Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Limbah Batu Bara FABA Bisa Jadi Beton Mutu Tinggi

Kompas.com - 27/03/2023, 13:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Perusahaan ini mengubah limbah batu bara jadi batako dan paving blok. Pengolahan limbah ini merupakan rangkaian komitmen PKT di bidang Environmental, Social, dan Governance (ESG).

Ini juga dilakukan karena pengelolaan FABA yang mengandung karbon, nitrogen dan silica menjadi tantangan baru bagi industri.

Adapun saat ini PKT memiliki unit boiler batu bara berkapasitas 2x220 metrik ton/jam (daya listrik 96,6 MW) yang berfungsi sebagai pemasok steam untuk mendukung proses produksi pabrik amonia-urea milik perusahaan.

Unit boiler batu bara tersebut menghasilkan FABA sejumlah 35.000 ton/tahun yang seluruhnya berpotensi untuk diolah menjadi material substitusi bahan bangunan atau untuk stabilisasi tanah.

Hingga saat ini, sebesar 34.000 limbah FABA telah berhasil diolah perusahaan jadi material alternatif bahan bangunan dan stabilisasi tanah.

"Setelah sebelumnya menjalankan inovasi kami dalam pengolahan limbah plastik menjadi green asphalt, sejak 2021 PKT juga telah mendapatkan izin untuk mengelola limbah FABA sebagai material substitusi bahan bangunan dan stabilisasi tanah," kata Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi.

Stabilisasi tanah yang dimaksud ditujukan agar dapat memperbaiki daya dukung tanah menjadi lebih kokoh, terutama pada tanah lunak.

Stabilisasi tanah dengan FABA-semen turut mampu meningkatkan nilai daya dukung tanah pada pemeraman 3 hari secara signifikan.

Reaksi sementasi yang terjadi pada campuran tanah semen membentuk butiran baru yang lebih keras sehingga semakin kuat menahan beban yang diberikan.

Hal ini tentu menambah nilai guna dari limbah FABA batu bara dan mampu memberikan manfaat terutama dalam pembangunan infrastruktur.

"Inovasi pengolahan limbah FABA ini merupakan salah satu upaya PKT terkait pengelolaan limbah non-B3 yang terdaftar dan ketaatan perusahaan terhadap keberlanjutan," tutup Rahmad.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com