Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro Kontra Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir untuk Kesinambungan Ketahanan Energi Nasional

Kompas.com - 20/03/2023, 10:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAs.com - Chakra Giri Energi Indonesia (CGEI), perusahaan konsultan di bidang energi baru terbarukan, optimistis energi nuklir kembali dikembangkan sebagai salah satu sumber energi alternatif di seluruh dunia.

Menurut Physicist CGEI Energi Tjipto Juwono, nuklir tetap dibutuhkan terlepas dari pro dan kontra yang dimilikinya, namun bencana-bencana yang disebabkan energi nuklir ada solusinya.

“Jenis pro-kontra energi nuklir dapat diatasi dengan teknologi dan desain yang lebih baik," ucap Tjipto dalam Webinar Nuclear Series Chapter ke-2 “Pro-Kontra Penerapan Energi Nuklir Sebagai Sumber Energi yang Andal dan Bersih”, Kamis (16/03/2023).

Dia melanjutkan, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005 sampai 2025 telah membuka kesempatan pengembangan energi nuklir di Indonesia.

Baca juga: Konsep Industri 4.0 Dinilai Ciptakan Efisiensi Berkelanjutan

Hal tersebut dimaksudkan untuk mengembangkan energi alternatif karena adanya isu ketahanan energi di Indonesia, dampak buruk dari energi fosil, serta ketersediaan minyak dan gas yang mengalami penurunan.

Selain itu, pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) juga bertujuan untuk mendukung Net Zero Emission di Indonesia.

Direktur Sumber Daya Energi, Mineral, dan Pertambangan Kementerian PPN (BAPPENAS) Nizhar Marizi menambahkan, target penurunan emisi Indonesia adalah sebesar 32 persen pada tahun 2030, lebih tinggi daripada target sebelumnya.

Pembangunan PLTN memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan pembangunan pembangkit listrik lainnya, yaitu hanya membutuhkan area yang kecil, pembangunannya fleksibel karena dapat dibangun dalam skala kecil maupun skala besar, dan memiliki biaya operasional yang rendah.

Namun demikian, dalam pembangunan PLTN, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti industri pendukung, pengolahan limbah nuklir, penambangan uranium, kualitas sumber daya manusia, survei kelayakan, dan lain sebagainya.

“Penggunaan dan pembangunan energi nuklir sebagai pembangkit akan mulai beroperasi tahun 2035, dan operasi PLTN skala besar dan komersil dicanangkan tahun 2040-2045," ujar Nizhar.

Ditinjau dari segi perundang-undangan dan perizinan, pembangunan PLTN membutuhkan proses yang panjang karena dipengaruhi oleh aspek politik dan sosial.

Di sisi lain, pembangunan PLTN perlu memperhatikan mengenai pengolahan limbah nuklir yang juga menjadi salah satu fokus masalah implementasi pembangkit nuklir.

Hal senada dikemukakan Dosen Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika Universitas Gadjah Mada (UGM) Yudiutomo Imardjoko, pembangunan PLTN harus memiliki tingkat keamanan yang sangat tinggi.

Ini dapat dilakukan dengan teknologi, salah satunya adalah Artificial Intelligence (AI) yang dapat mengurangi kontrol dari manusia dan mengatasi bencana yang kemungkinan terjadi.

Limbah energi nuklir sendiri terbagi menjadi tiga jenis, yaitu limbah nuklir dengan aktivitas tinggi, menengah, dan rendah, dimana resiko yang paling berbahaya adalah berasal dari aktivitas tinggi yang berasal dari bahan bakar bekas.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau