KOMPAS.com – Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah jenis sampah yang dapat mencemarkan, merusak, dan membahayakan lingkungan, manusia, serta makhluk hidup lain.
Adapun limbah B3 meliputi bahan-bahan padatan dan cairan yang mudah menyala, meledak, reaktif, beracun, bersifat korosif, infeksius, dan berbahaya bagi lingkungan. Biasanya, limbah ini dihasilkan dari aktivitas industri, perbengkelan, pelayanan kesehatan, dan penanaman.
Perlu diketahui, aktivitas rumah tangga juga menghasilkan limbah B3, lho. Karena memiliki dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan, limbah ini harus diolah dengan baik. Lantas, apa saja produk yang termasuk limbah B3 rumah tangga? Simak penjelasan berikut.
Cairan pembersih bersifat korosif sehingga masuk ke dalam kategori limbah B3. Biasanya, produk ini ditemukan dalam aktivitas mencuci berupa detergen, pemutih, dan pelembut pakaian.
Baca juga: Limbah B3, Riwayat Melindungi Manusia
Cairan pembersih pada umumnya mengandung sodium laureth sulfate (SLS) yang merupakan pencetus busa. Zat ini bisa menyebabkan iritasi pada kulit dan mata. Pada lingkungan, zat ini merupakan polutan dan bisa merusak tatanan ekosistem.
Ada pula zat kresol yang biasa terkandung pada pembersih lantai dan kamar mandi sebagai zat antibakteri. Apabila tidak ditangani dengan baik, limbah yang mengandung zat kresol dapat mencemari lingkungan dan bisa membunuh mikroba yang terdapat dalam tanah karena sifatnya sebagai polutan.
Saat kedaluwarsa, obat sudah tidak lagi ampuh untuk mengobati penyakit dan berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi. Sama halnya untuk lingkungan, obat-obatan kedaluwarsa pun bisa membahayakan ekosistem.
Untuk diketahui, obat-obatan biasanya mengandung senyawa sitotoksik. Senyawa ini bisa membunuh bakteri yang diperlukan dalam pengolahan limbah di tanah.
Baca juga: Sungai Citarum Tercemar Limbah Obat-obatan, Ini Respons DLH Jabar
Selain itu, limbah obat yang dibuang secara sembarangan juga berisiko dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk dijual kembali sehingga membahayakan kesehatan manusia.
Seluruh wadah produk kosmetik, mulai dari sampo, sabun, skincare, hingga parfum, memiliki sifat toksik untuk lingkungan.
Pasalnya, produk-produk tersebut biasanya mengandung butylated hydroxyanisole (BHA) dan butylated hydroxytoluene (BHT), siloksanes, wewangian sintetis, serta triklosan. Zat-zat ini beracun bagi mikrobakteri yang berperan dalam lingkungan.
Apabila produk yang mengandung zat tersebut dibuang sembarangan, dapat mencemari dan merusak lingkungan serta ekosistem, baik di darat maupun perairan.
Perlu diketahui, seluruh jenis baterai merupakan limbah B3. Pasalnya, baterai mengandung senyawa logam berat. Sebut saja, mangan dioksida yang apabila terpapar bisa merusak sistem saraf manusia.
Selain itu, baterai juga memiliki senyawa lain, seperti serbuk karbon, ammonium klorida, kadmium, nikel, dan alkalin. Jika senyawa ini mengontaminasi tanah dan air serta terpapar pada manusia, bisa menyebabkan penyakit berat dan kecacatan.
Sementara itu, apabila seluruh zat tersebut tercecer di lingkungan, bisa merusak ekosistem.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya