Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/01/2024, 10:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Energi panas bumi adalah salah satu sumber energi terbarukan yang potensinya melimpah ruah di Indonesia.

Indonesia memiliki potensi panas bumi yang besar karena dilewati cincin api pasifik atau ring of fire.

Lokasi potensi energi panas bumi di Indonesia tersebar di sepanjang jalur sabuk gunung api mulai dari Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.

Baca juga: Potensi Panas Bumi Lampung

Berdasarkan Buku Potensi Panas Bumi yang dirilis Kementerian ESDM pada 2017, teridentifikasi 331 titik potensi panas bumi yang tersebar di 30 provinsi.

Dari 331 titik potensi panas bumi tersebut, sebanyak 70 di antaranya ditetapkan sebagai Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dan sisanya merupakan wilayah terbuka.

Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki potensi energi panas bumi yang besar adalah Provinsi Bengkulu.

Dilansir dari Buku Potensi Panas Bumi, potensi panas bumi di Bengkulu mencapai 1.227 megawatt ekuivalen (MWe).

Baca juga: Potensi Panas Bumi Sumatera Selatan

Potensi tersebut terdiri atas potensi sumber daya dan potensi cadangan.

Berikut WKP dan potensi panas bumi yang ada di Provinsi Bengkulu menurut Buku Potensi Panas Bumi dari Kementerian ESDM.

  • WKP Kepahiang: 154 MWe
  • WKP Huluais: 1.048 MWe
  • Potensi Suban Ayam: 25 MWe

Meski memiliki potensi yang besar, sampai saat ini belum ada pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang beroperasi di Bengkulu.

Dikutip dari situs web Layanan Informasi dan Investasi Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (Lintas EBTK), belum ada rencana pengembangan PLTP di WKP dan titik potensi panas bumi di Bengkulu.

Baca juga: Potensi Panas Bumi Provinsi Jambi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com