Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Januari-Maret 2024, Kasus DBD Naik hingga Tiga Kali Lipat

Kompas.com - 02/04/2024, 06:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat laju kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia Januari hingga Maret 2024 meningkat hampir tiga kali lipat, dari jumlah kasus pada periode yang sama tahun 2023.

"Update minggu ke-12 tahun 2024 jumlah kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes Imran Pambudi, dilansir dari Antara, Senin (1/3/2024). 

Pada bulan Maret ini, terdapat penambahan jumlah kasus berkisar 4.809 lebih kasus dari laporan yang muncul sepekan sebelumnya.

Sementara itu, laporan laju kasus pada Maret 2023 mencapai 17.434 kasus dengan jumlah kematian 144 jiwa.

Per Jumat (22/3/2024) lalu, lima kabupaten/kota dengan laju kasus tertinggi dilaporkan berasal dari Tangerang, Bandung Barat, Kota Kendari, Subang, dan Lebak.

Baca juga:

Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane menyebut tren peningkatan kasus Dengue saat ini perlu disikapi dengan upaya mitigasi dari berbagai pihak terkait.

"Sebenarnya kenaikan kasus Dengue telah terjadi sejak November 2023 di beberapa wilayah. Tapi sepertinya kita tidak serius mengendalikannya, sehingga wilayahnya bertambah luas dan kasus terus meningkat," ujar dia.

Fokus tanggulangi

Meski tren kasus Dengue akan selesai dengan sendirinya ketika siklus reproduksi nyamuk Aedes aegypti kembali normal, bukan berarti situasi saat ini dibiarkan terjadi sehingga memicu jumlah korban yang tidak sedikit.

"Indikator utama pengendalian wabah itu adalah kasus tidak meningkat dan tidak meluas. Jika kasus dan kematian terus bertambah, itu artinya kita gagal melakukan pengendalian dengan korban tidak sedikit," tutur Masdalina.

Ia meminta pemerintah daerah (pemda) menaruh fokus pada kejadian Dengue pada masing-masing wilayah, meski di tengah kesibukan mempersiapkan Pilkada.

"Jangan sampai masyarakat yang menanggung akibatnya, karena kesalahan kolektif dari kemampuan mendeteksi dini sampai dengan respons terhadap kejadian ini," pesan Masdalina.

Baca juga: Waspada! Gejala DBD Bukan Hanya Bintik Merah

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat ditemui Kamis (28/3/2024), mengaku telah memfasilitasi permintaan larvasida hingga insektisida untuk kebutuhan penanggulangan dengue yang kini mengalami tren peningkatan.

"Kami sudah siapkan larvasida untuk mematikan jentik-jentik, kami siapkan insektisida kalau mau di-fogging," ujarnya.

Budi juga mengingatkan masyarakat untuk melengkapi penanggulangan Dengue dengan metode pemberantasan sarang nyamuk, minimal dengan menguras genangan air.

"Selain itu hal terpenting saat mendapati ada warga yang bergejala untuk segera melakukan rapid test atau dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat," kata Budi. 

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau