JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas Tangan di Atas (TDA), komunitas bisnis wirausaha, menyiapkan level berkelanjutan bisnis wirausaha di Indonesia.
Presiden TDA Periode 7.0 Ibrahim M Bafaqih mengatakan, pencapaian TDA meliputi Gerakan Bangkit Bersama TDA, TDA Business School, 1.000 Kelompok Mentoring Bisnis, dan Digitalisasi 5000 UMKM Indonesia (Digdaya).
Ibrahim resmi menyerahkan estafet keberlanjutan kepemimpinan TDA kepada Eko Desriyanto, Presiden TDA Periode 8.0.
Menjaga nilai inti TDA membuat komunitas memiliki keanggotaan hingga 37.000 pengusaha pada 103 daerah.
Baca juga: Praktikkan Upaya Berkelanjutan, MMSGI-MHU Raih Proper Emas
"Kami membukukan Rp 6 triliun total nilai transaksi anggota sampai sekarang," tutur Eko, Rabu (20/6/2023).
Eko menyampaikan komitmen untuk menjaga dan menguatkan core value alias nilai inti TDA yaitu silaturahim, integritas, berpikir terbuka, berorientasi pada tindakan, keseimbangan.
Eko juga menerangkan bahwa pada kepengurusan Periode 8.0, TDA membawa semangat "To The Next Level".
Perwujudan semangat tersebut adalah kaderisasi dan sistem organisasi, serta aspek keuangan, aset, dan bisnis, kemudian aspek edukasi dan pengembangan bisnis anggota.
Target program unggulan di bawah kepemimpinan Eko meliputi bidikan baru 100.000 keanggotaan dalam 10 tahun mendatang dan pengembangan aset digital berupa platform TDA Passport, LMS, TDA TV, dan media sosial.
Baca juga: Astra Jaring Kontribusi Berkelanjutan Generasi Muda Lewat SATU Indonesia Awards 2023
Target lainnya adalah pendirian gedung Grha Wirausaha TDA, penciptaan 1000 member level bisnis korporasi, peningkatan performa kerja karyawan, berikut pendirian Universitas Bisnis Terapan TDA.
Eko memilih dan menempatkan wakil presiden serta direktur pemimpin direktorat yang telah teruji integritas, kapasitas, dan loyalitasnya untuk TDA.
Kepengurusan TDA Periode 8.0 ini diisi oleh para pebisnis inspiratif yang merata berasal dari pulau Papua, Sulawesi, Jawa, hingga Sumatera.
Dua hal ini menjadi upaya Eko untuk merealisasikan target di masa kepengurusannya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya