BATAM, KOMPAS.com - Memaksimalkan Transisi Energi dan Transformasi PLN dalam mewujudkan peningkatan penggunan Energi Baru Terbarukan (EBT), PT PLN (Persero) menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) Green Energy as a Service: Renewable Energy Certificate Partnership.
Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero) Edi Srimulyanti mengatakan, penerapan layanan Renewable Energy Certificate (REC) di PLN Batam sebagai pilot project dengan mekanisme partnership bagaimana atribut green energy.
REC merupakan bentuk layanan yang diberikan PLN kepada pelanggan yang memerlukan sumber energi hijau PLN.
Sehingga memudahkan pelanggan untuk mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional.
"Langkah ini, bukti nyata kolaborasi PLN untuk mendukung transisi energi bersih di tanah air. Semoga PLN Batam dapat menjalankan layanan REC dengan baik dan kami berharap ini akan terus dikembangkan, dievaluasi dan ditingkatkan, sehingga PLN semakin terdepan dalam pengelolaan green energy," terang Edi.
Baca juga: Percepat Transisi Energi Berkeadilan, PLN dan GEAPP Teken Kesepakatan
PT PLN Batam sebagai anak Perusahaan PT PLN (Persero) dan bagian dari PLN Group berkomitmen penuh untuk terus mendukung Transformasi PLN dan transisi tnergi.
"Salah satunya rencana pembangunan transmisi untuk mengalirkan energi hijau dari Pulau Sumatera ke Pulau Batam-Bintan," kata Direktur Utama PT PLN Batam Muhammad Irwansyah Putra.
Irwansyah menjelaskan, masa transisi tersebut sekaligus sebagai upaya mendukung komitmen mencapai bauran energi 23 persen tahun 2025 dan net zero emission pada tahun 2060.
Kemudian untuk memenuhi kebutuhan Konsumen dan Non Konsumen akan produk layanan hijau dan energi terbarukan.
Ke depannya, PLN Batam melakukan pengembangan produk Iayanan penurunan emisi karbon (carbon reduction), yang salah satunya berupa sertifikat energi terbarukan.
"Hal ini menjadi sebuah milestone dan terobosan layanan kepada konsumen demi menjawab kebutuhan industri Batam, akan hasil produk dari energi hijau yang menjadikan produknya dapat naik kelas di pasar internasional," pungkas Irwansyah.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya