tigers.
Baca juga: DNA Harimau Jawa Ditemukan dari Rambut di Sukabumi, Bukti Belum Punah?
Ketika menginjak usia satu bulan pada 22 April, Rimba dan Toba memiliki berat sekitar 4,2 kilogram (kg).
Kebun Binatang Amiens Metropolo menyebut, kelahiran kedua anak harimau tersebut sebagai nilai tambah yang besar bagi upaya konservasi.
Dokter hewan di Kebun Binatang Amiens Metropolo Pierre-Louis Fiszman mengatakan, saat ini jumlah harimau sumatera yang tersisa di alam liar kurang dari 400 ekor.
Baca juga: 2 Harimau Sumatera yang Dilepasliarkan Punya Nama Unik
Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) mengkategorikan harimau sumatera sebagai spesies yang terancam punah.
Kini, habitat harimau sumatera semakin sempit karena meluasnya penggundulan hutan untuk pembukaan lahan perkebunan.
Harimau sumatera juga masih terus menghadapi perburuan liar untuk diambil kulitnya, yang membuatnya sangat rentan.
Baca juga: 4 Harimau Mati dalam 3 Bulan, Medan Zoo Didesak Segera Ditutup
Saat ini, ada sekitar 125 harimau sumatera yang tersebar di berbagai kebun binatang di Eropa.
Kebun Binatang Amiens Metropolo kini memiliki lima ekor harimau sumatera setelah lahirnya Rimba dan Toba.
Dalam unggahan di Facebook, Kebun Binatang Amiens Metropolo mengumumkan kedua bayi harimau sumatera tersebut kemungkinan bisa dilihat pengunjung pada Juni 2024.
Sampai saat ini, Rimba dan Toba masih tinggal dengan privasi penuh bersama induknya dengan penjagaan para pengawas kebun binatang.
Baca juga: Harimau Sunda Terancam Punah, Berikut Upaya yang Bisa Kita Lakukan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya