Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya di Program Ini, Tukang Insinyur Jadi Guru PAUD dan SMK

Kompas.com - 10/03/2023, 08:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mungkin, baru kali ini "tukang insinyur" atau engineer yang terbiasa berkutat dalam proyek-proyek infrastruktur, ikut menjadi pengajar di sekolah.

Mereka adalah insinyur-insinyur muda berbakat yang bekerja pada sejumlah proyek di bawah naungan Hutama Karya Group.

Dalam menyambut HUT ke-62 tahun, Perseroan menjalankan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)  melalui program HK Mengajar yang diselenggarakan pada 8-11 Maret 2023.

EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan, program HK Mengajar ini merupakan salah satu upaya pemberdayaan sosial masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan oleh relawan yang merupakan Insan Hutama.

Baca juga: Kini, SMAN 1 Batangtoru Punya Aula Terbuka 160 Meter Persegi

Selain itu, tujuan utama program ini juga adalah mewujudkan penanamanan karakter anak usia sekolah agar dapat memiliki pola pikir serta perilaku positif dalam hubungan sosial masyarakat.

Kegiatan HK mengajar oleh 13 relawan ini dilaksanakan di tiga sekolah, yakni PAUD A Syifa, SMK IT Arsitek Kota Bengkulu dan SMKN 2 Kota Bengkulu.

Kegiatan mengajar difokuskan pada penanaman karakter, dan pengenalan dunia konstruksi pada siswa tingkat SMK dalam bentuk teori dan praktik secara langsung sehingga para siswa memiliki pengalaman menarik serta gambaran mengenai dunia konstruksi yang lebih luas.

Sementara pada tingkat PAUD, materi pembelajaran berupa pengenalan angka dan huruf, mewarnai, serta bernyanyi bersama-sama.

“Rata-rata relawan ini merupakan engineer dari beberapa proyek HK Group, harapannya para siswa mendapatkan bekal yang relevan dari dunia industri profesional sehingga dapat mempersiapkan mereka jika ingin menjadi engineer nantinya,” ujar Tjahjo, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (9/3/2023).

Tjahjo menambahkan, program ini memiliki segudang manfaat yang dapat dirasakan tidak hanya bagi masyarakat sekitar, namun juga berperan bagi pengembangan komunitas dan anak-anak.

Kemudian dapat menumbuhkan konsistensi terhadap continuous learning and improvement sebagai bagian dari budaya dan etos kerja yang harus dimiliki oleh seluruh Insan Hutama.

Selain menggelar program HK Mengajar, Hutama Karya juga memberikan bantuan berupa sarana dan prasarana yang telah disesuaikan dengan kebutuhan sekolah serta kegiatan mengajar yang harapannya memberikan kesan serta kebermanfaatan bagi para siswa di Provinsi Bengkulu

Beberapa bantuan sarana dan prasarana berupa alat-alat penunjang pembelajaran seperti Alat Permainan Edukatif (APE) untuk PAUD dan peralatan pembelajaran konstruksi untuk SMK.

"Hal ini juga sebagai bentuk terima kasih atas dukungan masyarakat setempat atas percepatan pembangunan jalan tol di Bengkulu yang digarap oleh Hutama Karya," imbuh Tjahjo.

Sebagai catatan, Hutama Karya telah berperan dan berpartisipasi aktif dalam program pendidikan berkualitas di Indonesia.

Salah satunya pada Februari tahun 2023, Perseroan telah menyalurkan bantuan dukungan beasiswa pendidikan pada 15 Putra/i TNI dan Polri di wilayah Sumatera Barat.

Nantinya akan berlanjut pada program Pendidikan lain pada tahun 2023. Seluruh rangkaian HK Mengajar di Provinsi Bengkulu ini telah mengacu pada ISO 26000 sekaligus Sustainable Development Goal (SDGs) Nomor 4 tentang Pendidikan Berkualitas.

 

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Petani Kecil Berperan Penting dalam Industri Kelapa Sawit, Perlu Distribusi Keuntungan yang Merata

Petani Kecil Berperan Penting dalam Industri Kelapa Sawit, Perlu Distribusi Keuntungan yang Merata

LSM/Figur
Peneliti UGM: Gua di JJLS Punya Ornamen Terbaik di Gunungkidul

Peneliti UGM: Gua di JJLS Punya Ornamen Terbaik di Gunungkidul

LSM/Figur
Astra Half Marathon 2024 Ajak Lebih dari 5.000 Pelari Ciptakan Dampak Positif Berkelanjutan

Astra Half Marathon 2024 Ajak Lebih dari 5.000 Pelari Ciptakan Dampak Positif Berkelanjutan

Swasta
Kurangi Efek Rumah Kaca, Peneliti BRIN Tawarkan Semai Kapur Kalsium Oksida ke Atmosfer

Kurangi Efek Rumah Kaca, Peneliti BRIN Tawarkan Semai Kapur Kalsium Oksida ke Atmosfer

LSM/Figur
PLN Komitmen Siapkan Energi Hijau di Indonesia

PLN Komitmen Siapkan Energi Hijau di Indonesia

Pemerintah
Aruki: Agenda Indonesia dalam COP29 Jauh dari Keadilan Iklim

Aruki: Agenda Indonesia dalam COP29 Jauh dari Keadilan Iklim

LSM/Figur
Hari Pertama COP29, Negara-negara Sepakati Aturan Bursa Karbon Internasional

Hari Pertama COP29, Negara-negara Sepakati Aturan Bursa Karbon Internasional

Pemerintah
Hadiri COP29, Delegasi Indonesia Promosikan Nuklir hingga Penangkap Karbon

Hadiri COP29, Delegasi Indonesia Promosikan Nuklir hingga Penangkap Karbon

Pemerintah
Komunitas Vegetarian Minta Prabowo Buat Kebijakan Batasi Konsumsi Daging

Komunitas Vegetarian Minta Prabowo Buat Kebijakan Batasi Konsumsi Daging

Pemerintah
Kualitas Alam Turun, Bagaimana Perusahaan Bisa Turut Menyelamatkannya?

Kualitas Alam Turun, Bagaimana Perusahaan Bisa Turut Menyelamatkannya?

Pemerintah
Uni Eropa Tegas Larang Mobil Beremisi CO2 pada 2035

Uni Eropa Tegas Larang Mobil Beremisi CO2 pada 2035

Pemerintah
IUCN: 38 Persen Pohon di Dunia Terancam Punah

IUCN: 38 Persen Pohon di Dunia Terancam Punah

Pemerintah
Kesenjangan Pendanaan Adaptasi Iklim Bengkak 187 Miliar Dollar AS Per Tahun

Kesenjangan Pendanaan Adaptasi Iklim Bengkak 187 Miliar Dollar AS Per Tahun

Pemerintah
The Star 'ESG Summit 2024': Perusahaan Didorong Fokus pada Dampak ESG Terukur

The Star "ESG Summit 2024": Perusahaan Didorong Fokus pada Dampak ESG Terukur

Swasta
Indonesia Dinilai Layak Jadi Rujukan Dunia soal Peringatan Dini Tsunami

Indonesia Dinilai Layak Jadi Rujukan Dunia soal Peringatan Dini Tsunami

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau