Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percepat Target Emisi Nol 2060, PLN Serahkan REC kepada Bitera

Kompas.com, 21 Desember 2023, 09:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) terus berupaya melakukan energisasi Layanan Pembangkit Listrik Ultimate Premium 59,8 MVA.

Energisasi ini bersamaan dengan serah terima resmi Sertifikat Energi Terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) yang menjamin cakupan 100 persen layanan premium ini kepada Bitera.

Untuk diketahui, layanan tenaga listrik Ultimate Premium 59,8 MVA merupakan pencapaian puncak dalam solusi pasokan listrik.

Dirancang untuk dapat memberikan keandalan, efisiensi, dan keberlanjutan, layanan ini siap merevolusi dunia industri data center dengan menawarkan pasokan listrik tanpa gangguan, memastikan kinerja optimal, dan meminimalkan jejak karbon.

Baca juga: Dukung Energi Bersih, PLN Layani Permintaan REC untuk Pelanggan

Sementara REC merupakan terobosan inovasi yang diperkenalkan oleh PLN di sektor energi, yang bertujuan untuk meningkatkan proporsi energi bersih di Indonesia menjadi 25 persen pada tahun 2025.

Dengan menerapkan inisiatif ini, Bitera membuktikan komitmennya mendorong pembangunan berkelanjutan, khususnya di bidang energi hijau.

Sertifikasi ini juga menandai kemitraan istimewa antara kedua organisasi yang berkomitmen bersama dalam memberikan solusi tenaga listrik premium dan berkelanjutan.

CEO Bitera Tedy Harjanto menegaskan pentingnya kemitraan ini, karena perusahaan memiliki komitmen kuat terhadap efisiensi dan bisnis yang berkelanjutan.

Menurut Tedy, perusahaan menggunakan energi terbarukan, menyediakan teknologi pendingin canggih, menerapkan metode daur ulang dan pengurangan limbah yang mutakhir, serta secara aktif mencari peluang untuk lebih mengurangi dampak lingkungan.

Kolaborasi ini merefleksikan kesamaan pandangan dan nilai antara perusahaan dan PLN dalam menjalankan bisnis keberlanjutan.

Baca juga: Schneider Electric Beri Panduan untuk Memaksimalkan Potensi Data Center dan AI

"Kami sangat senang dapat menyediakan Bitera data center yang tidak hanya berteknologi maju tetapi juga sadar lingkungan kepada klien kami," ujar Tedy, Rabu (20/12/2023).

Adapun Bitera Data Center merupakan pusat data Tier 3+ yang dibangun khusus untuk kinerja, keamanan, dan keandalan.

Sementara itu, sebagai langkah mewujudkan Indonesia Net Zero Emission Tahun 2060, PLN terus bertransformasi dan berkomitmen untuk menyalurkan energi hijau ke seluruh nusantara.

REC merupakan salah satu inovasi produk hijau PLN untuk mempermudah pelanggan mendapatkan pengakuan atas penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang diakui secara internasional.

Sepanjang tahun 2023, tepatnya hingga bulan Oktober 2023, PLN UID Jakarta Raya telah merilis 244.442 lembar REC atau setara dengan 244.442.000 kWh.

"Salah satu pengguna REC PLN adalah Bitera, yang memiliki komitmen dalam menggunakan energi hijau," tambah General Manager PLN UID Jakarta Raya Lasiran.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Permintaan Batu Bara Dunia Capai Puncak Tahun Ini, Tapi Melandai 2030
Permintaan Batu Bara Dunia Capai Puncak Tahun Ini, Tapi Melandai 2030
Pemerintah
Pulihkan Ekosistem Sungai, Jagat Satwa Nusantara Lepasliarkan Ikan Kancra di Bogor
Pulihkan Ekosistem Sungai, Jagat Satwa Nusantara Lepasliarkan Ikan Kancra di Bogor
LSM/Figur
Riau dan Kalimantan Tengah, Provinsi dengan Masalah Kebun Sawit Masuk Hutan Paling Rumit
Riau dan Kalimantan Tengah, Provinsi dengan Masalah Kebun Sawit Masuk Hutan Paling Rumit
LSM/Figur
366.955 Hektar Hutan Adat Ditetapkan hingga November 2025
366.955 Hektar Hutan Adat Ditetapkan hingga November 2025
Pemerintah
Suhu Arktik Pecahkan Rekor Terpanas Sepanjang Sejarah, Apa Dampaknya?
Suhu Arktik Pecahkan Rekor Terpanas Sepanjang Sejarah, Apa Dampaknya?
LSM/Figur
Pembelian Produk Ramah Lingkungan Meningkat, tapi Pesan Keberlanjutan Meredup
Pembelian Produk Ramah Lingkungan Meningkat, tapi Pesan Keberlanjutan Meredup
LSM/Figur
Menjaga Napas Terakhir Orangutan Tapanuli dari Ancaman Banjir dan Hilangnya Rimba
Menjaga Napas Terakhir Orangutan Tapanuli dari Ancaman Banjir dan Hilangnya Rimba
LSM/Figur
FWI Soroti Celah Pelanggaran Skema Keterlanjuran Kebun Sawit di Kawasan Hutan
FWI Soroti Celah Pelanggaran Skema Keterlanjuran Kebun Sawit di Kawasan Hutan
LSM/Figur
Menhut Raja Juli Soroti Lemahnya Pengawasan Hutan di Daerah, Anggaran dan Personel Terbatas
Menhut Raja Juli Soroti Lemahnya Pengawasan Hutan di Daerah, Anggaran dan Personel Terbatas
Pemerintah
Menhut Raja Juli Sebut Tak Pernah Beri Izin Pelepasan Kawasan Hutan Setahun Terakhir
Menhut Raja Juli Sebut Tak Pernah Beri Izin Pelepasan Kawasan Hutan Setahun Terakhir
Pemerintah
Krisis Iklim Picu Berbagai Jenis Penyakit, Ancam Kesehatan Global
Krisis Iklim Picu Berbagai Jenis Penyakit, Ancam Kesehatan Global
Pemerintah
Petani Rumput Laut di Indonesia Belum Ramah Lingkungan, Masih Terhalang Biaya
Petani Rumput Laut di Indonesia Belum Ramah Lingkungan, Masih Terhalang Biaya
Pemerintah
Kemenhut Musnahkan 98,8 Hektar Kebun Sawit Ilegal di TN Berbak Sembilang Jambi
Kemenhut Musnahkan 98,8 Hektar Kebun Sawit Ilegal di TN Berbak Sembilang Jambi
Pemerintah
Indonesia Bisa Contoh India, Ini 4 Strategi Kembangkan EBT
Indonesia Bisa Contoh India, Ini 4 Strategi Kembangkan EBT
LSM/Figur
Waspada Hujan Lebat hingga 22 Desember, BMKG Pantau 3 Siklon Tropis
Waspada Hujan Lebat hingga 22 Desember, BMKG Pantau 3 Siklon Tropis
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau