BANGKA, KOMPAS.com - Sebanyak 20 sumur bor dibangun bagi masyarakat Kabupaten Bangka Tengah dan Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pengadaan sumber air tersebut untuk memenuhi konsumsi rumah tangga dan pengairan lahan pertanian.
Pembangunan dilakukan di wilayah tambang kemitraan timah bekerja sama dengan Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad).
Pangkostrad Muhammad Saleh Mustafa mengatakan, pembangunan sumur bor sesuai dengan arahan presiden yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di masyarakat.
Selain itu untuk ketahanan pangan dalam pengairan areal persawahan serta TNI AD Manunggal Air juga dapat membantu pemerintah dalam program penurunan stunting.
"Tentunya dengan adanya dukungan air bersih kepada masyarakat, manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat itu sendiri, termasuk untuk kepentingan pertanian, perkebunan, perikanan dan terutama untuk kebutuhan sehari-hari," kata Saleh saat peresmian sumur bor di Desa Batu Beriga, Bangka Tengah, Jumat (14/12/2023).
Baca juga: Aksi Ijo Baret Hijau Kostrad Tanam 1.000 Pohon di Lahan Tidur Jakarta
Dia berharap, dengan penyerahan 20 titik sumur bor ini, membawa kemaslahatan bagi masyarakat Babel," tambah saleh.
Pembangunan sumur bor merupakan kerja sama Kostrad dengan PT Timah melalui Gerakan TNI Angkatan Darat Menunggal Air 2023 untuk mengatasi persoalan akses air bersih yang ada di Bumi Serumpun Sebalai.
"Program penyediaan air bersih ini adalah program utama pemerintah, karena kebutuhan akan air bersih itu adalah keperluan utama setiap manusia, karena dalam standar pelayanan minimal pemenuhan air bagi masyarakat sekurang-kurangnya 60 liter per orang," kata Pj Gubernur Bangka Belitung Safrizal di Balai Desa Batu Beriga.
Safrizal menuturkan, sebagai provinsi penghasil timah, di mana dalam setiap kegiatan pertambangan akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitar, seperti daya dukung terhadap penyediaan air bersih yang semakin berkurang.
Sebab itu, dengan gerakan TNI Angkatan Darat Menunggal Air, pengadaan sumur bor akan mampu mengatasi persoalan akses air bersih yang selama ini akrab dan selalu menjadi masalah di wilayah tersebut.
"Mudah-mudahan dengan kehadiran sumur bor ini manfaatnya sungguh luar biasa bagi masyarakat sekitar," tutur Safrizal yang merupakan lulusan angkatan pertama IPDN.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya