Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Limbah B3 Rumah Tangga yang Berbahaya Bagi Lingkungan dan Kesehatan

Kompas.com - 25/03/2023, 20:20 WIB
Siti Sahana Aqesya,
Anissa Dea Widiarini

Tim Redaksi

KOMPAS.comLimbah bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah jenis sampah yang dapat mencemarkan, merusak, dan membahayakan lingkungan, manusia, serta makhluk hidup lain.

Adapun limbah B3 meliputi bahan-bahan padatan dan cairan yang mudah menyala, meledak, reaktif, beracun, bersifat korosif, infeksius, dan berbahaya bagi lingkungan. Biasanya, limbah ini dihasilkan dari aktivitas industri, perbengkelan, pelayanan kesehatan, dan penanaman.

Perlu diketahui, aktivitas rumah tangga juga menghasilkan limbah B3, lho. Karena memiliki dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan, limbah ini harus diolah dengan baik. Lantas, apa saja produk yang termasuk limbah B3 rumah tangga? Simak penjelasan berikut.

1. Botol bekas cairan pembersih

Cairan pembersih bersifat korosif sehingga masuk ke dalam kategori limbah B3. Biasanya, produk ini ditemukan dalam aktivitas mencuci berupa detergen, pemutih, dan pelembut pakaian.

Baca juga: Limbah B3, Riwayat Melindungi Manusia

Cairan pembersih pada umumnya mengandung sodium laureth sulfate (SLS) yang merupakan pencetus busa. Zat ini bisa menyebabkan iritasi pada kulit dan mata. Pada lingkungan, zat ini merupakan polutan dan bisa merusak tatanan ekosistem.

Ada pula zat kresol yang biasa terkandung pada pembersih lantai dan kamar mandi sebagai zat antibakteri. Apabila tidak ditangani dengan baik, limbah yang mengandung zat kresol dapat mencemari lingkungan dan bisa membunuh mikroba yang terdapat dalam tanah karena sifatnya sebagai polutan.

2. Obat-obatan kedaluwarsa

Saat kedaluwarsa, obat sudah tidak lagi ampuh untuk mengobati penyakit dan berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi. Sama halnya untuk lingkungan, obat-obatan kedaluwarsa pun bisa membahayakan ekosistem.

Untuk diketahui, obat-obatan biasanya mengandung senyawa sitotoksik. Senyawa ini bisa membunuh bakteri yang diperlukan dalam pengolahan limbah di tanah.

Baca juga: Sungai Citarum Tercemar Limbah Obat-obatan, Ini Respons DLH Jabar

Selain itu, limbah obat yang dibuang secara sembarangan juga berisiko dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk dijual kembali sehingga membahayakan kesehatan manusia.

3. Wadah bekas kosmetik

Seluruh wadah produk kosmetik, mulai dari sampo, sabun, skincare, hingga parfum, memiliki sifat toksik untuk lingkungan.

Pasalnya, produk-produk tersebut biasanya mengandung butylated hydroxyanisole (BHA) dan butylated hydroxytoluene (BHT), siloksanes, wewangian sintetis, serta triklosan. Zat-zat ini beracun bagi mikrobakteri yang berperan dalam lingkungan.

Apabila produk yang mengandung zat tersebut dibuang sembarangan, dapat mencemari dan merusak lingkungan serta ekosistem, baik di darat maupun perairan.

4. Baterai

Perlu diketahui, seluruh jenis baterai merupakan limbah B3. Pasalnya, baterai mengandung senyawa logam berat. Sebut saja, mangan dioksida yang apabila terpapar bisa merusak sistem saraf manusia.

Selain itu, baterai juga memiliki senyawa lain, seperti serbuk karbon, ammonium klorida, kadmium, nikel, dan alkalin. Jika senyawa ini mengontaminasi tanah dan air serta terpapar pada manusia, bisa menyebabkan penyakit berat dan kecacatan.

Sementara itu, apabila seluruh zat tersebut tercecer di lingkungan, bisa merusak ekosistem. 

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelombang Panas dan Kekeringan Sebabkan Kerugian Miliaran Dollar AS dalam Setahun

Gelombang Panas dan Kekeringan Sebabkan Kerugian Miliaran Dollar AS dalam Setahun

Pemerintah
Nusa Penida Menuju Pulau 100 Persen Energi Terbarukan pada 2030

Nusa Penida Menuju Pulau 100 Persen Energi Terbarukan pada 2030

Swasta
Pembangunan Berkelanjutan Harus Menyentuh Desa Terdepan Indonesia

Pembangunan Berkelanjutan Harus Menyentuh Desa Terdepan Indonesia

LSM/Figur
Jadi Penyumbang Emisi GRK Besar, Penerbangan Bakal Diatur Lebih Ketat

Jadi Penyumbang Emisi GRK Besar, Penerbangan Bakal Diatur Lebih Ketat

Pemerintah
Skema 'Power Wheeling' Dinilai Naikkan Tarif Dasar Listrik

Skema "Power Wheeling" Dinilai Naikkan Tarif Dasar Listrik

LSM/Figur
Belahan Bumi Utara Alami Musim Panas Terpanas Sepanjang Sejarah

Belahan Bumi Utara Alami Musim Panas Terpanas Sepanjang Sejarah

LSM/Figur
Perubahan Iklim Sebabkan 400 Juta Siswa Terdampak Penutupan Sekolah

Perubahan Iklim Sebabkan 400 Juta Siswa Terdampak Penutupan Sekolah

Pemerintah
RPP Kebijakan Energi Nasional Disepakati Menteri ESDM dan DPR RI, Tunggu Pengesahan

RPP Kebijakan Energi Nasional Disepakati Menteri ESDM dan DPR RI, Tunggu Pengesahan

Pemerintah
Pemerintah Atur Cadangan Penyangga Energi, Dipakai saat Krisis dan Darurat

Pemerintah Atur Cadangan Penyangga Energi, Dipakai saat Krisis dan Darurat

Pemerintah
Lewat Hidrogen Hijau, Indonesia Bisa Hasilkan Energi Terbarukan 3.687 GW

Lewat Hidrogen Hijau, Indonesia Bisa Hasilkan Energi Terbarukan 3.687 GW

Pemerintah
Selain Pemerintah, Keterlibatan Swasta Penting Capai NZE

Selain Pemerintah, Keterlibatan Swasta Penting Capai NZE

Pemerintah
Teknologi Pendinginan Bisa Cegah 2 Miliar Ton Emisi Akibat Food Loss

Teknologi Pendinginan Bisa Cegah 2 Miliar Ton Emisi Akibat Food Loss

LSM/Figur
Kemenko Marves dan IGCN Kolaborasi Pusat Unggulan Rumput Laut

Kemenko Marves dan IGCN Kolaborasi Pusat Unggulan Rumput Laut

Pemerintah
Studi: Industri Peternakan Sapi Dapat Kurangi Emisi Hingga 30 Persen

Studi: Industri Peternakan Sapi Dapat Kurangi Emisi Hingga 30 Persen

Pemerintah
RGE Komitmen Dukung Transisi Energi Hijau, Targetkan 90 Persen Energi Bersih pada 2030

RGE Komitmen Dukung Transisi Energi Hijau, Targetkan 90 Persen Energi Bersih pada 2030

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau